Sabtu, 30 Maret 2013

BACK PACKER

Pengertian Backpacker
Backpacker adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain baik di negara sendiri atau negara lain dengan biaya yang ditekan seirit mungkin. Mereka tidak hanya bertujuan untuk mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah di jangkau sebelumnya, tetapi juga bergaul dan mencoba memahami budaya setempat. Umumnya, para backpacker mengenakan tas ransel untuk membawa perbekalan dan memanfaatkan berbagai moda transportasi yang murah dalam perjalanannya.
(Kompas: 15 Mei 2010)
Macam-Macam Backpacker
Flashpacker
Flashpacker adalah kata baru digunakan untuk merujuk ke backpacker makmur. Sedangkan Backpacking secara tradisional dikaitkan dengan anggaran dan tujuan perjalanan yang relatif murah, flashpacking memiliki asosiasi dari pendapatan lebih saat bepergian dan telah didefinisikan hanya sebagai Backpacking dengan anggaran yang lebih besar.

Definisi sederhana dari istilah Flashpacker dapat dianggap sebagai Backpacking dengan flash, atau gaya. Salah satu aliran pemikiran mendefinisikan flashpacker sebagai segmen yang berkembang pesat wisatawan yang mematuhi anggaran akomodasi sederhana dan makan, sementara belanja bebas, bahkan berlebihan, untuk kegiatan di tempat tujuan yang mereka pilih. Sekolah lain pemikiran mendefinisikan flashpacking sebagai campuran ganjil dari 'slumming itu dan kemewahan; perjalanan petualangan dengan orang-orang pada siang hari dan anggaran tenang dan nyaman akomodasi makan malam. Flashpackers telah ditetapkan lebih lanjut sebagai petualang tech-savvy yang sering lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan ponsel, kamera digital, iPod dan laptop, meskipun tidak ada yang diperlukan untuk menjadi seorang flashpacker. Seperti bentuk-bentuk lain dari perjalanan, istilah flashpacker terutama salah satu dari identifikasi diri. Asal istilah itu sendiri tidak jelas.
Istilah ini juga mencerminkan pertumbuhan demografis wisatawan yang mengabaikan diselenggarakan perjalanan tradisional, bertualang ke berbagai tujuan setelah cadangan Backpackers lebih petualang, dan meningkatnya jumlah orang yang meninggalkan pekerjaan dengan baik dibayar atau istirahat karir, menggunakan waktu untuk perjalanan secara mandiri, tapi dengan kenyamanan yang lebih besar dan banyak gadget mereka terbiasa di rumah. Akibatnya, hostel yang berkembang dan menawarkan akomodasi yang lebih up-pasar dan fasilitas untuk mereka yang masih bepergian pada anggaran untuk mendapatkan bisnis mereka. Pihak Perhotelan telah menyadari kebutuhan untuk berkembang dalam rangka memenuhi tuntutan perubahan wisatawan.
Gap-packer
"Gap-packer" adalah kata baru yang digunakan biasanya untuk merujuk kepada orang-orang yang backpack ke beberapa negara dalam waktu singkat sedangkan pada tahun kesenjangan antara sekolah dan universitas, atau antara universitas dan pekerjaan pertama mereka.
Megaloping
Megaloping adalah kata baru untuk menyebut Backpacking hanya menggunakan angkutan umum.

Budaya
Penting dalam backpacking adalah rasa keaslian. Backpacking dianggap sebagai lebih dari berlibur, tetapi sarana pendidikan. Backpackers ingin mengalami "sebenarnya" tujuan dan bukan versi paket yang sering dikaitkan dengan pariwisata massal, yang telah menyebabkan pernyataan yang anti-Backpackers wisata. Ada juga rasa "menyelinap di balik panggung" dan menyaksikan kehidupan nyata dengan keterlibatan lebih banyak dengan masyarakat setempat.

Kritik
Backpacker, seperti bentuk-bentuk lain dari perjalanan, masih kontroversial. Beberapa kritik tanggal kembali ke tindakan travellers 'sepanjang Trail Hippie. Kritik, datang dari berbagai pihak, termasuk negara-negara tuan rumah dan wisatawan lain yang tidak setuju dengan tindakan Backpackers meskipun persepsi Backpackers tampaknya telah ditingkatkan sebagai Backpacking memiliki menjadi lebih mainstream. Erik Cohen catatan bahwa meskipun salah satu tujuan utama backpacking adalah untuk mencari otentik, mayoritas Backpackers menghabiskan sebagian besar waktu mereka berinteraksi dengan backpackers lain dan interaksi dengan penduduk lokal adalah dari "kepentingan sekunder".
Tips dan Trik
Biasanya ada beberapa faktor kendala yang biasa di hadapi, baik dalam team backpacker atau pun solo backpacker, yaitu masalah internal dan masalah eksternal. Internal, tentu alasan-alasan yang datang dari diri kita. Misalnya, secara psikologis kita adalah orang pemalu, nah bagaimana nih bila kita tersesat di jalan terus malu bertanya? atau misalnya alasan internal bahasa Inggris kita parah, gimana dong kalau di luar negeri sementara bahasa Inggris kita payah? Alasan internal lain misalnya terkait kondisi fisik kita, bagaimana misalnya nanti kalau kita sakit di jalan, siapa yang mau menolong? dan lain sebagainya.
Eksternal, ini adalah alasan yang datang dari luar diri kita. Bagaimana bila di jalan ketemu dengan orang jahat di negeri orang? dan lain sebagainya.
Nah, kalau sudah tahu sumbernya, saya kasih tips deh untuk Anda mengatasi persoalan-persoalan itu. Ini tentu subyektif versi saya, silakan mana yang sesuai dengan kondisi Anda.
Mengatasi persoalan internal:
1. Bikin itinerary atau rencana perjalanan sedetil mungkin. Bagi cowok atau cewek sekalipun yang suka tantangan, mungkin itinerary bisa dibikin garis besarnya. Tetapi kalau Anda tidak yakin, bikin saja sedetil mungkin. Misalnya mau naik transport dari satu destinasi ke destinasi lain dengan menggunakan apa, mau menginap di mana, dan lain sebagainya. Okelah kita bisa googling, tapi tetap ya antisipasi bila tiba-tiba Anda di suatu tempat tanpa koneksi internet.
2. Untuk perjalanan ke luar negeri, bila Anda merasa bahasa Inggris payah, jangan takut. Bahasa Inggris saya juga payah, tapi saya tak malu untuk belajar. Paling tidak, tahulah hal-hal yang basic. Bawa kamus juga tidak apa-apa. Banyak traveler dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, misalnya Jepang, China, atau Korea, dan mereka fun aja tuh jalan sendirian meskipun gak bisa bahasa Inggris. Toh kita bisa menggunakan bahasa tarzan kan? hehehehe... =D
3. Siapkan hal-hal terkait kesehatan kita. Saya selalu membawa obat-obatan dasar: obat sakit perut, obat sakit kepala/pereda nyeri, serta kadang juga bawa obat tetes mata. Obat sakit perut bagi saya penting, karena saya suka mencoba makanan baru, dan belum tentu itu cocok dengan pencernaan saya. Sementara obat sakit kepala, sangat membantu sekali. Saya juga selalu membawa antiseptik cair untuk cuci tangan.
Mengatasi masalah eksternal:
1. Jangan takut bertanya bila kita tersesat dan kebingungan. Kebanyakan (dan menurut saya ini manusiawi banget) orang akan suka membantu orang asing dari negara berbeda. Seperti kita suka membantu bule gitu deh. hehehe... =D
2. Jangan mudah percaya dengan orang. Hati-hati dengan orang yang tiba-tiba sangat baik dengan kita. Karena bisa jadi ada udang di balik batu. Ada satu cerita dari teman saya dari Amerika Serikat yang menginap di rumah saya. Saat berada di India, dia bertemu dengan pemuda setempat yang sangat baik dengannya (di awal). Pemuda itu kemudian mengundang teman saya makan malam di rumahnya dengan menu tradisional yang sangat ingin dicoba teman saya. Teman saya menganggap, undangan itu sebagai undangan dari teman baik. Namun, alangkah kagetnya saat selesai makan, pemuda itu meminta duit darinya untuk membayar makan...olala !! dan teman saya membalasnya dengan kalimat "Saya lebih suka bertemu penjahat daripada ketemu kamu. Seburuk-buruknya orang adalah orang jahat yang pura-pura menjadi orang baik, and you are the worst !!"
3. Jangan menerima pemberian makanan dan minuman secara sembarangan. Kita tidak tahu apa yang ada di dalam makanan dan minuman itu.
4. Simpan uang cash dalam beberapa tempat terpisah. Satu ilang, setidaknya Anda masih memiliki yang lain.
5. Jangan pernah lepaskan identitas diri (paspor) dari tangan Anda. Jangan ditinggal di hotel. Hilang paspor adalah bencana.
6. Bagi traveler cewek, terapkan jam malam. Kalau sudah larut, mending cepat kembali ke penginapan/hotel deh. Beradalah di lingkungan yang banyak orang. Jangan berada di lingkungan sepi atau tidak ada traveler lain. Ini menutup peluang terjadinya tindak kejahatan.
7. Jangan lupa siapkan nomor-nomor telpon khusus polisi atau institusi terkait keamanan wisatawan.
8. Kadang-kadang kejahatan juga susah dideteksi. Ukurannya ada di kita. Kalau kita sudah merasa tidak nyaman terhadap lingkungan tertentu, orang tertentu, lebih baik segera tinggalkan dan tidak perlu menunggu hal-hal buruk yang mungkin bakal terjadi.
9. Making friends. Saya suka sekali berkenalan dengan traveler lain. Apalagi yang solo traveler. Bukan tidak mungkin bisa merencanakan jalan-jalan bareng. Karena bernasib sama, biasanya bisa saling menjaga. Meskipun begitu, jangan lantas cepat percaya juga ya...
10. Kalau di luar negeri, alangkah bijaknya kita menghubungi Kedutaan Besar RI di wilayah itu, atau setidaknya perwakilan negara kita sekadar memberitahu keberadaan kita. Bila Anda punya kenalan orang Indonesia di negera itu, tentu akan lebih baik.
Itulah sedikit tips yang mungkin berguna bagi Anda. Jika berniat menjadi solo backpacker pun tidak masalah. Pertanyaannya, apakah traveling secara solo itu menyenangkan? Bagi saya ada plus dan minusnya. Plusnya, kita bisa melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Gak ada beban atau perasaan tidak enak dengan teman misalnya. Mau pergi kemana juga asyik saja. Gak enaknya, gak ada tukang foto gratisan hahahaha. Tapi toh sekarang kan banyak kamera yang bisa disetel otomatis hehehe, tapi emang sih kurang sreg dibanding difoto orang.
Intinya jangan takut untuk melakukan sesuatu hal yang tidak biasa kita lakukan. Peka terhadap lingkungan sekitar, cari informasi sedetail dan serinci mungkin, dan terus jelajahi negeri ini. Karena banyak sekali kejutan yang dimilikinya dan kita akan menemukan pengalaman yang berharga dan tak terlupakan. Salam Backpacker =D
Sumber:
http://ceritafai.multiply.com/journal/item/2/PENGERTIAN_BACKPACKER
http://backpackerindonesia.com/node/1358
http://raddien.blogspot.com/2010/06/pengertian-backpacker.html
Diposkan oleh Christopel di 03.03 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Jumat, 03 Juni 2011
Sebelum memulai perjalanan anda,ada baiknya kita
pelajari apa-apa saja yang menjadi barang-barang
wajib untuk menemani perjalanan anda.......cekidot :

Perlengkapan yang dibawa sebaiknya disimpan berdasarkan klasifikasi fungsinya. Misalnya, simpan makanan dalam sebuah tas tertentu, pemantik atau barang multiguna lainnya dalam tas yang lain. Cara penyimpanan seperti ini akan memudahkan Anda saat membutuhkan barang tersebut. Bawalah barang yang bisa berfungsi ganda. Contohnya, sarung kantung tidur atau sarung tenda dapat digunakan sebagai tas.

Perlengkapan standar

Tas punggung


Kantung tidur

Bantal tidur

Tenda (yang akan menjadi rumah selama perjalanan)




Makanan dan Minuman

Air kemasan secukupnya
Permurni air (filter, iodin atau pemutih)
Tungku dan bahan bakar
Layar penghalang angin (untuk menjaga api tetap menyala yang terbuat dari luminum foil)
Panci/wajan yang punya pegangan atau gagang
Pemantik tahan air
Cangkir atau mug
Mangkuk dan sendok yang ringan
Pisau Swiss atau pisau serba guna


Busa untuk membersihkan panci.

Pakaian

Sepatu khusus untuk medan yang sulit atau boot hiking (yang solnya tidak rata dan anti air)


Sandal dan kaus kaki atau sepatu kamping yang ringan
Kaus kaki wool
Dalaman kaus kaki (jika bertualang ke daerah yang dinggin)
Pakaian dalam (long underwear) sintetik untuk bagian atas dan bawah
Celana pendek sintetik
Pakaian dalam
T-shirt sintetik
Jaket dan celana panjang hujan atau angin


Jaket wool
Topi wool
Sarung tangan wool
Bandana




Aksesoris

Petunjuk arah (kompas), peta jalan atau buka panduan


Topi berlampu (headlamp)
Kertas tisu
Sekop pot plastik



Kantung sampah
Lip balm
Pelembab anti matahari (sun screen)


Pembersih tangan (hand sanitizer)
Sikat dan odol gigi
Perlengkapan P3K seperti plester, aspirin, tissue antiseptik, obat-obatan untuk mengatasi gatal-gatal dan iritasi akibat bersinggungan dengan tumbuhan beracun, semacam CORTAID® Treatment Kit, moleskin, tweezers)



Perlengkapan Tambahan

Tongkat untuk trekking


Topi untuk melindungi kepala dari sinar matahari atau hujan
Kacamata hitam
Majalah dan pena
Kamera dan film


Alas tenda (ground cloth)
Duct tape (semacam isolasi yang sangat kuat yang bahkan dapat digunakan untuk memperbaiki pipa bocor)


Jam tangan

Peluit
Saringan kecil (semacam yang digunakan untuk menyaring partikel makanan selagi mencuci piring)

Perlengkapan Khusus

Perempuan: bawalah beberapa tampon/pembalut walaupun Anda tidak berencana menggunakannya; berkemah dapat mengakibatkan beberapa perubahan pada siklus haid Anda.
Pemakai lensa kontak: bawalah cairan pembersih dan kacamata

Diposkan oleh Christopel di 23.55 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Traveller with your own way
Ada yang tau backpacker itu apa gak?
Apa seseorang yang make tas gede terus menjelajah sejauh mungkin dengan dana yang minim?atau kah seseorang yang hoby nya hanya jalan-jalan?
Kalau menurut saya sendiri,Backpacker itu adalah sebuah jiwa,jiwa yang memberikan kita dorongan untuk menjelajahi lebih dan lebih dari dunia ini...
Hidup bagaikan sebuah buku,kita diberikan waktu dan kertas kosong dalamnya yang harus kita isi dengan tulisan kita,dan dengan perjalanan ini,kita akan mendapatkan tinta dan kata-kata apa yanng harus kita tulis dalamnya.


Selasa, 19 Maret 2013

WISUDA UNSOED 108

Subhanalloh,. Alhamdulillah,. Ananda, Selamat dan Sukses,.. Semoga kebahagiaan hari ini, membayar penderitaan selama menjadi mahasiswa, mungkin terasa berat dalam mengemban tanggung jawab dihari hari kemarin mu dan saat menjalani tugas akhir Skripsimu. Semoga Rahmat dan Ridho Alloh SWT menghiasi Hasil yang telah kau peroleh hari ini. Jadikan lah momen hari ini sebagai cambuk untuk lebih maju dan bergegas melangkah kembali menuju cita yang kau dambakan.
Yha Robbana, mudahkanlah langkah anakku dalam meniti kehidupan dan kesuksesan kedepan, Dunia dan Akherat nya. Selamat dan Sukses Anak ku,. Semoga apa yang telah kau peroleh menjadikan engkau lebih bertawadhu, rendah hati dalam koridor Syariat dan ajaran Rosul.


Unsoed Wisuda 994 Lulusan (www. suara merdeka.com )



PURWOKERTO - Pembantu Rektor I Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Dr Ir Mas Yedi Sumaryadi MS meminta para wisudawan untuk meningkatkan kapasitas diri ketika terjun di masyarakat desuai kompetensi profesionalisme dan bidang keilmuan.

”Seorang intelektual harus menggunakan pola pikir yang sistematis dan beradaptasi dengan lingkungan sosial dalam setiap zaman. Menjadi wisudawan bukan akhir perjuangan, melainkan awal untuk memulai karya di masyarakat,’’ kata dia dalam pidato Rapat Senat Terbuka Wisuda Pascasarjana Ke-40, Profesi Ke-23, Sarjana Ke-108, Diploma III Ke-87, dan Diploma I Ke-1, di Auditorium Graha Widyatama Unsoed, Selasa (19/3).

Dia berpesan, saat terjun di masyarakat para wisudawan harus memiliki semangat Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan, yakni maju terus pantang menyerah. Karena itu, para wisudawan hendaknya terus menyalakan api semangat kejuangan Jenderal Soedirman dalam kehidupan sehari-hari.
Yedi menjelaskan, gerak alumni Unsoed merupakan bentuk tanggung jawab Unsoed yang diamanahkan sekaligus memberikan kontribusi sumber daya manusia sebagai human capital.

Dalam kesempatan itu diwisuda 994 orang dengan rincian dari Program Pascasarjana 58 orang, Program Profesi (37), Program Sarjana (795), Program Diploma (95), dan Program Diploma I (10). Sebanyak 93 lulusan di antaranya mendapat predikat dengan pujian (cumlaude).

”Mahasiswa lulusan terbaik berdasarkan jenjang, yaitu Desy Triastuti STP MP dari program studi Agronomi dengan IPK 4,00, Octi Guchiani SKed dari Pendidikan Dokter dengan IPK 3,89, Anindya Endah Arum Murwakati AMd dari Prodi D3 Bahasa Mandarin dengan IPK 3,31, Agus Susanta AP dari Prodi Budi Daya Ikan Lele dengan IPK 3,13, dan Neni Nurhayati SE Ak dari prodi Akuntansi dengan IPK 3,78,” papar Kabag Humas Unsoed Endang Istianti SH MM.
Dia menambahkan, dengan wisuda periode ini jumlah alumni Unsoed sebanyak 67.628 orang. (K35-37) (/)