Jumat, 30 September 2016

KESASAR nuju watu sumong

06.30 udara cerah banget,.
Angsa dan mentog ku sudah aktif bergerak kesana kemari, makanan "nasi aking " hangatnya dah ludes,.. kulihat tetanggaku sudah sibuk mengolah ladang barunya, disebelah rumahku.
 " ngapain yha,.. "
ngorek ngorek kebun, males...
air masih banyak sisa hujan bebarapa hari belakangan ini,.
Och yha,
" Watusumong ",.
 info tempat rekreasi yang baru di desa sidoleren,..
 semalem dah nanya mbah google jarak tempuh dari rumah kisaran 10 Km,.

"Bu nge gowes bentar yah, paling lambat jam 10.00 dah sampai rumah "
" ke arah mana pak,."
" nyusur ke wisata baru  Watu Sumong , di desa Sidoleren... kt nya sich  jalannya baru.. "
sengaja ga prepair lama lama, mengejar waktu hari Jumat... cabut..
Paduroso - Berjan, ambil kanan,. lurus SDN ngintungan 2, belok kiri,. mentok pertigaan ketemu jalan Gebang, belok kanan,...wah jalanan sepi,.. lajuuu,...
lepas Desa Rendeng, mulai ga tau arah kemana,..
dan dimana desa Sidoleren tempat wisata baru Watu Sumong

" maaf mau tanya lokasi wisata Watu Sumong Desa Sidoleren "
 " masih jauuuh,.. nanti sebelum pasar, belok kanan,ikuti jalan aspal baru,.." 






Lanjut, laju,.. ech tuch pasarnya,.
belok kanan, wah betul jalanan nya masih baru, baru diaspal dan disiram pasir,. enak banget buat laju sepeda,.



Disini awal ke PD an yang menyesatkan,..
ikuti aja jalan aspal baru,.
ga terasa udah jauh ..,
pe ujungnya perbaikan aspal..

  





" maaf ini betul jalan ke lokasi wisata Watu sumong "
 " wah nggak lewat sini, susah banget,.. lewat hutan,.. nanjak terus terusan,. sepeda juga gha bisa di naikin , balik aja,.."

" B a l i k ....".
dah jauh gini suruh balik,. kulirik arlojiku, lima belas menit yang lalu masih bener jalannya,..

" ach sama sama ga tau jalan mending lurus nanti muter nyari jalan pulang "

Benar juga, belum ada lima menit maju,.
didepan terlihat tanjakan jalan cor beton  berlumut, licin untuk ban Maxxis wedscream ku,.
Alhamdulillah terlampui satu tanjakan dengan posisi low banget, lanjut,...
" Huuuuaaaahhhh " nggak kuat 

turun dari pedal,..
nuntun sepeda juga akhirnya

Jalanan Asyik, bervariasi, cor beton, aspal rusak, bebatuan kricak,. suasana hening,  ( karena sendiri kalee yha,.)
kiri kanan hutan pepohonan kayu tahunan,.
Siulan burung masih banyak terdengar,.
Hijau,. Asri,.. sendiri..



Bismillah, lanjut lah,.
tetap maju meski terengah,..





















" njenengan salah mergi,.. Watu sumong Desa Sidoleren liwat mriki rekoso sanget,. menawi mlampah saget,. niku nggih lompat lompat  jugangan barang.. numpak sepeda yha tambah rekoso , pun yen ajeng terus,.. mangke ngliwati alas alas  ( hutan ), ngliwati desa lumut,.. terus mlebet alas malih "





Yha sudah lah,..
waktu nggak mencukupi untuk blusukan ke dalam hutan 
menuju desa sidoleren, wisata baru watu sumong,.

Balik kanan,..
" tunggu dan  tanya penduduk lagi "
Ketemu jalan utamanya,..
B o n u s s s s s ,..
Turunan panjang,......
Kabuuurrrrr,..
Ngejar waktu Jumat,..

### Perempatan Desa Pakem belok kiri, menuju desa SALAM sampai pertigaan balai Desa Belok kiri, ( kalau lurus, itu jalur balik kesasarku ) kisaran 3-4 Km lagi lokasi Watu Sumong Desa Sidoleren,.. ikuti jalan baru cor beton bukan ASPAL, jalannya monoton. membosankan dengan tanjakan yang landai namun panjjjjjaaaanggggg.. 
Kalau Lurus ( belakangku )  jalan ASPAL BARU,.. yha itu jalur yang kulalui,.. asyik bervariasi, kalau waktunya panjang, mending lewat lurus, ##

 ( penasaran ) Masih menunggu waktu senggang dan panjang. 
Pengin ngajak jalan sepedaku ke Lokasi Wisata baru Watu Sumong dan Curug Sido Asri mbari  Nglanjutin nyasar nya ... 
Next lah,.. 
InsyaALLOH,.

Rabu, 28 September 2016

MANGROVE SIAPi SIAPi

Indahnya kreasi di tempat keindahan





Selasa, 27 September 2016

BINGKAI KEINDAHAN PADUROSO

" lihat sawah yuck bu,.. udah hijau banget,.. sekalian basashin kaki pake embun,.." 
Rumahku memang " mewah " mewah bukan dalam arti properti lho yhooo,.
mewah rumahku adalah " mepet sawah ",. alias di "trebisan ",..
Yha Rumahku di Belakang SDN Paduroso,

Masuk Gang Becek ( kalau hujan ),
Gelap ( kalau mati listrik),.

Tapi Alhamdulillah,..
Karena mewah,..udara rumahku cenderung sejuk,
karena sisi selatan ( belakang rumahku ) adalah hamparan Persawahan Bumi Paduroso,Luassss banget, ga habis di ujung mata memandang.

Dan disisi timur ( samping rumah ) , terhampar juga Perswahan bumi Paduroso, dengan dilatar belakangi Bukit Menoreh yang membentang dari sisi selatan ke utara,

Menapak Persawahan bumi Paduroso, yang masih basah oleh embun, menambah rasa segar di kesejukan dalam luasnya kehijauan.
aku dan istriku menapaki pematang menuju selatan, menuju puncak pandang, sawah di area ketinggian Paduroso,.
disini bisa melihat jauh ke semua penjuru angin,..
Aku paling senang bergerak ke arah sini, karena bisa memandang rumahku yang di latar belakang Gn Sumbing,. dan di sisi Barat daya kadang terlihat hamparan bebukitan pembatas Kota ku,. Bebukitan Desa Bruno ke barat sampai  terlihat samar Gn. Slamet dengan kepulan asap dari kawahnya,..


Yhaaa,..
Pagi ini kami manjakan kaki dan mata untuk dibasuh  kesegaran dan kesejukan,.
Menapaki pematang kearah selatan, melewati batas desa bumi Paduroso ke arah Kalikepuh,..
 Indahnya Bingkai Pagi di Paduroso, tempat tinggal ku.





Terucap untaian doa untuknya " Yha Robb,... berilah kesabaran untuknya,. berilah kekuatan dan kesehatan baginya, tambahkan juga keImanan dan ke Islamannya "




Yha Robb,..
Jangan kau kurangi Rahmat MU untuk Desaku dan Warganya
Tambahilah Rahmat dan Berkah MU bagi Desa dan Warga di kampung hamba.
disini di Bumi Paduroso




PADUROSO


Pagi ini,...



mengikuti semangat mereka, dengan Doaku 
semangat mengayuh sepeda ditengah kesegaran pagi,.
meski sendiri,...
maju.....
menuju semangat menimba Ilmu, 


Yhaa Robb Semoga Engkau berikan balasan jerih payah mereka
Engkau berikan Kesuksesan bagi mereka,.
Engkau Mudahkan Perjalanan nya,

Engkau Mudahkan otaknya menerima pelajaran di sekolahnya,.
Bermanfaat ilmunya untuk kedepannya,.

Sekedar Lintasan batin

Lama gak menikmati keluasan dan kehijaun di sawah Desa Paduroso sekian bulan luasnya lahan pertanian yang subur itu dibiarkan terbengkelai, di tumbuhi rerumputan,.
Berantakan,..
Kotor dan Liar,..
hiiii,.
 jipeerr juga kalau ada Ular

Tapi pagi ini,..
Dari belakang rumahku,.
 tergambar ada ke segaran dan kehijauan yang luas,
Hijau sejauh mata memandang ke selatan ,.
Damai dalam kehijauan di bayangi kabut putih tipis,.
Se j u k,.. a n y e ssss,..
wuuihhh,..
 Ga tahan kaki ini gatel pengin maju ketengahnya, buat nikmati suasana pagi ini.



 Bismillahirrohmanirrohiim,.
main ke tengah sawah ach,.
Nyesss,..
sisa embun di tebalnya rerumputan pematang sawah membasahi kakiku,.
Kesejukan menembus di ulu hati ku.
Tak Kuasa bibir ini bergetar mengumandangkan Puji Bagi MU yha  Robbana,..
SubhanAlloh,..
Alhamdulillah,..
Panorama yang menggoda mata tuaku untuk menatap jauh..
Sisi timur,...
Panjangnya bebukitan menoreh dari ujung selatan


Dan disana ,..
Megahnya Gunung Sumbing , Gunung Sindoro dan Gunung Prahu di sisi utara,.
Jelas tergambar semangatnya didada ini saat lalu.

Terlintas pengiinnn juga sich, mencoba bernostalgia ke puncak nya,.
Hemmm,..

Yha,..
ada catatan perjalanan untuk merasakan kembali kenikmatan saat saat perjalanan lalu,..
meski hanya sesaat terlintas dilamunan,.
dan tetap menghadirkan satu senyuman dan harapan juga kepastian.
 


Sabtu, 24 September 2016

GEGER MENJANGAN taman kota Purworejo

" aku mbiyen sok test fisik ng Geger Menjangan,. bukit sing kui, sing ketok seko kene"
" lha dalane seko ndi munggahe "
" mburi Kolam Renang "
" lho kan , tempat parkir tho kui "
" dudu,.. lurus wae " 

24 Sept 16
" Bu mau ikut, nyusur lokasi wisata deket nggak, tapi bapak blom tau medannya' jare Pak Kico sich, enak buat test fisik sama olahraga pagi "


Rabu, 07 September 2016

CURUG KALI URIP - KEMIRI - PURWOREJO

02/09/16 - 23.15 Teras Depan Rumahku
 "sesuk prei, arep dho nang ndi,.. "
 " Njajal nyusur Curug Kali Urip Kemiri Yuck "
 "Iso Nggo Mancing , Pora "
 " iso Mungkin "
 " yho Wis, sesuk aku tak nggowo pancingan "

Bincang bincang lanjutan usai pada ngobrol di rumahku 









03/09/16 - 08.00. Start dari rumahku di trebisan desa Paduroso,
Bertiga aku, Lolok dan Heru dah ready mo mancing ke Curug Kali Urip Desa Kemiri.
Kami lewati Jalur Umum dari Paduroso ke luar, arah Mranti - Gintungan - Seren - Winong - Wirun - Pertigaan arah Bruno, kekiri menuju ke Desa / Pasar Kemiri
Dipertigaan Kemiri Macet ada truck papasan dua duanya ga bisa mundur,..
Semrawutt sana sini,..
Untung naik Motor, jadi bisa "nderek langkung " lewat depan kios orang.
 Motorku lolos, tapi Heru masih deibelakang terjebak macet,..
Aku laju pelan,..
Koq lama gak Muncul,.
Wah rupanya temanku yang satu ini, tetap ada di belakang truck,.
aku stop minggir, kutunggu  kawanku ini,.

Terlihat Truck,.
och dibelakangnya banyak banget antrian motor,.

itu dia,.
Hoooiiii,.. teriak Lolok, mbari lambaikan tangannya.

Wah kayaknya si Heru ga perhatikan kami, dia pacu Motornya tambah kencang,.
aku coba kuntit,..
woow dia balap truck itu, dia salip dengan kecepatan

Wach ini mah kejauhan, Informasi Ga jauh jauh amat, dan ga sampai hutan pinus,..
yakin kalau Heru merasa tertinggal, dia akan kejar kami dengan kecepatan , padahal kami di belakangnya
Aku berhenti... kocoba kontak.. yakin ini kelewat jauh dari Balai Desa Kemiri
ku kontak HP Heru,. Ga Diangkat,.. wah masih jalan kayaknya nich,.
kuulangi,...
lagi,..
lagi,..

" Nang ndi,.. aku koq ora mbalap yho , padahal wis buanter " suara Heru di HP ku akhirnya.

" aku Ng ngarep Balai Desa, pintu gerbang ke Curug Kali Urip juga, riko kelewat adoh kayane,.. wis mbalik bae,.. seko lereng pinus pertama kisaran 1 kilometer mudun,.."


" wah aku tekan adoooh banget kayane"
" lha kan mau wis ngobrol, yen ora tekan Hutan Pinus, mung kisaran tiga  Kiloan sko Pasar "
" iyho.. yho,.. aku ora nggeehh, aku mung kepikir, kono wis ng  ngarep, dadi aku ngoyak banter,.
wuuihhh jan,... dalane,.. ngalor nanjak buanget, liku liku, ngono, sepiii maneh "
" yho kapan kapan maning  mengko nyusur tembus Bruno, jare ono dalane " hiburku.

Balai Desa Kali Urip Kemiri sebagai gerbang menuju Curug kali Urip. Motor masih bisa dan boleh masuk jalan cor beton lebar 1 meteran ,terbelah dua. tapi kalau naik mobil, terpaksa harus parkir di sini Balai Desa Kali Urip. dan ini menambah jarak jalan kaki kisaran satu setengah km menuju parkiran / titipan motor diatas,.

Di Tempat penitipan Motor ada pemandu yang siap dan suka rela mengantarkan kita ke curug,.
kenapa ... ?
Rupanya selain banyak cerita dan dan setelah beberapa kejadian musibah yang terjadi di Curug Kali Urip ini, Masyarakat menjadi Peduli untuk memantau dan memandu setiap pengunjung yang datang.
dan ternyata juga jalanan menuju Curug Kali Urip ini banyak belokan yang membingungkan pengunjung.
 Demikian dengan rombonganku pun setelah merapikan motor pada tempat penitipan langsung disalami dan ditrawari untuk di pandu menuju ke lokasi Curug Kali Urip.

Akhirnya kami berempat menyusuri jalanan Beton yang menanjak di samping kandang kandang yang dihuni oleh kambing jawa.
kisaran limaratus meter maju   kemudian belok kiri " nyempal " ke jalan tanah menuju ladang, buat tanda di situ ada pohon jambu mede yang sudah besar dan rindang ( semoga belum di tebang ), susuri jalan ladang naik turun dan berliku tersebut, sampai pertigaan, ambil ke kiri lagi ketemu hutan bambu dan pepohonan yang agak rapat, disini sudah terasa " adem dan senyap ". susuri terus kearah kanan kisaran tujuh ratus meteran, ketemu sungai dengan bebatuan yang besar yang ada di bawah tebing tempat kita berjalan,
ke lengangan tambah lengang, di jalanan hutan bambu wulung dan pepohonan besar yang tak terawat, cenderung ke suasana mistis,.
aku masih mengikuti pemanduku meski paling belakang karena terkadang aku nyempal jalan untuk ambil beberapa moment. Dua ratus meteran menyusuri tebing diatas kali dengan bebatuan besarnya, lanjut belok kiri,..  terlihat curug kecil di tengah kali, aku pikir ini curug Kali Urip nya, ternyata bukan.

Pemandu berjalan terus turun tebing menuju ke kali, aku agak nyerrr... lho kita lewat kali ini mas ,..
oo.. jalan setapak finis disini, kemudian harus berjalan ditengah kali dan diantara bebatuan yang segede gede kerbau, untung pake sandal gunung bukan sepatu kett, karena perjalanan menuju curug kali uripnya harus berbasah basah ria, menyeberang dan menyusuri sungai bahkan harus melompat di antara bebatuan,.



harus hati hati memang.
Pada pentokan kali, dibalik batu  ( paling ) besar, yang aku lihat kita ambil kiri dan cari pijakan batu lain untuk naik ke tebing di sisi kanannya.
Limapuluh meteran maju menyusuri tebing bantaran, ketemu sumur dan pancuran pancuran kecil .

Aku masih Asyik ambil gambar, ketika Heru berteriak,..  " Hoii,. kui curug e ".

SubhanaAlloh,..




Air terjun ditengah tebing dengan warna warna kelam dan gelap, dibawahnya terdapat sumur dengan ke tenangan yang dalam, tak ada riak dan cipratan air dari curugnya, sepertinya semua air turun dan masuk kesumurnya.

Cantik Sekali Curug Kali Urip ini, terkesan sekali dengan keberadaannya yang tenang
di antara tebing dan pepohonan besar,..

Ingat para pelukis menggambarkan air terjun, kisah " Jaka Tarub dengan tujuh bidadari yang sedang mandi "..

seakan akan,...

dan nyata nyata, didepanku , Air Terjun yang tinggi,....
kelengangan yang lengang,.....
sumur yang  dalam,..
tebing yang berlumut, .....
pohon pohon besar di atasnya,...
hemmm ,
nyaris horor,..
namun ada rasa aman ditengah pemanduku yang membebaskan kami untuk menikmati susana ini

Lama kami menikmati suasana dan keberadaan Curug Kali Urip nan Cantik ini,


 







Sempat ngrebus air untuk secangkir kopi dan kehangatan

duduk menikmati secangkir kehangatan kopi hitam di bawah tebing, didalam jurang dan di bekas aliran banjir ,..
sempat terpikir,..
jika mendadak ada banjir datang,.. 
kemana kita akan lari,..
naik tebing setinggi dan selicin itu, ga mungkin banget,.
yha tetap harus ikuti jalan air ini,..masuk kedalam sungai.... lari dan melompat diantara bebatuan besar,. 
kalau airnya deras dan kuat,...
" Makanya begitu, terlihat mendung, harus segera keluar dari sini,.. karena air datang dari atas tidak bisa di prediksi, dan baiknya kesini pagi hari, karena kalau sore cenderung hujan di atas, walau kami sekarang sudah membatasi jam kunjung max di 16.30 dlm cuaca yang benderang,namun tetap harus extra hati hati "  kata pemanduku,..
" sumur utama itu kedalamnnya kisaran 7 meteran, dan sumur anakan yang kecil dibawahnya kedalaman kisaran 4 meter, kalau ga bisa berenang, yha jangan coba coba mandi nyebur lah ". tambahnya lagi.
Satu cup  Kopi dan sepotong roti sobek, telah tandas 
ku rapikan sampah dan kucuci perlengkapan
lebih satu  setengah jam kami menikmati cantiknya Curug  Kali Urip Kemiri .
 


" Lho njur pancinganmu, gunane opo dino iki Ru " 
"lha kirain ki curug, sumur e iso nggo mancing mancing,.. yho wis mengko mbelok ng selis kono mancing ndisik "




dan kudatangi Bendungan Kali Meneng untuk memberi kesempatan Heru untuk mendemontrasikan kehebatan lempar pancingnya,.