Jumat, 26 September 2008

MENGISI WAKTU LUANG KESENDIRIAN ( GUA LAWA PURBALINGGA - PURWOKERTO )

Gua Lawa Purbalingga Rabu 27 Sept 08 Selepas Sholat Isya.Kesendirianku kali ini aku manfaatin buat istirahat, rebahan nylonjor di Penginapan Cemara yang lumayan dingin tanpa AC ditemani snack dan beng beng sisa tadi siang,…
Tanganku masih mengkutakkutik Camdig Exilim Ex Z 880 nikmati foto foto perjalanku sesiang tadi dari Purwokerto sampai di penginapan ini, padahal perutku sudah berkluyut kluyut minta diisi, tapi karena informasi Rumah Makan Gua Lawa Indah buka sampe jam jam 23 an, makanya aku masih asyik liat liat pemandangan didalam gua yang aku abadikan di camdig ku.
Jam 20.15 Sembari terkantuk kantuk aku turun dari ranjang berniat keluar penginapan turun kebawah untuk makan malamku,..
Pintu Kubuka, angin dingin meyergapku,. Kabut tebal menghadang pandangku ke bawah, jarak pandang Cuma beberapa meter malam ini, aku langkahkan kaki ke kantin penginapan, ooch rupanya hanya tersedia menu mie goreng saja,..


Setelah berbasa basi dengan penjaga penginapan aku turun kebawah dengan sasaran OPOR AYAM KAMPUNG tadi siang,.. Rasa khas Jawa tengah Manis, Kentel dan Gurih ditambah nasi hangat ambil sendiri dari magicjar
Hmmm,..

Sesampai dibawah nyatanya,..
Warung Makan TUTUP.....

Sirna sudah selera yang aku bayangkan sepintas tadi,..
Di kebingungungan menu makan malamku, diterangi lampu jalanan yang sinarnya tertutup kabut tebal aku duduk di jembatan pintu masuk Gua Lawa,…
Sendiri,..
Nglangut
Namun di kesendirian kesunyian dan dingin kabut ini, aku betah berlama lama menikmati susana ini,...
Nyanyian pekak kodok kodok bangkong di aliran sungai bawahku,.
Teriak lengking nyaring serangga malam yang menyakitkan gendang telinga
sesekali sorot lampu motor lewat yang tak sangup menembus kegelapan kabut,..
Susana malam yang tak pernah kutemui di tempat asalku dan tinggalku,.
( tak lupa aku pamer temanku ney lewat hpku suasana dan suara suara disini ).

Aku masih duduk sendiri, saat Mas Wanto penjaga penginapan menghampiriku, menemaniku, duduk disamping berbasa basi, memberi informasi area dan wilayah ini sampai menyanggupi untuk mengantarku untuk menyusur jalan tembus dari perkebunan atas tembus Pancuran Tujuh Baturaden,.. Woow,. ( Insyaalloh, semoga ada waktu luangku nanti untuk menyusur kesana ).Pengenalan medannya mendorongku untuk betah ngobrol berlama lama,,..
" Kalau kita terus keatas, sekitar empat kiloan lagi disana ada kebun strawberry yang kalau hari raya atau liburan pasti penuh,.. atau naik sedikit kira kira dua kiloan, disitu ada perkebunan,.. jalannya nanjak dan berliku liku seperti di Karng Reja juga, tapi setelah perkebunan, jalannnya datar koq,.. kalau mau nimbus ke pancuruan tujuh Baturaden,.. kita potong jalan, selisih jarak dua puluh kiloan,…cepet banget,.. jalannya enak koq,.. hmmm,.. nanti lewat Bambangan Pos I Pendakian Gunung Slamet kalau mau,…
Spontan tepikirkan dibenakku,,.. Wooow ,.. disini aja kabutnya begini, senter gak nembus lima meter,.. “ gimana diatas mas, “…selaku
Yha memang harus extra hati hati dan perlengkapan yang memadai untuk mendaki pak” jawabnya,,.
“ Agustusan kemarin, Rame diatas,.. kan terang bulan purnama “ pancingku
“ Lumayan rame, soalnya pos penjaga sekarang tertib banget, aman banget buat mendaki, datanya selalu dipantau dari bawah, bahkan Team SAR akan nyari ke atas jika waktu yang sudah ditentukan, terlewati,..
( punya minat dan niatan untuk mndaki Gn Slamet, Mungkin mas wanto bisa mencrikan potter ),.
Jam 21.15 Saat aku di tinggal dilapangan sendiri, akhirnya aku arahkan ke rumah makan ujung yang masih kelihatan lampunya menyala redup tertutup kabut,..
Alhamdulillah, masih ada nasi hangat, Opor paha ayam kampung dan sambal kacang, untuk kunikmati,..
Jam 22. an, aku sudah rebahkan badanku untuk beristirahat,..

Kamis 28 Agt 2008 Jam 05.00 Alarm ku berdering,.. dengan ke malasan dan sedikit kepenatan aku bangun, ke kamar mandi, Wudhu dan Sholat Subuh,…
Setelah Istirahat dalam ketenangan di Sholat Subuhku,…
Seperti biasa aku ingin langkahkan kakiku untuk berputar melihat lihat medan,..
Tirai jendela aku sibak,…
Kabut Masih kelihatan tebal ditambah gerimis kecil yang banyak,…
Aku urungkan niatku untuk keluar, akhirnya aku merapikan perlengklapan ku untuk di packing ke dalam tas punggungku,.

Jam 05.45 Aku tak tahan untuk tidak keluar,..
Kabut yang masih lumayan tebal dan gerimis kecil tak mengalahkan niatku untuk berjalan kaki menyusur area Wisata Gua Lawa ini, aku susuri jalan perkampungan di sebelah kanan jalan, aku susuri perkebunan cabai hijau yang begitu luasnya dan sepertinya siap untuk di panen,,..
Dengan keyakinan dan sedikit keberanianku aku ikuti bekas jalan petunjuk Longmarch, tertulis 5 Km,..

kuikuti jalur itu,..
Melewati pematang kebun Cabai,..
Sedikit semak semak,…
Ladang Bambu,..
Lembah pertanian,..

Jembatan Bambu, diatas selokan yang cukup dalam.........
terus,..

akhirnya ketemu jalan perkebunan kembali,..
Aku masih ikut penunjuk ini ( soalnya kemarin aku lihat Petunjuk Start/Finisnya ada di Gua Lawa, makanya aka berani ikuti ).Aku terus melangkah ke arah belakang Gua Lawadibawah kabut dan gerimis pagi yang membasahkan jacketku( yang katanya disana ada perkampungan ) ..
Jalanan semakin gelap tertutup rimbunya Pohon Pinus yang tertata rapi disebelah kiri jalan, dan pepohonan besar di sebelah kanan,..
Aku masih melangkah , sendiri,.. dan gerimis semakin banyak,..

Ujung pagar kawat berduri Gua Lawa, aku lewati, aku masuki perkebunan pohon dammar yang sudah lumayan besar, jalanan kelihatan tambah menanjak,..
Aku balik kanan, Belok ke kanan diatas jalan masuk perumahan,.. lurus,..
Aku temukan lagi tanda tanda longmarch, aku ikuti,..
Rupanya penunjuk jalur ini hanya memutari area Gua Lawa melewati
Jalan setapak,..
Becek,..
Semak semak basah,.
Gerimis dan Angin semakin aku rasakan, rupanya aku salah ambil posisi,
Aku berada di bukit sedang sebelah kananku lereng dengan keluasannnya, sehinga angin dari arah purbalingga menerpaku jacket tipis ku semakin basah,…
Sekian waktu aku susuri area wisata ini dengan kesendirianku dan kenyamanan ku menikmati rekreasi dadakan ini,..

Berjalan,..
Berlari,..
Bernyanyi,,..
Begitu asyiknya, sampai aku tak tau diposisi mana saat ini aku berpijak,..
Sejenak bingung,..
Aku ada di pertigaan jalan yang sepertinya belum aku lewati,..
Tengak tengok sebentar,,. Di depan agak jauh terlihat ada Pak Hajji yang memperhatikanku, mungkin dari tadi mendengar langkah lari dan teriakan2 ku,..
Rupanya aku berada di pertigaan jalan Mobil menuju Gua Lawa atau dibelakang gedung Pos karcis ke dua,.
Sedikit malu,. Aku sapa beliau,..
Aku salamin beliau dengan jacket dan tangan basahku,.
Basa basi sebentar, akhirnya beliau tinggalkan aku di pintu gerbang loket ini,.
Gerimis masih lumayan banyak, kabut pun masih belum mau beranjak,..
Aku berteduh disini ditemani sepasang ayam kampoeng yang asyik mandi debu kemudian bercumbu didepanku,..
Hmm,..

Jam 07.45 Kabut masih melingkupi area wisata ini sampai habis aku minum teh dan makan pop mie hangat ,..
Karena suasana facum, aku beranjak meningalkan warung tentu saja setelah aku bayar semua,..
Aku langkahkan kakiku dibawah kabut yang masih begitu tebal, mulanya hanya iseng ikuti dua orang anak kecil berseragam putih merah hendak berangkat kesekolah, dengan sepatu hitamnya yang dibungkus plastik berjacket dan satunya berpayung yang tidak muat untuk berdua.

Sebentar berjalan, ketemu jalan utama,..
Kedua anak belok kanan, aku dipersimpangan,..
Hendak kemana aku yha,..

Inget jalan kemarin, aku langkahkan kakiku kearah kiri,..
Sasaranku perkebunan / hutan dammar yang dimaksud mas wanto semalam,.

Begitu asyiknya pagi ini,.
Sendiri aku ditengah jalan yang masih sepi, dengan kabut tebal dan jarak pandang yang hanya beberapa meter kedepan, hanya sesekali motor dan angkot yang menyalakan lampu tanpa kelihatan sinar tajamnya melewatiku,..
Aku masih berjalan menyusuri jalan tanjakan ini,..
Aku lihat beberapa orang penduduk bersiap siap menuju perkebunan dengan caping nya yang khas menunggu jemputan,.
Kusapa santun mereka,..
Mereka membalasnya,..
……..
……………..
Suasana yang aku lalui pagi ini agak monoton,..
Cuma Kabut,..

Jalan lengang,..
Jalan Panjang dengan pepohonan besar dikiri kananku,.
Dengan kejenuhan, aku ambil jalur ke kanan menerobos sedikit semak ditengah pohon damar besar perkebunan,.

Suasana jadi agak seru,..
Tanah becek,.
Semak belukar,..
Dedaunan kering yang menutupi lubang lubang tanah,..
Sambil sesekali melompat mencari jalan berputar ke jalan raya,..
Berkali aku hanya ambil jalan zigzag kiri – kanan jalan utama untuk melepas kejenuhan suasana disini,..
Disebelah kiri medan agak beragam,..
Jalan setapak naik turun ( mungkin menuju perkampungan ), semak belukar lebih tinggi dan lebih gelap karena tebalnya kabut,..

Aku tetap berjalan dan bergerak menyusuri jalan utama keatas
Jalanan yang masih sepi padahal arloji ditanganku menunjuk pada angka delapan dan sebelas,..

Aku masih bergerak saat aku dengan suara mesin kendaraan yang agak aneh di kuping ku,..kasar sekali terdengar seperti suara genset di tengah kesunyian ini,.. aku kembali ke Jalan utama, aku tunggu suara itu,..
Woow,.
Rupanya mobil perkebunan yang khas ,. terbuka tanpa body penutup,.Suara diesel yang keras seperti tanpa pelicin,..
Dengan penumpang yang kelihatan masih kedinginan dari terpaan angina pagi,.
Meringkuk kedalam sarung,..
Aku senyum aku abadikan mereka,..
Mereka senyum juga melihat ku,..
( entah apa yang mereka piirkan saat itu tentangku, cuaca begini main ditengah perkebunan, tapi terima kasih juga atas senyumnya dipagi ini ditengah kabut ),.., Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
suara mesin itu menjauhiku,.
Tak lama terdengar lagi,..
Akhirnya kelihatan juga, persis seperti tadi,. Kali ini Cuma berpenumpang dua orang, dengan keberanianku aku isyaratkan tanganku ke dadaku menunjuk ke mobilnya dan menunjuk keatas, berisyarat apakah aku boleh ikut mereka,..

Yang sebelah kiri mengacungkan jempol, menunjuk kebelakang, mempersilahkan aku naik,..
Dengan senang hati aku bonceng mobil itu, aku lompat naik dibelakang,..
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkk… gggrrrrekkkkk
Sebentar aku rasakan nikmatnya naik di kendaraan itu kemudian aku turun lompat dari mobil yang berjalan lebih lambat dari kayuhan sepeda,..
“ matur nuwun, mau turun, lihat perkebunan lagi pak,..” ucapku
“ atos atos pak,.. “ katanya pula …..klotak… klotak… gggrrrrekkkkk….

Mobil itu menjauhiku tanpa merasakan adanya pengurangan beban yang baru turun ,..

Jam 09.10 aku berhenti dipinggir jalan dengan posisi lebih tinggi,
istirahat sejenak sambil menikmati rimbunnya hutan dammar yang masih di selimuti kabut,…
rupanya aku sudah hamper sampai puncak perkebunan ini,.
Pepohonan semakin besar semak belukar tambah tinggi,..
terbaca papan yang dipaku di pohon agak jauh dari aku berdiri dengan tulisan
RPH : SERANG
PETAK : 41d
LUAS : 17.1 HA
JENIS TAN : DAMAR
TH TANAM : 1988
Wach sudah lama juga rupanya perkebunan ini ditanami, kumasuki sedikit kedalamnyamelewati jalan setapak yang putus putus, setelah kulewati beberapa tanjakan kecil,langkahku tertahan jurang yang tertutup kabut,..
Aku berhenti disitu, menajamkan mataku menembus kabut untuk melihat keseberang sana, tapi mataku tak mampu,..

Kucoba lebih mendekati bibir jurang itu, jurang dengan kedalaman sekitar lima belas meteran.
Terlihat sedikit, sepertinya itu adalah Jurang sungai yang mengering, terlihat juga disitu beberapa bongkahan bebatuan,..
Kucoba melempar batu keseberang jurang untuk menembus kabut,..
Wach rupanya aku masih sendiri,..

Jam 09.30 kuputuskan untuk keluar dari perkebunan kejalan utama, tunggu angkot kebawah, balik ke Gua Lawa dimana perlengkapan ku tinggal.

Zzzzzzzzzzzzzzzz…………. ( sebentar )

Jam 12.10 Setelah Sholat Dzuhur, aku tinggalkan Penginapan Cemara dengan bekal Mizone dan dua bungkus permen Froze dari ibu penjaja minuman untuk kembali ke Purwokerto.
Dipintu keluar sempat kulihat lambaian tangan bersahabat dari penjaga karcis, aku balas anggukan dan tersenyum,..

Jalan Utama sudah tampak terang tanpa kabut, aku belok kan mobilku kekanan,..
Terlihat jalan turunan yang panjang dan lenggang sejauh didepan sana,..
Bersih,..
Rapi,..
Aku jalankan mobil dengan hanya bermodalkan rem, tanpa gigi,..
Santai,.
Nyaman,…
Aku manjakan mataku memandang jauh bebukitan sekeliling jalan ini,..
Begitu santainya karena waktu luang ku disini masih lumayan banyak,..

Perjalanan sampai pertigaan Purbalingga - Pemalang, aku belokkan kekiri arah Purbalingga, kondisi jalan masih sama,…
Sejauh mata memandang berbatas bebukitan yang menjulang,..
Mobil masih aku jalankan tanpa ketergesaan,..
Bergerak laju perlahan kedepan,..
Tanpa kepenatan perjalanan, aku susur kembali jalan utama,..
Sampai terlihat penunjuk arah OWABONG, 2 KM,..
Rasa penasaran bangkit lagi,.

Lampu sign kanan aku nyalakan,..
Aku susuri jalan desa wisata Karang Banjar,.. Tak begitu jauh terlihat Menara OWABONG, ,… tapi aku masih berpikir Tempat wisata apa sich disini,..
Aku masuki lapangan parkir, berhenti sebentar,..
Banyak sekali pengunjung disini,..
Kulihat deretan Bus wisata, mobil pribadi yang berjejer,..
Motor dan pejalan kaki,..
Tadinya aku ingin berhenti untuk mencicipi masakan khas apa disini,..
Tapi urung karena parkiran yang tersisa berada ditempat yang lumayan panas,..
Mobil aku jalankan keluar,.. tadinya mau arah kembali tapi aku tengok kiri terpampang jelas ditengah jalan gapura bertuliskan
SELAMAT DATANG
WELCOME
DIDESA WISATA KARANG BANJAR,..
( eech,.. ada wisata apa lagi disana )
Mobil memasuki gapura itu,..
Jalanan menyempit dengan hotmix yang masih baru,..
Aku susur kedalam,..
Masih belum jelas aku mau temukan apa disini namun aku tetap menyusur ke dalamnya,..
Terbaca penunjuk jalan
Bumi Perkemahan Munjuluhur,..
Purbalingga Reptil & insect Park, aku ikuti penunjuk itu,..
Tak lama disebelah kanan , terlihat megah gedung baru ditengah persawahan dengan tempat parkir yang lumayan luas,..

Aku arahkan kesitu,..
Ditempat parkiran yang lumayan luas, mobilku masih bebas mencari tempat berteduh sendiri,..

Kuparkir mobil ku di depan loket karcis, disebelah patung King Cobra,,.. Beli ticket masuk
berapa orang pak “ Tanya penjaga karcis
“ satu saja,..”
“ satu..? “ Tanya nya heran,.
“ Iyha masih survey nich “,. Jawabku.
Pintu Gerbang Aku masuki terlihat aula dengan deretan Aquarium berisi ular sedangkan hiasan temboknya penuh dengan pigura yang berisi serangga,..
Deretan Awal pintu masuk, terlihat Ular Kuning sedang melingkar dengan santainya,..
Sedangkan di tembok nya beberapa Kaljengking Hitam yang sudah diawetkan tersusun rapi dalam pigura,.
Aku susuri gang gang tersebut sambil melihat lihat sepintas,..
Bermacam Ular,.. Bermacam serangga,.. Kalajengking,..
Belalang,..
Kupu kupu, bagus sekali warna dan penempatannya,..
Sempat terpikir
Dimana didapatnya,..
Berapa lama mengumpulkannnya,..

dan sempat terpikir juga berapa Binatang yang di bunuh dan di awetkan untuk kemegahan ini ? begitu melihat dalam pigura besar, satu tatanan melingkar ke titik pusat dari beberapa kumbang.
Tanpa kunikmati lebih jauh, aku ikuti jalan keluar,…
Disitu ada rombongan yang sedang berfoto dengan Ular dan Iguana,..
Aku ikut bergabung,..
Berfoto sejenak dengan penghuni yang ramah,..
Ngobrol dengan sang pawang,..
Rupanya Purbalingga Reptil & Insect park ini, satu paket dengan OWABONG,..
( obyek wisata air bojong sari ), tempat rekreasi keluarga mirip mirip dengan Watterboom Cikarang, Jungle di Bogor, atau yang dekat dekat dengan rumahku di Kota Kembang Depok,..
Lebih Asyiknya karena disini di lokasi pegunungan, udara yang dingin ditambah tiruan pantai yang bebas tsunami dan area hotsport bagi yang mau ber internetan sembari nongrong di Bale Bengong,.. ( tapi itu hanya informasi yang kudapat dari CD Promosi hasil ngobrol dari sang pawang , Terima kasih mas,.. mohon maaf aku lupa namanya,.. )

Tapi bAgaimanapun juga aku memorikan banyak sekali perjalan saat mengisi kesendirianku di Purwokerto, dan aku pun berharap, Insya Alloh aku masih bisa menyusur dan menikmati kembali semua perjalanan ini dengan segala anganku nanti

Tidak ada komentar: