Jumat, 24 Oktober 2008

POELANG KAMPOENG DESA TEGALGONDHO

MOEDIK 1429 H

Horre,…
Horre,..
Libur panjang ,.


Yha nggak bisa aku bohongi lah hati ini untuk tidak bergembira menanti liburan panjang Lebaran 1429 H, meski sebetulnya belum ada rencana untuk travling ataupun nyusur ke kampoeng kampoeng seperti yang sering aku lakukan untuk mengisi liburan.
Rencana perjaanan mudik pun masih ragu, pasalnya hari sabtu 27 Sept 08 dan Jumat 03 Okt 2008 aku harus standby dikantor, kena Piket POSKO LEBARAN,..
Tanggung kan,.. Kasak kusuk, cari cari tukeran hari,..
Ech,. Ada yang baik hati ,.. mau gantiin aku piket tgl 3,..
Wach senang banget rasanya,.. Rencana MUDIK diteruskan dan tersusun, besok Senin 29 September jam 22.00 atau 23.00 gooo,..


Senin 29 Sept 08, jam17.00 ber5 aku berangkat, setelah jemput ponakan di depok, target awal adalah Buka Puasa, di tempat peristirahatan jalan toll Cikampek. Makan malam di RM Kalijaga 2, Makan Sahur di Ajibarang,..
Mudik kali ini aku ambil jalur Toll Cimanggis – Cikunir – Cikampek,
Rupanya hari itu pemudik sudah berkurang, Target awal tercapai sesuai rencana,.. Buka Di Peristirahatan ke 2 Toll Cikampek , jalanan masih cukup sepi,..
Jam 18.45.. kami beranjak meninggalkan tempat rehat,.. Jalan Toll kelihatan sepi, kami melenggang dengan kecepatan standar 90 - 100 kmph….
Melewati Karawang Jalan tambah sepi ,ada sedikit kecemasan, terjadi penumpukan di pantura atau memang sudah sepi,..
Terpikir untuk ambil jalur Sadang – Kali Jati – Pamanukan tapi karena melihat sepinya kendaraan mobil aku tetap arahkan ke Cikampek,.
Rupanya Jalanan memang sudah sepi,.. Di pintu Toll hanya beberapa mobil berbaris untuk bayar Toll, aku tanyakan kepada petugas Tiket,
‘ Sudah sepi pak,.. tepat perjalanan malam ini,.. kendaraan sudah turun drastis,.. kemarin dua hari sepertinya puncak Mudik,..” kata penjaga Toll

Alhamdulillah , semoga tanpa kemacetan perjalanan Mudik malam ini.




Betul juga jalanan tetap lenggang setelah keluar dari pintu Toll, bahkan aku sempat mendahukui Truck yang berjalan didepanku dari arah kirinya,..
Begitu jarang nya kendaraan malam itu,..
Memasuki Jalur Pantura kendaraan mulai kelihatan bertambah demikian juga dengan kendaraan roda dua yang masih lumayan banyak melakukan perjalanan Mudiknya.
Nyaman sekali perjalanan malam ini dipantura, tanpa ada truck besar yang melaju , bahkan lebih nyaman dari hari hari biasa,..
Bener bener lenggang jalan pantura malam ini,..
Memasuki pertigaan Indramayu – Palimanan tambah sepi, aku arahkan mobil kekanan menyusur Palimanan, terlihat beberapa kios Mangga Indramayu dengan penjaganya yang terkantuk kantuk diterangi lampu petromax yang mulai meredup.
Aku masih jalankan mobilku dengan kesantaian, menikmati Hotmix Baru di jalan Pantura aku lihat penumpang dibelakangku yang sudah lelap dengan memeluk bantal masing masing,..
Kondisi badanku lumayan Fit, karena sesiang tadi aku hanya melakukan kegiatan ringan dan tidur yang cukup lama tentunya.
Ngantuk belum aku rasakan didopping Jeruk Rasa asem special dibeli dari pasar pucung,..
Memasuki Toll Kanci Jalanan tetap sepi, mobilku masih tetap melenggang tanpa paksaan.
Keluar Toll Kanci, jalanan jadi agak rame masih banyak motor
yang mudik malam ini melewati Jalur pantura dengan penumpang dan bawaan khas nya.
Tapi Kenyamanan berkendara sepertinya mereka rasakan juga, hanya ada satu dua motor yang masih ngotot melaju dengan kecepatan ambang maximal.


RM Kalijaga 2, aku singgahi untuk Melaksanakan Sholat Isya dan Magrib yang belum aku laksanakan tadi di tempat peristirahatan…
Soto Buntut dan Jeruk manis aku santap dengan kehangatannya,,..
Setelah rehat agak lama perjalanan aku teruskan masih dengan kesantaian.
Aku memperkirakan kalau kondisi jalan tetap sepi seperti ini
jarak tempuh yang aku perkirakan 600 KM, ga sampai 10 Jam perjalanan,..

Selamat Datang Kota Brebes, terlihat didepanku gapura khas warna biru yang melintang di atas jalan. Kupelankan mobilku, kutenggok kearah kirisesampainya diatas jembatan kusempatkan mataku memandang agak lama perahu perahu nelayan yang berjejer rapi di muara dengan bau yang agak menyengat, bau ikan laut,..
Perasaan ku semakin tenang setelah memasuki gapura Selamat datang Jawa tengah dengan patung putih Pangeran Diponegoro menunggang kuda, Perjalanan Macet terhapus dari pikiran ku malam ini.
Maju kedepan sedikit ambil putaran arah Purwokerto, disini agak tersendat karena beberapa BUS besar ambil sisi kanan, memotong mobil kecil disebelah kiri untuk memasuki jalan sempit portal Kereta Api…
Setelah memasuki gerbang lintasan Rel Kereta Api, jalanan kembali Normal lenggang,..
Bahkan saking sepinya aku sempat memilih tempat parkir untuk mampir beli Telor Asin untuk Oleh oleh di kampungku.
Memasuki Jalur Kecil pinggir kali, aku agak kaget, kondisi jalan disini halus tapi bergelombang,
lumayan banyak kekagetan di jalur ini dengan kondisi jalan yang rata tidak dan bergelombang.,
hmmm aku senyum sedikit
saat penumpangku berkali kali meledekku akibat guncangan yang mengganggu lelapnya.
Pertigaan Tegal – Bumiayu didepanku jalanan tetap lenggang dan aku tetap melaju mobilku dengan ketergesaanku,..
Jalan arah Bumiayu, aku susuri dengan menajamkan mata minusku menembus kegelapan malam ini,..
Lurus,..
Alhandulillah, tanpa halangan aku susuri jalan gelap, berliku ini,.
Lanjut,…
Sampai pertigaan Ajibarang Jam 01.20 aku tawarkan kepenumpangku, untuk singgah di Purwokerto makan Sahur dan meneruskan perjalanan Nanti Sorenya atau Langsung Ke Kampung,…
Rupanya Kerinduan Kampung akan Embah, Kakak, Ponakan dan tetangga disana lebih kuat dibanding Purwokerto yang relatip belum famillier…
Perjalanan aku lanjutkan belok kanan ke arah Wangon,..
berkali mobilku menyusur sendiri tanpa teman dengan laju kisaran 60-70 kmpj menembus kegelapan dinihari,.
Tak terbayangkan jalan yang biasanya kulalui siang hari kelihatan begitu jauh, di perjalanan malam yang sepi dengan kondisi badan yang masih fresh perjalanan jadi seperti cepat,..
Tadinya target ku ke Ayam Goreng Margasana 2 untuk makan sahur, namun karena masih kemaleman perjalanan lanjut dengan target RM Candisari Karang anyar,…
Perempatan Banyumas Buntu, aku lewati terlihat rame meriah sekali disini ada umbul umbul bendera SIAGA LEBARAN di kiri kanan jalan, kompak melambai di hembus angin malam,..
Desa Tambak aku masuki,.. Berjejer Kios yang sudah tuutp dengan spanduk SATE BEBEK,..
Kaya’nya menggoda juga nich,.. aku tawarkan penumpangku untuk sahur di disini,..
Setuju,..
Kecamatan Tambak Jam 02.50 Mobil aku parkirkan di Warung Sate Bebek disebelah kanan jalan,.
Menu bebek disini cukup lengkap, ada Sate Bebek, Gule Bebek, Tongseng Bebek,. Nasi Goreng Bebek,..
Pesanan wajib Sate bebek ditambah Tongseng Bebek ( penasaran pengin merasakan Tongseng Bebek ), menjadi menu makan sahur terakhir Ramadhon 1429 H,..
Sate nya…. standar orang lapar lah,.
Tongsengnya, ini yang agak khas,.
Kalau biasa makan Tongseng Kambing Solo, Bumbunya kan merah banyak Kecap,..
Kalau Tongseng Bebek, bumbunya tetap putih jadi sayuran Koll nya kelihatan putih seperti warna koll di capcay,..
Daging bebeknya sedikit tapi Jeroan ( irisan ati, ampla ) kelihatan banyak,.
Bau anyirnya masih samar samar tercium,.
Rasanya,..
MUANTAB,…
PUEDES dengan irisan cabe rawit kecil kecil,.
( bagi yang ga doyan pedes mending bilang, soalnya standar mbakyunya cabe rawit 3-5 buah ).
Setelah makan Sahur menunggu Waktu Shubuh terlontar rencana dadakan,
Dari pada pagi pagi sampai Kampung Embah, mending kita nyusur dulu ke Goa Jatijajar, kan Cuma dua puluh menitan,..
Setuju,..
Mobil aku arahkan ke Goa Jatijajar sampai disana masih sempat Sholat Shubuh,..
Menungu waktu buka loket aku rebahkan sejenak di bangku panjang kios makan Goa Jatijajar.
Zzzzzzzz,… ( sejenak )

Gua Jatijajar Jam 06.45 suara nyaring ayam kate, membangunkanku,..
Penumpangku rupanya masih lelap di bantalnya masing masing, satu orang anakkku yang kecil rupanya sudah bangun dan kekamar toilet,..
Dengan sedikit kejenuhan, berdua kami masuki Area Goa Jati Jajar tanpa karcis ( maaf pak sudah lama menunggu, disini jadi pengin masuk lihat lihat area ),..
Memasuki area wisata, melewai sungai yang masih banyak ibu ibu untuk mencuci baju dan kesibukan pemilik kios yang sebagian sudah mulai berdatangan, kami berdua keatas melewati jalan tangga,..
Area masih kelihatan kotor dengan sampah rerontokan daun kering semalam,..
Satu tanjakan tangga terlewati, terbaca penunjuk jalan
GUA JATIJAJAR ( kekiri )
GUA DEMPOK ( kekanan )
Karena Sedikit tau Gua Jatijajar masih lumayan jauh, dan hari masih pagi,..
Akhirnya kamin belok kanan untuk melihat GUA DEMPOK,..
Gua nya sendiri cenderung pendek, namun waktu aku kesitu agak berkesan karena masih pagi dan masih sepi banget, matahari belum kelihatan hanya warna abu abu perubahan gelap ke terang,..
Sebelum Memasuki Gua, aku lihat bangunan buatan seperti bentuk jendela buatan. Sedikit aneh timbul pertanyaan dihatiku
Pintu gua yang lumayan lebar aku masuki untuk melihat lihat bentuk bentuk bentuk bebatuan alam yang mempesona,..
Foto foto sejenak di relief relief alam,..
Kedalam sedikit belok kekiri,..
Aku agak gugup, disini kurasakan perasaan ke senyap an yang dalam,.
Aku terus langkahkan kaki ke ujungnya,..
Sesekali mengabadikan bentuk bentuk bebatuan yang begitu indah,..
Begitu indahnya,..lihatlah diantaranya persis seperti binatang purba ( harimau Raksasa ) yang ingin mencium kita,.
Atau kalau kita perhatikan bayangan disebelah kiriku,.. ana bentuk bentuk yang sedikit menyerupai ( penampakan ) kepala manusia,. Hmmm, lumayan serem jika diperhatiin,..
Sebentar saja aku nikmati keindahan gua dempok ini, karena nggak tega meninggalkan sebagian rombongan yang sedang lelap di mobil,…

Area Parkir Goa JatijajarJam.07.00 karena kondisi badan yang agak drop, karena kantuk , lemes terkena sinar matahari sementara loket baru dibuka jam 08.00an
Keputusan untuk rekreasi di Gua jati Jajar ditunda,...
Akhirnya mobil aku jalankan pulang, tapi tidak melewati jalan utama, aku arahkan ke jalan alternative melewati Jalan Pantai Selatan tembus Pantai Karang Bolong, ambil ke Pantai Lohgending dengan Jalan kampong yang begitu teduh di apit pepohonan perkampungan yang rimbun,..
Tak Lama terlihat Penunjuk Wisata “ GUA PETRUK 500 M “,.
Penasaran, aku belokkan kea rah Pintu gerbang Gua Petruk,,..
Sepi Belum ada sapa sapa,..
Warung jugan masih pada tutup,..
Aku beranikan sendiri turun turun untyuk cari informasi,..
Didalam aku temukan seseorang, aku cari informasi sebentar,..
Gua Petruk ini, masih alami,. Didalamnya kita melewati aliran aliran sungai,.. Gelap belum ada penerangan seperti Gua Jati Jajar,Lebih Besar dan Lebih Luas kedalamannya,.. Kita bisa nyusur sampai ujung nya dengan penerangan lampu senter accu / petromax,.. kalau mau nyusur mending dari pagi jangan siang siang,.
“ wach, saya lagi survey dulu aja, mampir,.. baru datang, tadi kepagian terus istirahat di Gua Jatijajar, sekarang mau pulang ke Kutoarjo, mau lewat belakang aja, sembari rekreasi,..
“ Jalannya liku liku dan nanjak lho mas, ati ati “,.
“ Iyha terima kasih, lain waktu boleh kan nyusur kedalam “ kataku sembari jabat tangan nya dan menanyakan namanya, terima kasih Mas Sahrul,..
Perjalanan aku lanjutkan melewati Pantai LOHGENDING Selain keunikan namanya, pantai ini juga menawarkan keindahan muara sungai Bodo. Muara sungai besar ini bisa kita jelajahi dengan mengendarai perahu-perahu nelayan yang dapat kita sewa. Bila uang kita pas-pasan, bisa juga ikut trip sederhana selama dua jam menyusuri sungai menuju bagian hulu.aku membayangkan indahnya untuk sore harinya disini. Aroma sunset dan pemandangan nelayan yang sedang menjala sangat kontras di pandangan mata. Lebih ke timur lagi kita bisa melihat pantai Pedalen. Pantai yang merupakan tempat berlabuh para nelayan dari laut selatan ini berada di 4 km dari pantai Lohgending. kita akan dibawa turun menuju lembah sempit berbentuk ceruk di pinggir laut. Kawasan berluas sampai tiga hektar ini dahulunya merupakan tempat gerilya pejuang Indonesia saat melawan kekuasaan penjajahan Jepang. Banyak sekali perahu perahu nelayan pagi ini. Mungkin karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat pelelangan ikan terbesar yang ada di daerah. Sebentar mengikuti Jalan yang menanjak tinggi dan berliku , Kita sampai dipungun bukit, Dari sini lebih jelas lagi kemegahan panorama laut ,
Subhannallah,..
Segala Puji Hanya Bagi dan Milik MU Yha Robb,. Atas Sempurnanya CiptaanMu,.


Begitu Luasnya laut biru dengan garis garis putih pecahan riak gelombang, terhampar begitu luas dan megahnya, dihadapanku, dikesendirian kesadaran betapa kerdilnya Manusia, dihadapan keluasan alam dan Pencipta Nya. Namanya bukit Karang Duwur ,…….
Setelah menikmati keindahan sebentar mobil melanjutkan perjalanan masih melewat jalan yang sempit tanjakan dan tambah menanjak dengan liku liku yang mengagetkan,..
Akhirnya di Tanjakan berakhir dengan tikungan yang lumayan tajam, menuju pasar Karang bolong,..
Aku sedikit lega, karena jalanan sudah agak lebar dan datar, Pantai karang Bolong aku lewati,.. Lurus ke Pantai Petanahan,.. Lanjut Pantai Bocor,.. Nyusur Ke Utara ketemu Jalur lingkar selatan kebumen,.. ambil kanan Lurus,..
Jam 09.30 Aku masuki halaman rumah Orang Tua istriku, Embah Putri bagi anak anakku target Poelang Kampoeng dan Moedik Lebaran 1429 H ...

Desa yang masih Asri di pinggir persawahan yang  lumayan luas di desa Tegal Gondho Kutoarjo, dengan latar belakang gunung merapi di kejauhan sisi timur lautnya  dan gunung sumbing sindoro serta pegunungan Dieng di kejauhan sisi utara nya. sedang kan di sisi selatan adalah Rail Ways Jalur Utama Selatan Jakarta - Jogjakarta

Tidak ada komentar: