Sabtu, 27 September 2008

Perjalanan ( Purwokerto – Gua Lawa Purbalingga )

Rabu_09.00 WIB. Hotel Mulia_Room 10 Purwokerto.
Hari hari ini aku lagi ambil cuti lima hari di kantorku karna ada tugas nganter anakku yang hari selasa kemarin harus ikuti kegiatan Technical Meeting di Unsoed Untuk OspeK Mahasiswa baru. Perasaan Jenuhku mulai bangkit setelah dua hari ini aku hanya puter puter di seputaran Purwokerto, Temanku satu community yang biasanya ada di sini, eechhh lagi ada di Jakarta,.. Padahal rencana semula aku mo lajut ke jogja ketemu teman ku yang baik hati disana dan dengan segala rencana untuk nyusur bersama ke ketep, pantai selatan sampai grojogan sewu, tapi urung ga jadi masalahnya temanku beralih acara dengan keluarga jalan jalan lebih jauh dari jogja. Akhirnya aku sendiri di kamar ini sampai pagi ini, hanya temanku yang baik hati selalu temani aku lewat sms nya , meski dia juga cape baru pulang jalan jalan, makasih ney temanku yang baik hati,…


Berangkat dari Depok hari Minggu jam 00.30 ber tiga ( kakak ku yang nantinya langsung lanjut ke Purworejo, Anakku lebih memilih bersibuk sibuk dengan tugas ospek di kamar kost nya yang baru dengan teman teman barunya juga. ) Senin pagi sampai saat ini, aku Cuma males malesan di HOTEL MULIA yang lumayan murah dan fasilitas Air Panas plus AC dengan kamar yang lumayan luas tambah sarapan, ditengah kota / jalan utama Cuma Rp 135 K, ditambah dua buah single bed.Hmmm nyaman juga sebetulnya jika tidak sendiri.Aneka makanan yang jarang aku rasakan juga sudah aku nikmati, dari sate kambing muda DUA BERSUADARA yang memang nikmat disantap dengan daging nya yang empuk dan GEDE GEDE lagii,… MIE NYEMEK BU TRIMO, Lumayan Khas rasanya enak dan murah buat anget anget badan di malam hari,… Nongkrong di alun alun makan AYAM KAMPUNG BAKAR dgn TEMPE PENYET nya,… SATE KELINCI di Baturaden,..Setelah sarapan Lontong Sayur dan tea anget dan mandi pagi tentunya,.. Mobil Kecilku yang selama ini selalu menemani perjalanan aku arahkan ke rumah seseorang bapak penjaga kost yang pernah aku kenal beberapa waktu yang lalu di daerah BEJI,,..
nyatanya sampai disitu

“ Wach pun wangsul enjing wau pak jam wolu aan,.. “,..
Kemana lagi yha,...



Lanjut aku ke kanan, SPN,.. Belok Kiri arah UNSOED,.. Balik Lagi Ke jalan Utama,.. belok kiri Ketemu Hotel,.. Lurus,…Ketemu rambu rambu arah PURBALINGGA,.. Ingat di sana ada tempat wisata yang menurut informasi nggak begitu jauh,… OWABONG dan GUA LAWA perkiraan ngak sampai sore aku udah ke Purwokerto kembali,.. Lanjut Nyusur jalan yang lumayan sepi, dengan segala kesederhanaannya mobil aku jalankan dengan santainya sambil menikmati panorama dan udara yang masih sejuk Tanpa AC ,.. Jalan Lurus dengan Aspal halusnya kususur sambil sesekali tangan kanan mengabadikan Panorama perjalanan dengan CamDig Casio 8.1MP ku. Diperjalanan 20 menit an, ketemu pertigaan dengan penunjuk GUA LAWA 29 KM,… Aku belokkan kekiri mobilku menyusuri jalanan yang sudah tak lagi sehalus Jalan PADAMARA… Masih dengan kesantaian dan kesendirian ditemani musik country Franky n Jane dari tape ku, dua pertigaan Jalan aku lewati hingga keraguanku memaksaku berhenti,..
turun bertanya
“ Pak Nyuwun sewu, menawi Gua Lawa teng pundi pak,.. “,..
“ Teras mawon, tasih tebiihhh, mangke kantor polisi karang reja belok kiri, mriku pun celak ,. Jawab Pak Tukang Becak penunggu langganan.

Akhirnya aku temui petunjuk Owabong, 2 km,.. Owabong 1 Km,…. Lhoooo,… kayaknya udah lebih dari 2 Km,… Koq nga ketemu dimana Owabong,… Tanggung, aku lanjutkan perjalanan sasaran Gua Lawa,.. Jalan Mulai Berliku dan panorama yang semakin bagus dengan ladang tebu dikiri kanan jalan dengan background Bebukitan batu yang garang, gagah pada bebatuan cadas nya,.. Tak terasa jalan mulai menanjak berliku liku melewati hutan hutan pinus,.. Sesekali Mini Bus dari arah pemalang ketemu dengan semprotan solarnya,… dan beberapa kali kususul truck pengangkut tebu yang terseok seok berjalan didepanku,… Jalanan tetap menanjak dan kelihatan tambah menanjak didepanku , ketika aku masuki keramaian yang aku pikir ini tempatnya,.. namun karena situasi di kiri kanan jalan ramai penunjuk jalan tak terbaca diimana aku harus belok kiri, nggak jelas. Akhirnya aku langsungkan mobilku sampai melewati Pos Polisi Karang Reja,.. tadinya sedikit kepenasaran sekalian aku mau lanjutkan sampai titik turun jalan tanjakan ini, namun dari kasir Alfa Mart, dia bilang masih jauh banget puncaknya deket deket GUCI,..

Nach lo,..
Kepikiran aku harus kembali lagi ke sore ini penasaran aku tinggalkan, aku balikkan mobil kearah tujuan semula GUA LAWA , setelah belok kanan dari arah Alfamart , aku temui beberapa angkot warna biru muda berjejer menunggu penumpang, terbaca GUA LAWA 4 KM,..

Sedikit lega, perjalanan aku lanjutkan dengan santainya,..Memasuki pertigaan ini mata tambah dimanjakan dengan panorama yang begitu bagusnya, Jalan aspal halus lurus kelihatan menanjak sejauh mata memandang, dengan bebukitan kasar di kiri jalan dan keluasan langit biru disebelah kanan,.. Empat Kilometer kurasakan kenikmatan perjalanan. Seperti di Bawah saat berada di jalan utama Karang Reja mata minusku masih memandang jauh jalan tanjakan didepanku, sampai akhirnya petujuk jalan masuk GOA LAWA disebelah kanan menyadarkan tujuannku,… Arloji di tangan ku menunjukkan 11.30 Saat aku masuki pintu gerbang wisata gua lawa,…

Sepi,….

kosong,....

Bahkan penjaga ticket pintu masuk, ragu ragu memintaku untuk membeli karcis,..

kalau aku nggak bilang, “ Mau ke Gua Lawa pak,.. “
“ Sendirii To Mas , empat ribu saja “
" Inggih Pak “ Jawabku

Jam 11.35 Aku masih cari parkirkan di dekat pintu masuk lokasi dengan sedikit keraguan karena sendiri dan sepinya lokasi wisata ini, namun keraguan tertepiskan dengan keramahan dan keceriaan ibu ibu penjaja minuman dan makanan yang menyambutku.

Jam 11.44 Ada sedikit penyesalan,.. kenapa aku sudah beli minum dan snack dari bawah, padahal disini juga banyak dijajakan oleh ibu ibu yang mengharapkan pembeli.Setelah ngobrol basa basi dengan ibu ibu penjaja dan penjaga parkir akhirnya dengan ditemani PAK SUYONO, yang berseragam T shirt Lengan panjang bertuliskan CEMARA di pundak nya bersamanya aku masuki pintu gerbang ke dua.Sejenak bengong,.. Tempat sebagus ini koq sepi sekali yha,. Atau mungkin karena bukan waktu rekreasi,…Aku susuri jalan yang begitu rapi dan bersihnya menuju ke mulut gua lawa,Jalan yang begitu teduhnya dengan barisan pohon pinus,Terkesan mewah dan tertata juga apik lokasi ini dengan bangunan bangunan berbentuk bulat bulat, yang tadinya aku pikir untuk tempat istirahat ternyata itu adalah ventilasi dan tempat keluarnya lawa ( kelelawar ),. Aku masih susuri jalan yang rapi ini, sambil tak bosan bosan nya, ambil foto untuk dokumen pamer ke teman2ku nantinya,..Terlihat panggung seni gua lawa, yang cukup megah di tengah tengan hutan pinus yang tertata apik,.. Jalan terus melewati area bermain anak anak disebelah kiri, dan disebelah kananku ada patung BADAK,..terlintas di benakku, Koq ada Badak sich kan jauh banget dari ujung kulon, rupanya ada cerita sendiri kenapa ada patung badak ( Warak ) disitu,..
Jam 11.47 Pintu Gerbang ke tiga didepanku, terlihat patung lawa yang sedang mengepakkan sayap menyeringai…..
Mistis,….
Bercampur keraguan kulewati pintu gerbang dibawah kepak kelelawar menuju mulut gua yang sebelumnya sempat berfoto dan mengirimkan mms pada temanku, untuk menjaga hal2 yang kuragukan,.. Memasuki gerbang ini harus menyusurui beberapa anak tangga menuju mulut gua, tangga lumayan banyak namun jangan khawatir,.. tangga ini menurun jadi nggak ngos ngosan,.. Sebelum memasuki gua utama, kami melewati GUA ANGIN,,… Gua ini mengeluarkan BAU yang khas ( penasaran, sore hari aku kembali lagi kesini, pada waktunya kelelawar mau keluar ada hembusan bau bau yang menyengat keluar dari lubang Gua ini ). Setelah menyusuri anak anak tangga menurun, terlihat didepan GUA LAWA UTAMA dengan tiga lubang yang besar dan bertumpuk dan kelihatan gelap,…..

Jam 12.03 Sebelum memasuki mulut utama terbaca dengan jelas :

GUA INI MASIH SAKRALMOHON PENGUNJUNG TIDAK BICARA DAN BERBUAT JOROK.
Mulut gua aku masuki rupanya di dalam sudah ada penerangan listrik, lumayan jadi masih sanggup menikmati panorama di dalam gua ( soalnya ga kepikiran bawa senter ). Berjalan kemulut gua di sini kita akan menjumpai batu Semar yaitu batu yang mirip tokoh wayang Kyai Semar. Setelah itu kita akan melihat relief seperti pohon beringin putih sehingga disebut Waringin Seto. Dari sini kita berbelok kekanan akan menjumpai gua Istana Lawa dahulu pusat sarang kelelawar (Lawa). Mengesankan sekali berjalan menikmati panorama bawah tanah dengan dipandu Pak Suyono yang tak henti hentinya bercerita tentang asal usul kisah gua ini sambil sesekali foto bergantian ( tapi tentu saja, aku yang banyakan dong,…. ) Berjalan sejenak belok ke kanan menuju Gua Dada Lawa, gua yang mirip dadanya kelelawar yang sedang membentangkan sayapnya, maka disebut Gua Dada Lawa. Keluar dari Gua Dada Lawa belok ke kanan kita akan melalui Pancuran Slamet dan Sendang Derajat, berupa cekukan mata air dari pancuran slamet yang dipercaya seandanya cuci muka disini maka akan awet muda,..
Hmm ,..
“ Boleh hanya cuci muka tanpa keyakinan begitu pak“ tanyaku
“ yha silahkan saja “, jawabnya

Aku pun ambil gayung yang tersedia, menyendok air dari sendang / danau kecil tersebut,..Kubasuh Tangan, muka dan kakiku, serasa berwudhu. Alhamdulillah ada kesegaran setelah terbasuh disapu air dingin ini. Setelah itu kita akan memasuki Gua Gangsiran Bupati Guntur Daryono, karena pada waktu peresmian yang menggangsir pertama kali Bapak Guntur Daryono. Kemudian naik sampailah di Batu Keris, dan setelah dari Batu Keris kita menuju Gua Langgar karena ada tempat Pengimaman yang menghadap kearah kiblat. Disini ada jembatan yang berada di atas danau.dibuat untuk melanjutkan penelusuran gua lawa kearah sana,.. Setelah melewati jembatan besi yang aman, Namun disini kelihatan gelap sekali Melalui lorong sempit menuju kearah jembatan terus keluar.
Lorong demi lorong tetap kami susuri meski Cuma berdua,. Suasana benar benar mengasyikkan,,..

Gelap,..

Lembab,..

Senyap,..

Ditambah cerita cerita yang sedikit mistis dari pak suyono,..Tempat Sholat berjamaah didalam Gua,..Tempat Bertapa yang masih aktif dengan lorong berdiameter kurang lebih 1.5 nya,.. Kelelawar Putih yang kadang kadang mengintip,…


Jam 12.40 Di depan pintu keluar Gua Utama yang terlihat menganga siap menyedot pengunjung kedalamnya, kami duduk beristirahat, Bekal di tas Punggung aku keluarkan Kami nikmati mizone berdua sambil menikmati udara sejuk, karena berada ditengah dua bukit, Sesekali menatap dan membayangkan rupa bentuk mulut gua dan semaknya yang menjalar kebawah seperti mulut ular dengan gigi taringnya,.. Setelah menenggak habis mizone kami lanjutkan memasuki Gua Cepet, Tadinya aku pikir ( cepet = cepat ), rupanya salah duga ternyata cepet adalah mahluk halus penggangu manusia, dan mempunyai rupa yang berbeda beda,.. dan sampai kemarin katanya masih suka ada yang tersesat masuk gua ini,.. Cuma muter muter aja ( karena Gelap kale yha ) ( wach terima kasih pak penjaga parkir yang baru aku sadari sekarang, kenapa aku gak boleh masuk ke gua sendiri ) ,……


Jam 13.01 Rupanya Gua Cepet, adalah gua terakhir dalam paket penelusuran di Area Gua Lawa,..Kami keluar dengan perasaan yang masih ingin berlama lama di gua itu, ada satu rencana untuk kembali bersama temans kesini nantinya, dengan berbekal senter pastinya, karena Pak Suyono Guide ku dengan senang hati akan mengantarkan sampai ke titik titik tergelap di dalam gua.

Masih ingin merasakan sejuk dan sepinya area ini, aku menawarkan diri untuk ditinggal disini meski sendiri, tentunya setelah menanyakan daerah mana yang boleh dikunjungi dengan kesendirian. ( agak was was juga sich ). Setelah minta ijin untuk diperbolehkan foto foto dan muter muter di area, aku mempersilahkan Guide ku untuk meninggalkan aku sendiri di area yang luas dan sepi sendiri ini. Dengan kebebasan di kesendirian, aku arahkan kaki untuk menikmati rumah rumah ventilasi jalan keluar lawa di malam hari dan menikmati sekeliling area wisata gua lawa. Diperjalanan turun aku ketemu lagi dengan Pak Suyono Guide ku yang mau menyusul dua orang pengunjung yang sudah ke atas, kesempatan ini aku tanyakan apakah ada penginapan disini demi kepenasaranku ingin melihat banyaknya lawa-lawa yang keluar.Penyusuran area ini aku lanjutkan, aku kembali ke sisi kiri, keluar dari area wisata,.. Jika kita ada disisi kiri dan cuaca lagi cerah, seperti aku bilang tadi, kota Purbalingga terlihat jelas, apalagi malam hari, lampu lampu berbaris rapi kelihatan dari sini, aku teruskan jalan kebawah menyusuri jalan setapak diluar pagar melewati kebun jagung yang masih hijau baru tumbuh subur , ladang tomat dan ladang cabe hijau dengan buahnya yang rimbun bergelantungan menunggu panen,..

Jam 14.10 Aku masih duduk2 ditengah jalan pintas sembari ngunyah beng beng, dibawah rindangnya pohon pinus ketika Pak Suyono menghampiriku , mengajak aku melihat penginapan untuk bermalam,..

Aku diantar ke penginapan CEMARA, pondok wisata yang sederhana, fasilitas tempat tidur double bed, kamar mandi, TV sepadan dengan tarifnya Rp 60 K, dapat welcome drink teh manis lagi,…Lumayanlah untuk beristirahat melepas lelah sejenak,…

Sholat,…

Rebahan,…

Pulas sebentar,..

Jam 17.10. Setelah bersegar segar dengan dinginnya air di bak mandi yang tersedia penuh, aku lanjutkan kepenasaran ingin melihat banyaknya lawa keluar, aku kembali ke Gua Lawa siang tadi. Suasana Tambah Sepi, hanya ada si Yadi penjaga parkir yang masih duduk sendiri di warung mie yang sudah tutup sembari merasakan nikmatnya rokok kretek,…Aku hampiri dia, aku utarakan maksudku untuk kedalam area wisata,..

“ yha masuk aja, tapi pak Yono lagi ngurusin warga, nanti nyusul katanya, mau bawa mobil, biar parkir didepan Pintu masuk,… “

“ Nggak usahlah, biarin aku jalan aja kedalam,..”“ udah pada keluar belum kelelawarnya, gini hari ,..”

“ sebentar lagi,.. setelah Magrib,..”

“ masih lama dooong,. yha lah aku jalan jalan dulu ke hutan nya, gak papa kan,..”“ iyha, silahkan saja “..


Jam 17.18 Aku masuki lagi pintu gerbang ke 2 area Gua lawa, aku lewati jalan pintas dari sisi kanan tembus di belakang gua, melihat panorama belakang,…Aku masih asyik berfoto foto sendiri di area belakang gua, saat kesadaran muncul Kabut datang begitu cepat merubah warna ceria menjadi abu abu,… Lampu Penerangan jalan hanya terlihat redup, tak sanggup menembus pandang kabut sore ini aku bergegas menuju ke depan Gua.

Jam 17.35 masih dalam kesendirianku, aku nikmati kabut yang semakin tebal di bawah patung kelelawar yang menyeringai, mistis Sembari membayangkan kelelawar yang beterbangan keluar dari lubang lubang mulut gua,..

Jam 17.40,. Nyaliku ciut juga dengan suasana sore menjelang magrib ini,,..

Kabut,...

Sendiri,,....

Angin dingin,..

Suara suara serangga aneh,..

Warna Gua yang semakin abu abu dan menghitam,..Ditambah sayup sayup terdengar pujian pujian menyambut Adzan Magrib di kejauhan sana,..Aku turun dengan kepenasaran yang masih menggoda,.. Belum jauh aku berlari lari kecil, aku lihat samar samar ada orang berjalan kearahku,..( yakin waktu itu, aku dag dig dug ),..Ternyata Pak Suyono dan Yadi Penjaga Parkir menyusulku,..“ Wah nyusul yha pak,.. maaf udah ngrepotin,… baru ke Gua pak, tapi belum ada yang keluar, entah karena gelap kabut, lumayan takut pak "..“ Mari kita lihat lagi “ jawabnya kasihan aku yang sudah demikian penasarannya,..
Jam 17.45 Gelap kabut sudah merata hanya beberapa meter jarak pandang , kami masuki kembali patung kelelawar lanjut turun kebawah, di dataran pertama anak tangga, kami menunggu,.. Suasana bertambah pekat,. Suara Adzan Magrib sudah terdengar sayup sayup dari arah jauh disana, Kami duduk bertiga, menunggu,..Tiba tiba BAU yang sangat menyengat berhembus, aku sedikit kaget, sepintas terpikirkan yang aneh aneh,..“ kita ada di depan gua angin, bau tadi biasanya diiringi keluarnya lawa lawa” Kata Pak Suyono Aku terdiam, tambah konsentrasi kedepan menajamkan mata minusku mencoba menembus kegelapan kabut sore ini.Beberapa kelelawar terbang keluar lewat gua angin , berputar putar di mulut gua, kemudian terbang menjauh,.Keluar lagi,..Keluar lagi,..Sampai akhirnya kegelapan tak bisa lagi aku tembusi dengan mataku minusku,..Aku ajak mereka berdua turun, perjalanan melewati rumah rumahan ventilasi, disini kami masih sempat melihat lawa lawa yang besar beterbangan berputar putar, sayang sekali lampu blitz camdig ku tak bisa menembus kabut, padahal informasi pak Suyono, biasanya ada kelelawar putih yang ikut berterbangan berputar putar sejenak,..Kabut semakin tebal,.. Kami tapaki kembali jalanan wisata untuk turun ke penginapan,..

Jam 18.11 Kami keluar dari Area Wisata Gua Lawa, Sore hari namun suasana sudah demikian gelapnya oleh kabut yang turun,..Dipertigaan kami berpisah,..Aku kembali kepenginapan, Pak Suyono dan Yadi penjaga parkir kembali kerumah nya untuk meneruskan kegiatannya,….


Dan aku tetap sendiri…..menikmati pekatnya kabut malam,..menikmati suara serak kodok kodok bangkong dan teriakan nyaring serangga malam,..menikmati segelas teh manis dan makan malam di warung lawa indah,.. ( Terima Kasih Pak Suyono yang telah menyusul dan mengkhawatirkan aku dalam suasana magrib di tengah kesendirianku,.. )


Tidak ada komentar: