Selasa, 25 November 2008

2 L

Letih,..
lesu,..


aku hari ini koq kayaknya lemes banget yha,..



ga semangat dech,...

ngantuk lagi,...


enak kali yha, rebahan disini,...

Senin, 17 November 2008

MINGGU PAGI, LIBURKU

MINGGU PAGI, LIBURKU

Hari minggu ini aku nggak piket setelah Sholat subuh aku ngga tidur lagi,..
aku teruskan dengan aktifitas gerak pagi ( gak biasa tidur lagi soalnya )

sembari melihat dan menikmati perubahan perubahan pepohonan yang ada di halaman rumah..
Halaman rumahku yang sugitu gitu nya, tapi masih aku sempatkan untuk menanam pohon rambutan Binjai dan Lebak yang sekarang ini sudah kelihatan buahnya mulai menguning,.. Pisang ambon hijau yang buahnya sudah mulai mengecil,.. Jambu batu merah yang subur dengan kembang dan buahnya yang lumayan banyak,.. pohon jeruk nipis dan limau yang juga banyak sekali buahnya,.. Pohon Jambu " Black diamond " disamping kanan yang pernah berbuah namun, rontok diguyur air hujan,..
Seperti biasa, aku mulai ambil sapu lidi dan mulai membersihkan halaman yang tanpa rumput, karena selalu di makan marmoot yang sengaja aku lepas,...
http://picasaweb.google.com/lengking234/ingon2/

Saat ini aku sedang minum teh tubruk anget, duduk diteras samping yang menghadap timur, sembari memperhatikan perubahan suasana langit, dari abu abu berubah menjadi warna jingga, kuning kemerahan,..
sekitar jam lima lewat lima belas menitan,.. burung trocokku dikandang yang selalu aku gantung diluar mulai berkicau,.. lumayan brisik,….. setelah itu sekitar jam setengah enam an Jalak Nias juga mulai berteriak teriak ditambah lengkingan serak sepasang betet,.. suasana pagi diteras samping yang demikian hidup oleh lengkingan lengkingan nyaring burungku,..

Aku sendiri punya tiga sangkar / kandang burung,.. satu sangkar gantung ditempati burung Trocok, sangkar besi kecil bekas Musang dan kuskus yang sekarang ditempati Jalak Nias,.. dan sangkar yang lumayan besar dengan ukuran 165 x 240 X 150 (TxLxP) aku isi Burung Betet yang tinggal sepasang ( dua pasang mati, dibantai kus kus yang aku lepas ) Sepasang burung perkutut, sepasang burung kutilang, sepasang burung puter dan penghuni baru, sepasang ayam kalkun,..

Agak siangan sedikit, Ayam kalkun aku keluarkan, biasanya langsung berlarian sembari mengepakkan sayapnya,…. Dan pagi ini aku agak dibuat bingung, ayam kalkun ku yang betina terbang kegenteng rumah,.. lumayan tinggi untung nya yang jantan tetap dibawah,.. akhirnya yang betina turun ke pagar tembok rumah dan yang jantan menyusul terbang ke pagar,.. berdua nongkrong disitu agak lama,,.. sepertinya mencari suasana romantis melihat kejauhan ,.. soalnya setelah itu yanmg jantan dengan gagahnnya,.. merayu kemudian membuahi sibetina,…. Syukurlah, moga cepat bertelor dan menambah lagi piaraanku,.

Kamis, 13 November 2008

GUNUNG BUNDER TOURING - JAKARTA NOUVO CLUB



GBT_ JAKARTA NOUVO CLUB
Sekian waktu sebelumnya, informasi GUNUNG BUNDER TOURING JNC,.. sudah ter sebar di millis Jakarta Nouvo Club, tanggapan demi tangapan, kesepakatan demi kesepakatan dan akhirnya fix rencana perjalanan ditetapkan SABTU 8 Nop 2008, Start dari MK Jam 14.00 WIB dengan sekian anggota,… Goooo…..
….
Sabtu, 8 Nop 2008 Jam 12.30 Pitstop bayangan ( Lokalan Depok / rumah pak koko )Nouvo Merah Sist yasmin merapat dengan anggunnya, sampai di lokasi yang punya rumah belum ada, yang ada hanya Istrinya dan ponakan ponakan kecil yang menyuruh menunggu sambil menyiapkan minum teh anget,.. entah karena sungkan atau karena ada keperluan sist yasmin minta ijin keluar, sembari menunggu yang punya rumah pulang dari kerja,..
Jam 12.45 Nouvo Merah Sist Yasmin masuk ke pitstop kembali di iringi Pak Koko dengan nouvo merahnya juga,…
Sembari minum teh anget dan menunggu yang lain Sist Yasmin banyak menginformasikan tentang Kopdar Rutin, Koperasi dan Sedikit cerita tentang Temens, maklum pak koko udah lama jarang Kopdar
(….  maaf Boss,.. hujan terus di depok ),Bahkan siang ini sembari menunggu, angin yang cukup kencang dan petir yang sesekali terpancar dengan sinar yang menyilaukan ditambah Suara Gluduknya sudah terdengar,..
Hujan mengguyur di lokalan Depok cukup deras,..



Jam13.10 Hujan masih deras, saat Nouvo hitam dengan pengemudi berjacked dan ber helm hitam memasuki halaman,..
Bro Priyo dengan basah kuyub nya, merapat,..
Setelah saling salam kembali melanjutkan obrolan sembari menunggu yang lain,..
Rupanya Hujan dan Macet mengiringi Bro Priyo dari tugu Selamat Datang depok di Margonda sampai di sini,…
Jam 14.10  Nouvo merah cabaiPak Santo dan   Nouvo merah Bro Arif merapat dengan ke kuyub an dua duanya,..
Susana di rumah Pak koko mulai hangat dengan obrolan obrolan santai sementara hujan makin deras mengguyur lokalan Depok.,..
Jam 15.45, Setelah melaksanakan Sholat Ashar, ada informasi dari Pak ketu ( Bro ADI ),.. Rombongan Lokalan depok, silahkan berangkat, menungu di pertigaan jalan baru Bogor, namun sehubungan satu GBT JNC belum datang, akhirnya diputuskan untuk menunggu di pitstop sementara hujan sudah mereda.
Jam 16.30 Bro ABU MANIA dengan Nouvo merahnya merapat,…

Setelah ngobrol sebentar, akhirnya Rombongan lokalan Depok berangkat menunju Gunung Bunder lokalan Wisata Elok Gn Salak Pamijahan Bogor,..
Pak Santo dengan   Nouvo  merahnya menjadi Capt Rider diikuti beriringan,..
Bro Priyo dengan Black Nouvo, Sist Yasmin Red Nouvo, Bro Abu Red Nouvo, Bro Arif Red Nouvo dan Pak Koko Red Nouvo,..
Melaju dengan kecepatan standar ( 60 -70 kpj ) menuju target awal di depan campus IPB Dramaga untuk menunggu rombongan yang berangkat dari Basecamp Mega Kuningan,
Perjalanan cukup lancar smapai dengan terminal Bubulak,..
Maju sedikit pertigaan Bubulak – Dramaga,
Wooowww,…
Rombongan dihadang ke MACETAN TOTAL sejauh kira kira 3-4 km s/d pertigaan LALADON
Perjalanan merayap cenderung tidak bisa jalan , ambil keputusan lewat bahu kiri jalan, diluar aspal meski rombongan menjadi kocar kacir,..
Melewati pertigaan Pasar Laladon, jalanan kosong, setelah rombongan lengkap,..
Ngaciiiirrr,…..Jam.18.30 Sampai di Depan Campus IPB Dramaga, rombongan istirahat sejenak sembari minum teh botol,….
Jam 19.30 Merapat rombongan dari MK di Pos tunggu , Pak Ketu Bro ADI, Bro AGUS dan Bro Tri dengan Red Nouvo lengkap dengan sidebox dan tile box nya,…
Rombongan dari MK rupanya dihadang kemacetan Di Margonda dan di Pertigaan Bubulak, tercecer dibelakang masih 3 Orang,..
Jam 19.45 Merapat lagi Bro Willy dan Bro Aulia, Bro Arul ( Penyu ) rupanya Balik kanan setelah ga tahan dengan kemacetan yang selalu menghadang touring kali ini,..
Jam 19.50 Rombongan lanjut dengan sasaran Gunung Bunder Lewat Cibungbulang,..
Ditengah perjalanan Bro Arif yang ambil di barisan belakang dan di kawal pak koko tercecer,.. rombongan yang belok ke sisi kanan untuk isi Premium, tidak terlihat,…
Dua orang meneruskan perjalanan terpisah dari rombongan,..
Setelah belok kiri memasuki jalan Cibungbulang, Berdua asyik mengikuti motor didepannya dengan menempel pada kecepatan seimbang,..
Nggak taunya,…
Motor yang diperkirakan menuju lokasi Gn bunder, ternyata belok kiri ke arah kampung,..
Berdua masih asyik bermain gas di jalan liku liku dan menanjak,,..
Lanjut,..
Lanjut,…
Akhirnya,..
Mentok dipertigaan PPH Gunung Menir,…
“ Punten pak, saya terpisah dari rombongan, mau ke Gn Bunder ke arah mana yha pak,…”
“ Lho kelewat ,.. udah jauh,... balik lagi sekitar 7 Km ke bawah,.. “
Woow , O o,..
Mana medannya lumayan serem,.
Gelap,..
Liku liku,..
Tanjakan dan Turunan,…
Hmm,.
( moga Bro Arief ngga kapok ).Setelah balik arah sejauh tiga tanjakan , berdua ketemu Pos hansip,.. tanya lagi disitu,..
Masih kedepan lagi, nanti baru belok kanan,..
Jalan apa yang kudapat,..
Pinggir pematang di tengah peternakan ayam, jalan yang sudah nggak layak dilewati,.. Bebatuan,,.. Becek,.. tanjakan dengan gelombang yang dalam,… perasaan bimbang mulai menyusup di pikiran,..( benar ini jalannnya, apa di arahkan ke tempat yang ga pasti ), akhirnya terlihat rumah yang sudah tutup di sebelah kiri, arah balik,..
Tanya disitu,..
Dikasih tau jalan beton setapak ditengah kampung,.. ( terima kasih pak/bu ),..
Ketemu juga jalan tanjakan yang mulus lurus, motor lumayan dipacu, dua tanjakan panjang terlewati,..
Lhoo,….. ( sangsi lagi ),..Akhirnya ketemu, pemuda kampung yang sedang menyalakan api unggun di atas benteng menikmati pemandangan arah Bogor,…“ kelewat pak kira kira 3 km “,..Lhoooo,…. Belum terlihat pertigaan sepertinya,..
Akhirnya,.
Dengan penyerahan dan kepasrahan juga untuk mengurangi kesangsian keberadaan saat ini,..
Aku minta kan seseorang untuk mengantar ke jalan utama menuju pintu gerbang / Kecamatan Pamijahan dengan iming iming sepuluh ribu rupiah,..
Oke,… sepakat beriring kembali ke jalan turunan kembali,…
Setelah Belok Kanan, masuk ke jalan cor beton yang masih baru ditengah kampung dan melewati lagi Kandang Kandang peternakan Ayam yang lain, terus menanjak melewati jalan berbatu,.. ketemu pertigaan Jalan hotmix baru,…
Rupanya jalan tembus di antara Kecamatan Pamijahan dan Pintu Gerbang Gunung Salak Endah. Masih mencari informasi jalan yang harus kami lewati,.. dari arah kiri lewat tiga mobil , perasaan sedikit tenang,..

Agak jauh menyusur jalan hotmix yang masih baru, ketemu Warung,..
Kutanyakan disitu,..
Tinggal lurus,.. udah dekat paling 500 meter lagi,..
Sembari colling down dari kecemasan, aku ambil HP di tas pahaku,..
12 misscall terbaca,.. aku coba menghubungi,… nasib,.. sinyal ga bagus,..
Kucoba ambil flexiku,.. 4 misscall terbaca,..
( maaf bros,.. aku ga denger deringnya ),..

Setelah melewati pintu gerbang,.. lurus terus ketemu Bro Agus yang turun mencari kami berdua,.. Alhamdulillah,..
Reriungan duduk melingkar di Villa yang telah di Booking dan bercerita sedikit perjalanan tersesat tadi ditengah dingin yang mulai menyerang, datang dua orang Bro Icang dan Bro Asep, cerita dan olok olok yang menyegarkan kembali menyemangati peserta GBT JNC sampai akhirnya kantuk mulai menyerang,..

Zzzzzzz

Di tengah dinggin dan senyap nya subuh,..
Dua orang ibu ibu berkerudung mendatangi Villa dengan Nasi bakul besar dipunggungnya,…
Nasi Uduk,..
Tempe Goreng,..
Tahu Goreng,..
Pisang goreng
Bacang,..
Termos berisi air hangat,..
Susu,..
Kopi,..
Teh….
Semuanya tersedia dan terhidang hangat ditengah dingin pagi yang menusuk,…
Satu persatu peserta touring menyibakkan selimutnya, menuju ke teras depan menikmati sajian hangat pagi ini, tanpa Bro Icang dan Bro Asep yang rupanya malam tadi langsung turun ( pulang kan yha ),….

Kesibukan dilanjutkan,..
Bro Adi dan Bro Agus bergerak kearah selatan menuju pemandian air panas,….
Yang sebagian menuju ke ruang utama melanjutkan rebahan dan menarik selimut kembali,..

Siang sedikit panorama sekitar mulai kelihatan,..
Pepohonan hijau yang basah oleh embun,..
Bebukitan yang menjulang di sejauh mata memandang disana,..
Barisan pohon pinus yang pucuknya mulai melambai ,..
Teriakan nyaring burung burung di belakang villa,.
Damai,…
Peserta rombongan yang tersisa tidak menyia nyiakan kesempatan untuk menikmati panorama dari sisi atas,melewati jalan setapak yang basah oleh embun, menembus semak,.. bergerak keatas untuk menikmati pemandangan yang lebih luas sekalian mengolah ragakan badan yang selama ini dimanja Nouvo,..
Akhirnya ketemu jalan yang cukup lebar menuju CURUG PANGERAN,..
Rombongan melanjutkan menyusur jalan berbatu lebar di tengah rimbun pohon besar dan barisan rapi pepohonan yang sedang berkembang,,…
Lima belas menit berjalan menyusuri jalanan berbatu yang lebar, kami belok kanan menyusur jalan setapak tapi sudah dipasang bebatuan yang rata,..
Sejenak berjalan akhirnya Sampai di CURUG PANGERAN,..
Curug yang lumayan tinggi dengan debit air yang banyak ditengah semak dan pohon besar,.
Asyik nya,..
Kita bisa berenang di bawah air terjun itu dikedalaman 1 – 4.5 meter , ditengah kolam yang sangat jernih dan dingin airnya, dipayungi rimbun dedaunan yang meneteskan air satu satu tembus di langit biru dengan sapuan awan tipis warna putihnya, dipagari tembok tebing lumut dan pepohonan pakis warna warni,.. teduh,… damai
Terbayang cerita cerita jadul “ 7 bidadari dan Jaka Tarub “,..Setelah berlama lama kedinginan dibawah air terjun, rombongan kembali ke villa dengan celana yang masih basah ( ga’ ada persiapan, kalau mau berenang ), mampir dulu ke warung, untuk santap hangatnya pop mie setelah kedinginan dan mengembalikan energi yang keluar setelah outbond dan berenang,…
Villa sewaan jam 09.15, sampai dilokasi ternyata dua orang ( Bro adi dan Bro Willy ) sudah meluncur turun ke Jakarta,.. Sisa peserta kembali berkumpul di ruangan utama untuk melepas lelah dan persiapan perjalanan, namun kesunyian lingkungan dan teduhnya suasana rupanya mendorong peserta touring untuk merebahkan badan dan lelap sesaat,….
Zzzzzzzzz

Jam 10.15, Bro Agus berniat untuk turun sendirian ditengah dengkur seseorang, namun urung karena peserta mengharapkan turun bareng bareng,.

Jam 10.40 Peserta Ready back to basecamp, ambil jalur memutar lain dari pemberangkatan dengan route Pasir Rengit – Gn Bunder – Cibatok – Ciampea – Jln Baru ( Bogor ), disini rombongan terpecah dua jurusan Pak Santo, Bro Pri, Bro Aulia dan Bro Arief belok kiri ke jurusan parung sementara Bro Agus, Bro Abu, Bro Priyo, sist Yasmin dan Pak Koko belok kanan ke arah Talang Bogor – Cibinong,….
Sampai Cibinong Lokalan depok terpecah lagi Bro Abu dan Bro Priyo belok kanan sementara Sist Yasmin dan Pak Koko lurus menuju Depok…..
Kembali kerumah masing masing, dengan sekian kenangan dan harapan untuk touring bersama lagi,……
Kalau mau foto banyak di
http://picasaweb.google.com/lengking234/jnctouring

Rabu, 29 Oktober 2008

Menikmati Kegagahan GOA PETRUK


MENIKMATI KEGAGAHAN GOA PETRUK KEBUMEN
Goa Petruk merupakan salah satu Obyek wisata di Kabupaten Kebumen. dimana lokasinya berada di dukuh Mandayana Desa Candirenggo Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen, atau sekitar 4,5 km dari Jatijajar menuju ke arah selatan.

Mendengar nama Petruk, orang tentu akan teringat nama Ponokawan anak Ki Semar yang berbadan tinggi, namun hidungnya sangat mancung. Konon, dalam cerita pewayangan, Petruk ini anak dari lelembut Banaspati yang kemudian diambil anak oleh Ki Semar dan Petruk ini dikenal mempunyai banyak akal.

Sayangnya orang telah banyak mendengar Goa Petruk, tetapi masih enggan untuk mengunjungi obwis tersebut. Cukup beralasan barang kali, memang karena untuk masuk Goa Petruk ini diperlukan persiapan yang cukup. Lagi pula, percuma kalau datang ke Goa Petruk ini hanya mengintip dari mulut Goa Petruk ini hanya mengintip dari mulut Goa yang menganga cukup lebar.Perlu diketahui, bahwa di dalam Goa yang mungkin terlihat cukup menakutkan, karena tak ada pijaran atau nyala lampu seperti di Goa Jatijajar, atau Goa lain yang ada di Indonesia.
Dan Goa Petruk ini menurut catatan Doktor Koo, seorang pakar Goa dari luar negeri mengatakan, bahwa Goa Petruk ini merupakan Goa terindah di seantero Nusantara.



Untuk itu, pakar Goa ini meminta pada Pemda Kebumen, agar Gua tersebut tetap dijaga kealamiannnya. Bahkan, untuk diterangi dengan listrik, juga tak diperkenankan. Namun pengunjung jangan khawatir, di sini tersedia Guide atau pemandu yang selalu siap mengantar disertai dengan peralatan lampu yang memadai ( dikutip dari : http://www.kebumenkab.go.id/ )

Rumah Embah, Desa Tegal Gondho Lor, Sabtu : 4 Oktober 2008.
Sesuai Rencana pagi ini kami ber 4 , akan berekreasi menyusur GOA PETRUK Kebumen. Informasi awal yang diperoleh dari mas Sahrul saat mampir di goa Petruk ditambah cerita cerita seru tentang becek,.. parit,… Lumpur,.., pekat,,…,dari ponakan yang sudah pernah memasuki Goa tersebut, menambah semangat untuk bisa segera menikmati keindahan didalammnya,..
Senter, batu battery cadangan dan Helm proyek, yang kebetulan ada disiapkan, baju, celana cadangan dan perbekalan tak ketinggalan, layaknya Indianajohn yang mau pergi beradventure, semua ready,…
 


Jam 08.30 Setelah selesai sarapan rombongan kami berangkat mengambil route Prembun – kebumen – Karang Anyar – Gombong , Rencana perkiraan : waktu tempuh 1 Jam, didalam Goa 6 Jam, Pulang lanjut ke PAP KRAKAL, untuk berendam air panas, Jam 20.00 Sudah sampai Rumah kembali.
 

Nyatanya,…
Sepuluh menit diawal perjalanan, sudah dihadang kemacetan di Pasar Prembun perjalanan merayap sampai dengan Kutowinangun, lepas disini agak lancer memasuki Jalur lingkar Selatan Kebumen masih lancar, ketemu pertigaan dari kota Kebumen jalan mulai tersendat lagi,… semakin maju semakin tersendat,.. penumpukan kendaraan terjadi, kemacetan sepanjang jalur ini panjang sekali ditambah pengemudi mobil berplat “ B “ yang sok jago tidak mau antri, ambil kanan terus untuk memakan “ Hak “ kendaraan dari arah yang berlawanan. Sepanjang Kebumen – Karang Anyar – Gombong Macet Total, ditambah banyaknya Mobil yang parkir di bahu kiri jalan karena Overhead atau sekedar mengistirahatkan mesin biar tidak panas,..  M A M P E T..
Akhirnya Pertigaan IJO yang seharusnya aku tempuh tidak sampai satu jam, dengan jarak tempuh tidak lebih dari 55 KM, pagi ini menyita waktu 3 jam 20 menit,..
Sampai dilokasi Jam 12.30 an.
Rencana rekreasi penelusuran sampai Maximal sepertinya tidak mungkin dilaksanakan, akhirnya sebagian perlengakapan di tinggal, hanya Senter dan perbekalan yang bisa masuk tas punggung yang dibawa,…
Setelah bercakap cakap sebentar dengan penjaga karcis tentang kemungkinan menyusur sampai kedalaman jauh ( yang ternyata memang sudah tidak mungkin karena kesiangan ) akhirnya di berikan ijin kepada pemandu untuk menyusur sampai batas ujung area wisata di BATU PAYUDARA…
GOA PETRUK,..... mulut goa nya masih lumayan jauh dari pintu masuk harus berjalan kaki dulu mengikuti tangga buatan yang menanjak sejauh kurang lebih 1.5 km, namun suasana tetap teduh karena di kiri kanan nya banyak pepohonan besar yang menaungi, di sisi kanan jalan kita banyak melihat batu batu cadas putih bertengger di kemiringan lahan,.. Sementara di sisi kiri jalan terdapat air terjun dengan tiga sumber airnya, jurang yang cukup dalam, juga tebing vertical yang tinggi membentang dengan pemandangan diujung sana laut yang membiru, terlihat jelas..
Terbayang Indahnya sore hari disini, menatap bulatan matahari merah meredup perlahan bergeser turun di sejauh mata memandang di bawah sana,.. Wooow ( next time lah )Selama perjalanan menyusur tangga kita menemui beberapa Shelter tempat beristirahat dengan penjaja makanan dan minumannya,ada juga minuman LEGEN GUNUNG yang diambil dari sari kembang kelapa dengan rasa dan bau yang khas , ditempatkan di bamboo ditutup dengan sabut kelapa dibawanya dipikul ,… Aku pesan satu gelas besar legen gunung dingin campur es batu kucoba merasakannya sembari mengembalikan nafas tuaku yang mulai tersengal meniti tangga tanjakan ini,..Segaaarrrrr,.. hanya tiga ribu rupiah kesegaran kudapatkan kebali,..

Setelah berjalan kurang lebih dua puluh menit meniti jalan tangga yang menanjak mulut Goa Petruk Kelihatan mengangga lebar dengan kegelapan didalamnya,..

Begitu memasuki mulut goa, kita dijemput oleh para pemandu yang siap mengantarkann kita dengan senter accu, ada juga persewaan petromax,.. dan ga usah ragu ragu kalau mau masuk, karena disini juga tersedia persewaan sandal jepit dan sepatu boot, untuk menghindarai basah dan kotor sepatu / sandal yang kita bawa dari rumah ( biasanya bagus bagus ) .
Akupun kemudian didatangi oleh pemandu yang masih muda dengan kotak accu dipunggung bergambarkan tengkorak , Mas Iwan.
Beberapa langkah ke dalam kita langsung disuguhi kegelapan dan aliran sungai dengan air yang cukup dalam jika musim hujan, langkah langkah awal didalam goa ini kondisi jalannya cukup licin dan berlumpur mungkin karena masih rame dikunjungi, sehingga tapak kaki meninggalkan bekas Lumpur yang basah,..
Memasuki sedikit kedalam kita sudah di paksa kagum menikmati bentuk bentuk bebatuan stalaktit dan stalagmite, sementara suara kelelawar beterbangan diatasnya dengan suara cuitan yang nyaring, Goa nya luas, besar dan beratap tinggi, meski begitu perjalanan tetap harus beriringan, Jalan yang licin dan gelap membuat kami serombongan harus tertatih tatih di kegelapan,..
Ber lima hanya dengan perlengkapan dua senter, kami anggap kurangsekali untuk menikati keindahan berbagai bentuk bebetuan disini,.

Aku agak kurang memperhatikan arah perjalanan, karena terpesona dengan keindahan didalamnya,..

Memasuki Mulut Goa, lanjut kedalam melewati jalanan cadas yang licin, menyusuri aliran sungai dengan gemericiknya yang cukup terdengan jelas di keheningan,..

Saking terpesona dengan pemandangan dan aneka bentuk bebatuan yang ada, aku lupa mengingat nama nama lokasi didalam Goa Petruk ini, diantara yang aku ingat diantaranya
BATU SEPREI PUTIH batu putih mirip sekali ranjang pengantin dengan sepreinya yang terjuntai rapi dengan lipatan kupnatnya, hebatnya diatas ranjang batu putih itu ada air bening yang selalu mengalir menetes kebawah melewati lekukan lekukan kupnat itu,…

Tambah kedalam medan perjalanan makin beragam dan mengasyikkan meski celana panjang sudah terasa basah karena seringnya melewati genangan genangan air,..
Kemegahan dan kegagahan ditambah kegelapan yang ada menjadikan mata ini menatap lama terkagum kagum,.
Kemudian perjalanan melewati bongkahan BATU PUTIH yang besar dengan lapisan aliran air aku sempat berfoto sejenak disitu,..
Dilanjutkan agak keatas menuju BATU KEMBAR, dua buah batu dengan tegarnya bertengger di dinding gua dan dibawahnya mengangga ruangan yang gelap dan luas nyaris tak terlihat dinding ujung sebrangnya,.
TAMAN GAJAH, Satu lokasi di tengah ruangan yang luas dengan bentuk bentuk bebatuan yang begitu indahnya, terbayang sajian sajian pemandangan karang bawah laut dengan aneka bentuk karang yang megah,..
Masih mengikuti Pemanduku dengan kotak accu dipungung bergambarkan tengkorak, aku makin asyik menikmati pemandangan yang semakin mempesonakan di dalam Goa ini. Kami diarahkan ke batu yang meyerupai KADAL lengkap dengan sisiknya, tegak duduk menghadap ke ruangan gua dengan sembulan sembulan bentuk bebatuan.
Aliran sungai kecil dengan kebeningan airnya beberapa kali kami susuri , sampai kami menuju satu tempat yang aku pikir adalah sumber mata air nya, rupanya bukan,.. dihadapan kami, membentang indah TELAGA yang aku lupa mengingat namanya demikian jernih air nya,. Ada tiga tingkat genangan air dan aku sempat kan untuk bersegar segar bermain air di telaga yang paling dalam. Setelah berfoto foto dan bersegar segar mencuci muka di telaga ini, kami melanjutkan perjalanan ke TINGKAT DUA,..
Perjalanan keatas harus melewati tebing jurang yang tidak terlihat kedalamannya di sisi kiri dan menyusur jalan setapak naik dengan lebar tak lebih dari lima puluh centian, namun jangan takut, disini sudah terpasang tambang untuk pegangan dan mencondongkan badan ….
Pemandangan dari sini semakin menakjubkan aku berdiri di atas tebing kegelapan dan luas dengan ujung ujung dindingnya yang kelihatan samar samar,..
Sampailah kami pada BATU SEMAR, batu yang meyerupai bentuk tubuh Semar dalam pewayangan, dan kalau kita penasaran ingin lebih jelas lagi maka kita bisa melihat sillhuet dari sinar lampu senter yang memancar keatas ( biasanya para pemandu sudah tau letak dimana senter itu dinyalakan )
Sebelum keujung nya kita melewati ruangan gua dengan nama HARIMAU KUMBANG, Lanjut keujung nya, sampai lah pada satu lokasi yang agak mencengangkan,..
Disini terpampang nama BATU PAYUDARA lengkap dengan larangan DILARANG MENYENTUH dihadapan dan di atas kita menggantung batu batu berbentuk payudara dari semua model wanita lengkap dengan tetesan cairan putihnya sperti susu ( maaf ini kata pemandu ku lho ) …. Hmm,.. :-)Penasaran akupun menanyakan kenapa sampai dinamakan itu,..
“ dari bentuknya jelas mirip , dan dari kisahnya ini adalah kamar paling ujung di lantai dua, dimana kata katanya, disini tempat para makhluk halus berkempul dan menyusu pada induknya, terus larangan itu tertulis karena kebanyakan yang berwisata menyusur sampai ujung adalah para LAKI LAKI , pesan moralnya TIDAK BOLEH menyentuh payudara dan katanya lagi, jika kita mencoba menyentuh kemungkinan makhluk halus yang sedang menyusu akan mengikuti kita dan ter impikan dengan berubah menjadi wanita yang cantik, kemudian mengajak kita untuk bersamanya ),
Oo,.. rasa kepenasaran untuk memegang pun akhirnya aku urungkan bukan karena cerita itu, tapi aku lebih menghargai keberadaan SUSU itu, ditambah takut merusak stalagmite muda yang masih menetes berupa cairan putih,..
Akupun minta ijin pemanduku untuk mengabadikan BATU yang berbentuk PAYUDARA PAYUDARA itu, sekedar kenangan bahwa aku pernah menyusur di GOA PETRUK sampai di ruang ini, dengan harapan semoga foto foto yang telah kudapat bisa menyemangati aku kembali untuk lebih menyusur di kedalamannya,..
Menikmati suara gemericik air di tengah kesunyian dan kegelapan yang pekat,.. yang aku sendiri tak bisa melihat dimana tangan dan kaca mata yang sedang kupakai,.. Setelah lama mendengarkan kisah BATU PAYUDARA kami tingalkan pemandangan yang begitu mempesona tadi, kami kembali berbalik melewati jalan yang sama dengan segala kenangan kami,.. namun belum jauh kami meninggalkan ruangan tersebut sambil memainkan cahaya senterku yang mulai meredup, aku di kagetkan dengan bentuk batu putih yang betul betul menyerupai,..
“ Srigala “ teriakku kaget.
“ Bukan “ kata pemanduku
“ iyha srigala “ kataku lagi,.
Batu Srigala Pak “ Katanya sambil menerangi batu itu dengan senternya,.

Batu ini ada diseberang sebelah kanan jurang yang mengangga gelap PERSIS srigala yang sedang duduk mengawasi pengunjung dengan telinganya yang berdiri dan moncongnya yang menyeringai sinis,..
Perjalanan kami lanjutkanmenuju keluar dengan melewati beberapa ruangan dengan sungai sungai kecil yang airnya terus mengalir,
Gemericik,…
Dipintu Gua yang sudah tak berbatas bebatuan lagi, aku semakin terkagum melihat mulut Goa yang begitu lebar,..
Tercenung sejenak ,…
Panorama apalagi yang tidak diciptakan disini,..
Begitu indahnya Bumi Ku,..
Indonesiaku,..


Subhanalloh Walhamdulillah,.. Segala Puji Bagi dan Hanya Milik MU yha Robbul ‘alamin, pencipta dan pemilik seluruh alam ini degan segala keindahannya,..
Begitu Indah dan Agung nya Ciptaan MU yha Robb,.. tak ada yang dapat menandinginya,..
Engkaulah MAHA PENCIPTA dan MAHA PEMILIK atas apa yang ada di alam ini dengan segala isinya.
Semoga ENGKAU masih memberiku kesempatan menikmati LUAS dan MEGAH nya CiptaanMU yang lain,bukan Mall Buatan Makhlukmu,…

Setelah keluar area Wisata Goa Petruk dan mengisi Perut dengan POP mie yang hangat, kami lanjut perjalanan menuju GOA JATIJAJAR, untuk mencari titipan dari teman teman anakku,.



http://picasaweb.google.com/lengking234/MUDIK1429HGOAPETRUK




Jumat, 24 Oktober 2008

POELANG KAMPOENG DESA TEGALGONDHO

MOEDIK 1429 H

Horre,…
Horre,..
Libur panjang ,.


Yha nggak bisa aku bohongi lah hati ini untuk tidak bergembira menanti liburan panjang Lebaran 1429 H, meski sebetulnya belum ada rencana untuk travling ataupun nyusur ke kampoeng kampoeng seperti yang sering aku lakukan untuk mengisi liburan.
Rencana perjaanan mudik pun masih ragu, pasalnya hari sabtu 27 Sept 08 dan Jumat 03 Okt 2008 aku harus standby dikantor, kena Piket POSKO LEBARAN,..
Tanggung kan,.. Kasak kusuk, cari cari tukeran hari,..
Ech,. Ada yang baik hati ,.. mau gantiin aku piket tgl 3,..
Wach senang banget rasanya,.. Rencana MUDIK diteruskan dan tersusun, besok Senin 29 September jam 22.00 atau 23.00 gooo,..


Senin 29 Sept 08, jam17.00 ber5 aku berangkat, setelah jemput ponakan di depok, target awal adalah Buka Puasa, di tempat peristirahatan jalan toll Cikampek. Makan malam di RM Kalijaga 2, Makan Sahur di Ajibarang,..
Mudik kali ini aku ambil jalur Toll Cimanggis – Cikunir – Cikampek,
Rupanya hari itu pemudik sudah berkurang, Target awal tercapai sesuai rencana,.. Buka Di Peristirahatan ke 2 Toll Cikampek , jalanan masih cukup sepi,..
Jam 18.45.. kami beranjak meninggalkan tempat rehat,.. Jalan Toll kelihatan sepi, kami melenggang dengan kecepatan standar 90 - 100 kmph….
Melewati Karawang Jalan tambah sepi ,ada sedikit kecemasan, terjadi penumpukan di pantura atau memang sudah sepi,..
Terpikir untuk ambil jalur Sadang – Kali Jati – Pamanukan tapi karena melihat sepinya kendaraan mobil aku tetap arahkan ke Cikampek,.
Rupanya Jalanan memang sudah sepi,.. Di pintu Toll hanya beberapa mobil berbaris untuk bayar Toll, aku tanyakan kepada petugas Tiket,
‘ Sudah sepi pak,.. tepat perjalanan malam ini,.. kendaraan sudah turun drastis,.. kemarin dua hari sepertinya puncak Mudik,..” kata penjaga Toll

Alhamdulillah , semoga tanpa kemacetan perjalanan Mudik malam ini.




Betul juga jalanan tetap lenggang setelah keluar dari pintu Toll, bahkan aku sempat mendahukui Truck yang berjalan didepanku dari arah kirinya,..
Begitu jarang nya kendaraan malam itu,..
Memasuki Jalur Pantura kendaraan mulai kelihatan bertambah demikian juga dengan kendaraan roda dua yang masih lumayan banyak melakukan perjalanan Mudiknya.
Nyaman sekali perjalanan malam ini dipantura, tanpa ada truck besar yang melaju , bahkan lebih nyaman dari hari hari biasa,..
Bener bener lenggang jalan pantura malam ini,..
Memasuki pertigaan Indramayu – Palimanan tambah sepi, aku arahkan mobil kekanan menyusur Palimanan, terlihat beberapa kios Mangga Indramayu dengan penjaganya yang terkantuk kantuk diterangi lampu petromax yang mulai meredup.
Aku masih jalankan mobilku dengan kesantaian, menikmati Hotmix Baru di jalan Pantura aku lihat penumpang dibelakangku yang sudah lelap dengan memeluk bantal masing masing,..
Kondisi badanku lumayan Fit, karena sesiang tadi aku hanya melakukan kegiatan ringan dan tidur yang cukup lama tentunya.
Ngantuk belum aku rasakan didopping Jeruk Rasa asem special dibeli dari pasar pucung,..
Memasuki Toll Kanci Jalanan tetap sepi, mobilku masih tetap melenggang tanpa paksaan.
Keluar Toll Kanci, jalanan jadi agak rame masih banyak motor
yang mudik malam ini melewati Jalur pantura dengan penumpang dan bawaan khas nya.
Tapi Kenyamanan berkendara sepertinya mereka rasakan juga, hanya ada satu dua motor yang masih ngotot melaju dengan kecepatan ambang maximal.


RM Kalijaga 2, aku singgahi untuk Melaksanakan Sholat Isya dan Magrib yang belum aku laksanakan tadi di tempat peristirahatan…
Soto Buntut dan Jeruk manis aku santap dengan kehangatannya,,..
Setelah rehat agak lama perjalanan aku teruskan masih dengan kesantaian.
Aku memperkirakan kalau kondisi jalan tetap sepi seperti ini
jarak tempuh yang aku perkirakan 600 KM, ga sampai 10 Jam perjalanan,..

Selamat Datang Kota Brebes, terlihat didepanku gapura khas warna biru yang melintang di atas jalan. Kupelankan mobilku, kutenggok kearah kirisesampainya diatas jembatan kusempatkan mataku memandang agak lama perahu perahu nelayan yang berjejer rapi di muara dengan bau yang agak menyengat, bau ikan laut,..
Perasaan ku semakin tenang setelah memasuki gapura Selamat datang Jawa tengah dengan patung putih Pangeran Diponegoro menunggang kuda, Perjalanan Macet terhapus dari pikiran ku malam ini.
Maju kedepan sedikit ambil putaran arah Purwokerto, disini agak tersendat karena beberapa BUS besar ambil sisi kanan, memotong mobil kecil disebelah kiri untuk memasuki jalan sempit portal Kereta Api…
Setelah memasuki gerbang lintasan Rel Kereta Api, jalanan kembali Normal lenggang,..
Bahkan saking sepinya aku sempat memilih tempat parkir untuk mampir beli Telor Asin untuk Oleh oleh di kampungku.
Memasuki Jalur Kecil pinggir kali, aku agak kaget, kondisi jalan disini halus tapi bergelombang,
lumayan banyak kekagetan di jalur ini dengan kondisi jalan yang rata tidak dan bergelombang.,
hmmm aku senyum sedikit
saat penumpangku berkali kali meledekku akibat guncangan yang mengganggu lelapnya.
Pertigaan Tegal – Bumiayu didepanku jalanan tetap lenggang dan aku tetap melaju mobilku dengan ketergesaanku,..
Jalan arah Bumiayu, aku susuri dengan menajamkan mata minusku menembus kegelapan malam ini,..
Lurus,..
Alhandulillah, tanpa halangan aku susuri jalan gelap, berliku ini,.
Lanjut,…
Sampai pertigaan Ajibarang Jam 01.20 aku tawarkan kepenumpangku, untuk singgah di Purwokerto makan Sahur dan meneruskan perjalanan Nanti Sorenya atau Langsung Ke Kampung,…
Rupanya Kerinduan Kampung akan Embah, Kakak, Ponakan dan tetangga disana lebih kuat dibanding Purwokerto yang relatip belum famillier…
Perjalanan aku lanjutkan belok kanan ke arah Wangon,..
berkali mobilku menyusur sendiri tanpa teman dengan laju kisaran 60-70 kmpj menembus kegelapan dinihari,.
Tak terbayangkan jalan yang biasanya kulalui siang hari kelihatan begitu jauh, di perjalanan malam yang sepi dengan kondisi badan yang masih fresh perjalanan jadi seperti cepat,..
Tadinya target ku ke Ayam Goreng Margasana 2 untuk makan sahur, namun karena masih kemaleman perjalanan lanjut dengan target RM Candisari Karang anyar,…
Perempatan Banyumas Buntu, aku lewati terlihat rame meriah sekali disini ada umbul umbul bendera SIAGA LEBARAN di kiri kanan jalan, kompak melambai di hembus angin malam,..
Desa Tambak aku masuki,.. Berjejer Kios yang sudah tuutp dengan spanduk SATE BEBEK,..
Kaya’nya menggoda juga nich,.. aku tawarkan penumpangku untuk sahur di disini,..
Setuju,..
Kecamatan Tambak Jam 02.50 Mobil aku parkirkan di Warung Sate Bebek disebelah kanan jalan,.
Menu bebek disini cukup lengkap, ada Sate Bebek, Gule Bebek, Tongseng Bebek,. Nasi Goreng Bebek,..
Pesanan wajib Sate bebek ditambah Tongseng Bebek ( penasaran pengin merasakan Tongseng Bebek ), menjadi menu makan sahur terakhir Ramadhon 1429 H,..
Sate nya…. standar orang lapar lah,.
Tongsengnya, ini yang agak khas,.
Kalau biasa makan Tongseng Kambing Solo, Bumbunya kan merah banyak Kecap,..
Kalau Tongseng Bebek, bumbunya tetap putih jadi sayuran Koll nya kelihatan putih seperti warna koll di capcay,..
Daging bebeknya sedikit tapi Jeroan ( irisan ati, ampla ) kelihatan banyak,.
Bau anyirnya masih samar samar tercium,.
Rasanya,..
MUANTAB,…
PUEDES dengan irisan cabe rawit kecil kecil,.
( bagi yang ga doyan pedes mending bilang, soalnya standar mbakyunya cabe rawit 3-5 buah ).
Setelah makan Sahur menunggu Waktu Shubuh terlontar rencana dadakan,
Dari pada pagi pagi sampai Kampung Embah, mending kita nyusur dulu ke Goa Jatijajar, kan Cuma dua puluh menitan,..
Setuju,..
Mobil aku arahkan ke Goa Jatijajar sampai disana masih sempat Sholat Shubuh,..
Menungu waktu buka loket aku rebahkan sejenak di bangku panjang kios makan Goa Jatijajar.
Zzzzzzzz,… ( sejenak )

Gua Jatijajar Jam 06.45 suara nyaring ayam kate, membangunkanku,..
Penumpangku rupanya masih lelap di bantalnya masing masing, satu orang anakkku yang kecil rupanya sudah bangun dan kekamar toilet,..
Dengan sedikit kejenuhan, berdua kami masuki Area Goa Jati Jajar tanpa karcis ( maaf pak sudah lama menunggu, disini jadi pengin masuk lihat lihat area ),..
Memasuki area wisata, melewai sungai yang masih banyak ibu ibu untuk mencuci baju dan kesibukan pemilik kios yang sebagian sudah mulai berdatangan, kami berdua keatas melewati jalan tangga,..
Area masih kelihatan kotor dengan sampah rerontokan daun kering semalam,..
Satu tanjakan tangga terlewati, terbaca penunjuk jalan
GUA JATIJAJAR ( kekiri )
GUA DEMPOK ( kekanan )
Karena Sedikit tau Gua Jatijajar masih lumayan jauh, dan hari masih pagi,..
Akhirnya kamin belok kanan untuk melihat GUA DEMPOK,..
Gua nya sendiri cenderung pendek, namun waktu aku kesitu agak berkesan karena masih pagi dan masih sepi banget, matahari belum kelihatan hanya warna abu abu perubahan gelap ke terang,..
Sebelum Memasuki Gua, aku lihat bangunan buatan seperti bentuk jendela buatan. Sedikit aneh timbul pertanyaan dihatiku
Pintu gua yang lumayan lebar aku masuki untuk melihat lihat bentuk bentuk bentuk bebatuan alam yang mempesona,..
Foto foto sejenak di relief relief alam,..
Kedalam sedikit belok kekiri,..
Aku agak gugup, disini kurasakan perasaan ke senyap an yang dalam,.
Aku terus langkahkan kaki ke ujungnya,..
Sesekali mengabadikan bentuk bentuk bebatuan yang begitu indah,..
Begitu indahnya,..lihatlah diantaranya persis seperti binatang purba ( harimau Raksasa ) yang ingin mencium kita,.
Atau kalau kita perhatikan bayangan disebelah kiriku,.. ana bentuk bentuk yang sedikit menyerupai ( penampakan ) kepala manusia,. Hmmm, lumayan serem jika diperhatiin,..
Sebentar saja aku nikmati keindahan gua dempok ini, karena nggak tega meninggalkan sebagian rombongan yang sedang lelap di mobil,…

Area Parkir Goa JatijajarJam.07.00 karena kondisi badan yang agak drop, karena kantuk , lemes terkena sinar matahari sementara loket baru dibuka jam 08.00an
Keputusan untuk rekreasi di Gua jati Jajar ditunda,...
Akhirnya mobil aku jalankan pulang, tapi tidak melewati jalan utama, aku arahkan ke jalan alternative melewati Jalan Pantai Selatan tembus Pantai Karang Bolong, ambil ke Pantai Lohgending dengan Jalan kampong yang begitu teduh di apit pepohonan perkampungan yang rimbun,..
Tak Lama terlihat Penunjuk Wisata “ GUA PETRUK 500 M “,.
Penasaran, aku belokkan kea rah Pintu gerbang Gua Petruk,,..
Sepi Belum ada sapa sapa,..
Warung jugan masih pada tutup,..
Aku beranikan sendiri turun turun untyuk cari informasi,..
Didalam aku temukan seseorang, aku cari informasi sebentar,..
Gua Petruk ini, masih alami,. Didalamnya kita melewati aliran aliran sungai,.. Gelap belum ada penerangan seperti Gua Jati Jajar,Lebih Besar dan Lebih Luas kedalamannya,.. Kita bisa nyusur sampai ujung nya dengan penerangan lampu senter accu / petromax,.. kalau mau nyusur mending dari pagi jangan siang siang,.
“ wach, saya lagi survey dulu aja, mampir,.. baru datang, tadi kepagian terus istirahat di Gua Jatijajar, sekarang mau pulang ke Kutoarjo, mau lewat belakang aja, sembari rekreasi,..
“ Jalannya liku liku dan nanjak lho mas, ati ati “,.
“ Iyha terima kasih, lain waktu boleh kan nyusur kedalam “ kataku sembari jabat tangan nya dan menanyakan namanya, terima kasih Mas Sahrul,..
Perjalanan aku lanjutkan melewati Pantai LOHGENDING Selain keunikan namanya, pantai ini juga menawarkan keindahan muara sungai Bodo. Muara sungai besar ini bisa kita jelajahi dengan mengendarai perahu-perahu nelayan yang dapat kita sewa. Bila uang kita pas-pasan, bisa juga ikut trip sederhana selama dua jam menyusuri sungai menuju bagian hulu.aku membayangkan indahnya untuk sore harinya disini. Aroma sunset dan pemandangan nelayan yang sedang menjala sangat kontras di pandangan mata. Lebih ke timur lagi kita bisa melihat pantai Pedalen. Pantai yang merupakan tempat berlabuh para nelayan dari laut selatan ini berada di 4 km dari pantai Lohgending. kita akan dibawa turun menuju lembah sempit berbentuk ceruk di pinggir laut. Kawasan berluas sampai tiga hektar ini dahulunya merupakan tempat gerilya pejuang Indonesia saat melawan kekuasaan penjajahan Jepang. Banyak sekali perahu perahu nelayan pagi ini. Mungkin karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat pelelangan ikan terbesar yang ada di daerah. Sebentar mengikuti Jalan yang menanjak tinggi dan berliku , Kita sampai dipungun bukit, Dari sini lebih jelas lagi kemegahan panorama laut ,
Subhannallah,..
Segala Puji Hanya Bagi dan Milik MU Yha Robb,. Atas Sempurnanya CiptaanMu,.


Begitu Luasnya laut biru dengan garis garis putih pecahan riak gelombang, terhampar begitu luas dan megahnya, dihadapanku, dikesendirian kesadaran betapa kerdilnya Manusia, dihadapan keluasan alam dan Pencipta Nya. Namanya bukit Karang Duwur ,…….
Setelah menikmati keindahan sebentar mobil melanjutkan perjalanan masih melewat jalan yang sempit tanjakan dan tambah menanjak dengan liku liku yang mengagetkan,..
Akhirnya di Tanjakan berakhir dengan tikungan yang lumayan tajam, menuju pasar Karang bolong,..
Aku sedikit lega, karena jalanan sudah agak lebar dan datar, Pantai karang Bolong aku lewati,.. Lurus ke Pantai Petanahan,.. Lanjut Pantai Bocor,.. Nyusur Ke Utara ketemu Jalur lingkar selatan kebumen,.. ambil kanan Lurus,..
Jam 09.30 Aku masuki halaman rumah Orang Tua istriku, Embah Putri bagi anak anakku target Poelang Kampoeng dan Moedik Lebaran 1429 H ...

Desa yang masih Asri di pinggir persawahan yang  lumayan luas di desa Tegal Gondho Kutoarjo, dengan latar belakang gunung merapi di kejauhan sisi timur lautnya  dan gunung sumbing sindoro serta pegunungan Dieng di kejauhan sisi utara nya. sedang kan di sisi selatan adalah Rail Ways Jalur Utama Selatan Jakarta - Jogjakarta

Sabtu, 27 September 2008

Perjalanan ( Purwokerto – Gua Lawa Purbalingga )

Rabu_09.00 WIB. Hotel Mulia_Room 10 Purwokerto.
Hari hari ini aku lagi ambil cuti lima hari di kantorku karna ada tugas nganter anakku yang hari selasa kemarin harus ikuti kegiatan Technical Meeting di Unsoed Untuk OspeK Mahasiswa baru. Perasaan Jenuhku mulai bangkit setelah dua hari ini aku hanya puter puter di seputaran Purwokerto, Temanku satu community yang biasanya ada di sini, eechhh lagi ada di Jakarta,.. Padahal rencana semula aku mo lajut ke jogja ketemu teman ku yang baik hati disana dan dengan segala rencana untuk nyusur bersama ke ketep, pantai selatan sampai grojogan sewu, tapi urung ga jadi masalahnya temanku beralih acara dengan keluarga jalan jalan lebih jauh dari jogja. Akhirnya aku sendiri di kamar ini sampai pagi ini, hanya temanku yang baik hati selalu temani aku lewat sms nya , meski dia juga cape baru pulang jalan jalan, makasih ney temanku yang baik hati,…


Berangkat dari Depok hari Minggu jam 00.30 ber tiga ( kakak ku yang nantinya langsung lanjut ke Purworejo, Anakku lebih memilih bersibuk sibuk dengan tugas ospek di kamar kost nya yang baru dengan teman teman barunya juga. ) Senin pagi sampai saat ini, aku Cuma males malesan di HOTEL MULIA yang lumayan murah dan fasilitas Air Panas plus AC dengan kamar yang lumayan luas tambah sarapan, ditengah kota / jalan utama Cuma Rp 135 K, ditambah dua buah single bed.Hmmm nyaman juga sebetulnya jika tidak sendiri.Aneka makanan yang jarang aku rasakan juga sudah aku nikmati, dari sate kambing muda DUA BERSUADARA yang memang nikmat disantap dengan daging nya yang empuk dan GEDE GEDE lagii,… MIE NYEMEK BU TRIMO, Lumayan Khas rasanya enak dan murah buat anget anget badan di malam hari,… Nongkrong di alun alun makan AYAM KAMPUNG BAKAR dgn TEMPE PENYET nya,… SATE KELINCI di Baturaden,..Setelah sarapan Lontong Sayur dan tea anget dan mandi pagi tentunya,.. Mobil Kecilku yang selama ini selalu menemani perjalanan aku arahkan ke rumah seseorang bapak penjaga kost yang pernah aku kenal beberapa waktu yang lalu di daerah BEJI,,..
nyatanya sampai disitu

“ Wach pun wangsul enjing wau pak jam wolu aan,.. “,..
Kemana lagi yha,...



Lanjut aku ke kanan, SPN,.. Belok Kiri arah UNSOED,.. Balik Lagi Ke jalan Utama,.. belok kiri Ketemu Hotel,.. Lurus,…Ketemu rambu rambu arah PURBALINGGA,.. Ingat di sana ada tempat wisata yang menurut informasi nggak begitu jauh,… OWABONG dan GUA LAWA perkiraan ngak sampai sore aku udah ke Purwokerto kembali,.. Lanjut Nyusur jalan yang lumayan sepi, dengan segala kesederhanaannya mobil aku jalankan dengan santainya sambil menikmati panorama dan udara yang masih sejuk Tanpa AC ,.. Jalan Lurus dengan Aspal halusnya kususur sambil sesekali tangan kanan mengabadikan Panorama perjalanan dengan CamDig Casio 8.1MP ku. Diperjalanan 20 menit an, ketemu pertigaan dengan penunjuk GUA LAWA 29 KM,… Aku belokkan kekiri mobilku menyusuri jalanan yang sudah tak lagi sehalus Jalan PADAMARA… Masih dengan kesantaian dan kesendirian ditemani musik country Franky n Jane dari tape ku, dua pertigaan Jalan aku lewati hingga keraguanku memaksaku berhenti,..
turun bertanya
“ Pak Nyuwun sewu, menawi Gua Lawa teng pundi pak,.. “,..
“ Teras mawon, tasih tebiihhh, mangke kantor polisi karang reja belok kiri, mriku pun celak ,. Jawab Pak Tukang Becak penunggu langganan.

Akhirnya aku temui petunjuk Owabong, 2 km,.. Owabong 1 Km,…. Lhoooo,… kayaknya udah lebih dari 2 Km,… Koq nga ketemu dimana Owabong,… Tanggung, aku lanjutkan perjalanan sasaran Gua Lawa,.. Jalan Mulai Berliku dan panorama yang semakin bagus dengan ladang tebu dikiri kanan jalan dengan background Bebukitan batu yang garang, gagah pada bebatuan cadas nya,.. Tak terasa jalan mulai menanjak berliku liku melewati hutan hutan pinus,.. Sesekali Mini Bus dari arah pemalang ketemu dengan semprotan solarnya,… dan beberapa kali kususul truck pengangkut tebu yang terseok seok berjalan didepanku,… Jalanan tetap menanjak dan kelihatan tambah menanjak didepanku , ketika aku masuki keramaian yang aku pikir ini tempatnya,.. namun karena situasi di kiri kanan jalan ramai penunjuk jalan tak terbaca diimana aku harus belok kiri, nggak jelas. Akhirnya aku langsungkan mobilku sampai melewati Pos Polisi Karang Reja,.. tadinya sedikit kepenasaran sekalian aku mau lanjutkan sampai titik turun jalan tanjakan ini, namun dari kasir Alfa Mart, dia bilang masih jauh banget puncaknya deket deket GUCI,..

Nach lo,..
Kepikiran aku harus kembali lagi ke sore ini penasaran aku tinggalkan, aku balikkan mobil kearah tujuan semula GUA LAWA , setelah belok kanan dari arah Alfamart , aku temui beberapa angkot warna biru muda berjejer menunggu penumpang, terbaca GUA LAWA 4 KM,..

Sedikit lega, perjalanan aku lanjutkan dengan santainya,..Memasuki pertigaan ini mata tambah dimanjakan dengan panorama yang begitu bagusnya, Jalan aspal halus lurus kelihatan menanjak sejauh mata memandang, dengan bebukitan kasar di kiri jalan dan keluasan langit biru disebelah kanan,.. Empat Kilometer kurasakan kenikmatan perjalanan. Seperti di Bawah saat berada di jalan utama Karang Reja mata minusku masih memandang jauh jalan tanjakan didepanku, sampai akhirnya petujuk jalan masuk GOA LAWA disebelah kanan menyadarkan tujuannku,… Arloji di tangan ku menunjukkan 11.30 Saat aku masuki pintu gerbang wisata gua lawa,…

Sepi,….

kosong,....

Bahkan penjaga ticket pintu masuk, ragu ragu memintaku untuk membeli karcis,..

kalau aku nggak bilang, “ Mau ke Gua Lawa pak,.. “
“ Sendirii To Mas , empat ribu saja “
" Inggih Pak “ Jawabku

Jam 11.35 Aku masih cari parkirkan di dekat pintu masuk lokasi dengan sedikit keraguan karena sendiri dan sepinya lokasi wisata ini, namun keraguan tertepiskan dengan keramahan dan keceriaan ibu ibu penjaja minuman dan makanan yang menyambutku.

Jam 11.44 Ada sedikit penyesalan,.. kenapa aku sudah beli minum dan snack dari bawah, padahal disini juga banyak dijajakan oleh ibu ibu yang mengharapkan pembeli.Setelah ngobrol basa basi dengan ibu ibu penjaja dan penjaga parkir akhirnya dengan ditemani PAK SUYONO, yang berseragam T shirt Lengan panjang bertuliskan CEMARA di pundak nya bersamanya aku masuki pintu gerbang ke dua.Sejenak bengong,.. Tempat sebagus ini koq sepi sekali yha,. Atau mungkin karena bukan waktu rekreasi,…Aku susuri jalan yang begitu rapi dan bersihnya menuju ke mulut gua lawa,Jalan yang begitu teduhnya dengan barisan pohon pinus,Terkesan mewah dan tertata juga apik lokasi ini dengan bangunan bangunan berbentuk bulat bulat, yang tadinya aku pikir untuk tempat istirahat ternyata itu adalah ventilasi dan tempat keluarnya lawa ( kelelawar ),. Aku masih susuri jalan yang rapi ini, sambil tak bosan bosan nya, ambil foto untuk dokumen pamer ke teman2ku nantinya,..Terlihat panggung seni gua lawa, yang cukup megah di tengah tengan hutan pinus yang tertata apik,.. Jalan terus melewati area bermain anak anak disebelah kiri, dan disebelah kananku ada patung BADAK,..terlintas di benakku, Koq ada Badak sich kan jauh banget dari ujung kulon, rupanya ada cerita sendiri kenapa ada patung badak ( Warak ) disitu,..
Jam 11.47 Pintu Gerbang ke tiga didepanku, terlihat patung lawa yang sedang mengepakkan sayap menyeringai…..
Mistis,….
Bercampur keraguan kulewati pintu gerbang dibawah kepak kelelawar menuju mulut gua yang sebelumnya sempat berfoto dan mengirimkan mms pada temanku, untuk menjaga hal2 yang kuragukan,.. Memasuki gerbang ini harus menyusurui beberapa anak tangga menuju mulut gua, tangga lumayan banyak namun jangan khawatir,.. tangga ini menurun jadi nggak ngos ngosan,.. Sebelum memasuki gua utama, kami melewati GUA ANGIN,,… Gua ini mengeluarkan BAU yang khas ( penasaran, sore hari aku kembali lagi kesini, pada waktunya kelelawar mau keluar ada hembusan bau bau yang menyengat keluar dari lubang Gua ini ). Setelah menyusuri anak anak tangga menurun, terlihat didepan GUA LAWA UTAMA dengan tiga lubang yang besar dan bertumpuk dan kelihatan gelap,…..

Jam 12.03 Sebelum memasuki mulut utama terbaca dengan jelas :

GUA INI MASIH SAKRALMOHON PENGUNJUNG TIDAK BICARA DAN BERBUAT JOROK.
Mulut gua aku masuki rupanya di dalam sudah ada penerangan listrik, lumayan jadi masih sanggup menikmati panorama di dalam gua ( soalnya ga kepikiran bawa senter ). Berjalan kemulut gua di sini kita akan menjumpai batu Semar yaitu batu yang mirip tokoh wayang Kyai Semar. Setelah itu kita akan melihat relief seperti pohon beringin putih sehingga disebut Waringin Seto. Dari sini kita berbelok kekanan akan menjumpai gua Istana Lawa dahulu pusat sarang kelelawar (Lawa). Mengesankan sekali berjalan menikmati panorama bawah tanah dengan dipandu Pak Suyono yang tak henti hentinya bercerita tentang asal usul kisah gua ini sambil sesekali foto bergantian ( tapi tentu saja, aku yang banyakan dong,…. ) Berjalan sejenak belok ke kanan menuju Gua Dada Lawa, gua yang mirip dadanya kelelawar yang sedang membentangkan sayapnya, maka disebut Gua Dada Lawa. Keluar dari Gua Dada Lawa belok ke kanan kita akan melalui Pancuran Slamet dan Sendang Derajat, berupa cekukan mata air dari pancuran slamet yang dipercaya seandanya cuci muka disini maka akan awet muda,..
Hmm ,..
“ Boleh hanya cuci muka tanpa keyakinan begitu pak“ tanyaku
“ yha silahkan saja “, jawabnya

Aku pun ambil gayung yang tersedia, menyendok air dari sendang / danau kecil tersebut,..Kubasuh Tangan, muka dan kakiku, serasa berwudhu. Alhamdulillah ada kesegaran setelah terbasuh disapu air dingin ini. Setelah itu kita akan memasuki Gua Gangsiran Bupati Guntur Daryono, karena pada waktu peresmian yang menggangsir pertama kali Bapak Guntur Daryono. Kemudian naik sampailah di Batu Keris, dan setelah dari Batu Keris kita menuju Gua Langgar karena ada tempat Pengimaman yang menghadap kearah kiblat. Disini ada jembatan yang berada di atas danau.dibuat untuk melanjutkan penelusuran gua lawa kearah sana,.. Setelah melewati jembatan besi yang aman, Namun disini kelihatan gelap sekali Melalui lorong sempit menuju kearah jembatan terus keluar.
Lorong demi lorong tetap kami susuri meski Cuma berdua,. Suasana benar benar mengasyikkan,,..

Gelap,..

Lembab,..

Senyap,..

Ditambah cerita cerita yang sedikit mistis dari pak suyono,..Tempat Sholat berjamaah didalam Gua,..Tempat Bertapa yang masih aktif dengan lorong berdiameter kurang lebih 1.5 nya,.. Kelelawar Putih yang kadang kadang mengintip,…


Jam 12.40 Di depan pintu keluar Gua Utama yang terlihat menganga siap menyedot pengunjung kedalamnya, kami duduk beristirahat, Bekal di tas Punggung aku keluarkan Kami nikmati mizone berdua sambil menikmati udara sejuk, karena berada ditengah dua bukit, Sesekali menatap dan membayangkan rupa bentuk mulut gua dan semaknya yang menjalar kebawah seperti mulut ular dengan gigi taringnya,.. Setelah menenggak habis mizone kami lanjutkan memasuki Gua Cepet, Tadinya aku pikir ( cepet = cepat ), rupanya salah duga ternyata cepet adalah mahluk halus penggangu manusia, dan mempunyai rupa yang berbeda beda,.. dan sampai kemarin katanya masih suka ada yang tersesat masuk gua ini,.. Cuma muter muter aja ( karena Gelap kale yha ) ( wach terima kasih pak penjaga parkir yang baru aku sadari sekarang, kenapa aku gak boleh masuk ke gua sendiri ) ,……


Jam 13.01 Rupanya Gua Cepet, adalah gua terakhir dalam paket penelusuran di Area Gua Lawa,..Kami keluar dengan perasaan yang masih ingin berlama lama di gua itu, ada satu rencana untuk kembali bersama temans kesini nantinya, dengan berbekal senter pastinya, karena Pak Suyono Guide ku dengan senang hati akan mengantarkan sampai ke titik titik tergelap di dalam gua.

Masih ingin merasakan sejuk dan sepinya area ini, aku menawarkan diri untuk ditinggal disini meski sendiri, tentunya setelah menanyakan daerah mana yang boleh dikunjungi dengan kesendirian. ( agak was was juga sich ). Setelah minta ijin untuk diperbolehkan foto foto dan muter muter di area, aku mempersilahkan Guide ku untuk meninggalkan aku sendiri di area yang luas dan sepi sendiri ini. Dengan kebebasan di kesendirian, aku arahkan kaki untuk menikmati rumah rumah ventilasi jalan keluar lawa di malam hari dan menikmati sekeliling area wisata gua lawa. Diperjalanan turun aku ketemu lagi dengan Pak Suyono Guide ku yang mau menyusul dua orang pengunjung yang sudah ke atas, kesempatan ini aku tanyakan apakah ada penginapan disini demi kepenasaranku ingin melihat banyaknya lawa-lawa yang keluar.Penyusuran area ini aku lanjutkan, aku kembali ke sisi kiri, keluar dari area wisata,.. Jika kita ada disisi kiri dan cuaca lagi cerah, seperti aku bilang tadi, kota Purbalingga terlihat jelas, apalagi malam hari, lampu lampu berbaris rapi kelihatan dari sini, aku teruskan jalan kebawah menyusuri jalan setapak diluar pagar melewati kebun jagung yang masih hijau baru tumbuh subur , ladang tomat dan ladang cabe hijau dengan buahnya yang rimbun bergelantungan menunggu panen,..

Jam 14.10 Aku masih duduk2 ditengah jalan pintas sembari ngunyah beng beng, dibawah rindangnya pohon pinus ketika Pak Suyono menghampiriku , mengajak aku melihat penginapan untuk bermalam,..

Aku diantar ke penginapan CEMARA, pondok wisata yang sederhana, fasilitas tempat tidur double bed, kamar mandi, TV sepadan dengan tarifnya Rp 60 K, dapat welcome drink teh manis lagi,…Lumayanlah untuk beristirahat melepas lelah sejenak,…

Sholat,…

Rebahan,…

Pulas sebentar,..

Jam 17.10. Setelah bersegar segar dengan dinginnya air di bak mandi yang tersedia penuh, aku lanjutkan kepenasaran ingin melihat banyaknya lawa keluar, aku kembali ke Gua Lawa siang tadi. Suasana Tambah Sepi, hanya ada si Yadi penjaga parkir yang masih duduk sendiri di warung mie yang sudah tutup sembari merasakan nikmatnya rokok kretek,…Aku hampiri dia, aku utarakan maksudku untuk kedalam area wisata,..

“ yha masuk aja, tapi pak Yono lagi ngurusin warga, nanti nyusul katanya, mau bawa mobil, biar parkir didepan Pintu masuk,… “

“ Nggak usahlah, biarin aku jalan aja kedalam,..”“ udah pada keluar belum kelelawarnya, gini hari ,..”

“ sebentar lagi,.. setelah Magrib,..”

“ masih lama dooong,. yha lah aku jalan jalan dulu ke hutan nya, gak papa kan,..”“ iyha, silahkan saja “..


Jam 17.18 Aku masuki lagi pintu gerbang ke 2 area Gua lawa, aku lewati jalan pintas dari sisi kanan tembus di belakang gua, melihat panorama belakang,…Aku masih asyik berfoto foto sendiri di area belakang gua, saat kesadaran muncul Kabut datang begitu cepat merubah warna ceria menjadi abu abu,… Lampu Penerangan jalan hanya terlihat redup, tak sanggup menembus pandang kabut sore ini aku bergegas menuju ke depan Gua.

Jam 17.35 masih dalam kesendirianku, aku nikmati kabut yang semakin tebal di bawah patung kelelawar yang menyeringai, mistis Sembari membayangkan kelelawar yang beterbangan keluar dari lubang lubang mulut gua,..

Jam 17.40,. Nyaliku ciut juga dengan suasana sore menjelang magrib ini,,..

Kabut,...

Sendiri,,....

Angin dingin,..

Suara suara serangga aneh,..

Warna Gua yang semakin abu abu dan menghitam,..Ditambah sayup sayup terdengar pujian pujian menyambut Adzan Magrib di kejauhan sana,..Aku turun dengan kepenasaran yang masih menggoda,.. Belum jauh aku berlari lari kecil, aku lihat samar samar ada orang berjalan kearahku,..( yakin waktu itu, aku dag dig dug ),..Ternyata Pak Suyono dan Yadi Penjaga Parkir menyusulku,..“ Wah nyusul yha pak,.. maaf udah ngrepotin,… baru ke Gua pak, tapi belum ada yang keluar, entah karena gelap kabut, lumayan takut pak "..“ Mari kita lihat lagi “ jawabnya kasihan aku yang sudah demikian penasarannya,..
Jam 17.45 Gelap kabut sudah merata hanya beberapa meter jarak pandang , kami masuki kembali patung kelelawar lanjut turun kebawah, di dataran pertama anak tangga, kami menunggu,.. Suasana bertambah pekat,. Suara Adzan Magrib sudah terdengar sayup sayup dari arah jauh disana, Kami duduk bertiga, menunggu,..Tiba tiba BAU yang sangat menyengat berhembus, aku sedikit kaget, sepintas terpikirkan yang aneh aneh,..“ kita ada di depan gua angin, bau tadi biasanya diiringi keluarnya lawa lawa” Kata Pak Suyono Aku terdiam, tambah konsentrasi kedepan menajamkan mata minusku mencoba menembus kegelapan kabut sore ini.Beberapa kelelawar terbang keluar lewat gua angin , berputar putar di mulut gua, kemudian terbang menjauh,.Keluar lagi,..Keluar lagi,..Sampai akhirnya kegelapan tak bisa lagi aku tembusi dengan mataku minusku,..Aku ajak mereka berdua turun, perjalanan melewati rumah rumahan ventilasi, disini kami masih sempat melihat lawa lawa yang besar beterbangan berputar putar, sayang sekali lampu blitz camdig ku tak bisa menembus kabut, padahal informasi pak Suyono, biasanya ada kelelawar putih yang ikut berterbangan berputar putar sejenak,..Kabut semakin tebal,.. Kami tapaki kembali jalanan wisata untuk turun ke penginapan,..

Jam 18.11 Kami keluar dari Area Wisata Gua Lawa, Sore hari namun suasana sudah demikian gelapnya oleh kabut yang turun,..Dipertigaan kami berpisah,..Aku kembali kepenginapan, Pak Suyono dan Yadi penjaga parkir kembali kerumah nya untuk meneruskan kegiatannya,….


Dan aku tetap sendiri…..menikmati pekatnya kabut malam,..menikmati suara serak kodok kodok bangkong dan teriakan nyaring serangga malam,..menikmati segelas teh manis dan makan malam di warung lawa indah,.. ( Terima Kasih Pak Suyono yang telah menyusul dan mengkhawatirkan aku dalam suasana magrib di tengah kesendirianku,.. )


Jumat, 26 September 2008

MENGISI WAKTU LUANG KESENDIRIAN ( GUA LAWA PURBALINGGA - PURWOKERTO )

Gua Lawa Purbalingga Rabu 27 Sept 08 Selepas Sholat Isya.Kesendirianku kali ini aku manfaatin buat istirahat, rebahan nylonjor di Penginapan Cemara yang lumayan dingin tanpa AC ditemani snack dan beng beng sisa tadi siang,…
Tanganku masih mengkutakkutik Camdig Exilim Ex Z 880 nikmati foto foto perjalanku sesiang tadi dari Purwokerto sampai di penginapan ini, padahal perutku sudah berkluyut kluyut minta diisi, tapi karena informasi Rumah Makan Gua Lawa Indah buka sampe jam jam 23 an, makanya aku masih asyik liat liat pemandangan didalam gua yang aku abadikan di camdig ku.
Jam 20.15 Sembari terkantuk kantuk aku turun dari ranjang berniat keluar penginapan turun kebawah untuk makan malamku,..
Pintu Kubuka, angin dingin meyergapku,. Kabut tebal menghadang pandangku ke bawah, jarak pandang Cuma beberapa meter malam ini, aku langkahkan kaki ke kantin penginapan, ooch rupanya hanya tersedia menu mie goreng saja,..


Setelah berbasa basi dengan penjaga penginapan aku turun kebawah dengan sasaran OPOR AYAM KAMPUNG tadi siang,.. Rasa khas Jawa tengah Manis, Kentel dan Gurih ditambah nasi hangat ambil sendiri dari magicjar
Hmmm,..

Sesampai dibawah nyatanya,..
Warung Makan TUTUP.....

Sirna sudah selera yang aku bayangkan sepintas tadi,..
Di kebingungungan menu makan malamku, diterangi lampu jalanan yang sinarnya tertutup kabut tebal aku duduk di jembatan pintu masuk Gua Lawa,…
Sendiri,..
Nglangut
Namun di kesendirian kesunyian dan dingin kabut ini, aku betah berlama lama menikmati susana ini,...
Nyanyian pekak kodok kodok bangkong di aliran sungai bawahku,.
Teriak lengking nyaring serangga malam yang menyakitkan gendang telinga
sesekali sorot lampu motor lewat yang tak sangup menembus kegelapan kabut,..
Susana malam yang tak pernah kutemui di tempat asalku dan tinggalku,.
( tak lupa aku pamer temanku ney lewat hpku suasana dan suara suara disini ).

Aku masih duduk sendiri, saat Mas Wanto penjaga penginapan menghampiriku, menemaniku, duduk disamping berbasa basi, memberi informasi area dan wilayah ini sampai menyanggupi untuk mengantarku untuk menyusur jalan tembus dari perkebunan atas tembus Pancuran Tujuh Baturaden,.. Woow,. ( Insyaalloh, semoga ada waktu luangku nanti untuk menyusur kesana ).Pengenalan medannya mendorongku untuk betah ngobrol berlama lama,,..
" Kalau kita terus keatas, sekitar empat kiloan lagi disana ada kebun strawberry yang kalau hari raya atau liburan pasti penuh,.. atau naik sedikit kira kira dua kiloan, disitu ada perkebunan,.. jalannya nanjak dan berliku liku seperti di Karng Reja juga, tapi setelah perkebunan, jalannnya datar koq,.. kalau mau nimbus ke pancuruan tujuh Baturaden,.. kita potong jalan, selisih jarak dua puluh kiloan,…cepet banget,.. jalannya enak koq,.. hmmm,.. nanti lewat Bambangan Pos I Pendakian Gunung Slamet kalau mau,…
Spontan tepikirkan dibenakku,,.. Wooow ,.. disini aja kabutnya begini, senter gak nembus lima meter,.. “ gimana diatas mas, “…selaku
Yha memang harus extra hati hati dan perlengkapan yang memadai untuk mendaki pak” jawabnya,,.
“ Agustusan kemarin, Rame diatas,.. kan terang bulan purnama “ pancingku
“ Lumayan rame, soalnya pos penjaga sekarang tertib banget, aman banget buat mendaki, datanya selalu dipantau dari bawah, bahkan Team SAR akan nyari ke atas jika waktu yang sudah ditentukan, terlewati,..
( punya minat dan niatan untuk mndaki Gn Slamet, Mungkin mas wanto bisa mencrikan potter ),.
Jam 21.15 Saat aku di tinggal dilapangan sendiri, akhirnya aku arahkan ke rumah makan ujung yang masih kelihatan lampunya menyala redup tertutup kabut,..
Alhamdulillah, masih ada nasi hangat, Opor paha ayam kampung dan sambal kacang, untuk kunikmati,..
Jam 22. an, aku sudah rebahkan badanku untuk beristirahat,..

Kamis 28 Agt 2008 Jam 05.00 Alarm ku berdering,.. dengan ke malasan dan sedikit kepenatan aku bangun, ke kamar mandi, Wudhu dan Sholat Subuh,…
Setelah Istirahat dalam ketenangan di Sholat Subuhku,…
Seperti biasa aku ingin langkahkan kakiku untuk berputar melihat lihat medan,..
Tirai jendela aku sibak,…
Kabut Masih kelihatan tebal ditambah gerimis kecil yang banyak,…
Aku urungkan niatku untuk keluar, akhirnya aku merapikan perlengklapan ku untuk di packing ke dalam tas punggungku,.

Jam 05.45 Aku tak tahan untuk tidak keluar,..
Kabut yang masih lumayan tebal dan gerimis kecil tak mengalahkan niatku untuk berjalan kaki menyusur area Wisata Gua Lawa ini, aku susuri jalan perkampungan di sebelah kanan jalan, aku susuri perkebunan cabai hijau yang begitu luasnya dan sepertinya siap untuk di panen,,..
Dengan keyakinan dan sedikit keberanianku aku ikuti bekas jalan petunjuk Longmarch, tertulis 5 Km,..

kuikuti jalur itu,..
Melewati pematang kebun Cabai,..
Sedikit semak semak,…
Ladang Bambu,..
Lembah pertanian,..

Jembatan Bambu, diatas selokan yang cukup dalam.........
terus,..

akhirnya ketemu jalan perkebunan kembali,..
Aku masih ikut penunjuk ini ( soalnya kemarin aku lihat Petunjuk Start/Finisnya ada di Gua Lawa, makanya aka berani ikuti ).Aku terus melangkah ke arah belakang Gua Lawadibawah kabut dan gerimis pagi yang membasahkan jacketku( yang katanya disana ada perkampungan ) ..
Jalanan semakin gelap tertutup rimbunya Pohon Pinus yang tertata rapi disebelah kiri jalan, dan pepohonan besar di sebelah kanan,..
Aku masih melangkah , sendiri,.. dan gerimis semakin banyak,..

Ujung pagar kawat berduri Gua Lawa, aku lewati, aku masuki perkebunan pohon dammar yang sudah lumayan besar, jalanan kelihatan tambah menanjak,..
Aku balik kanan, Belok ke kanan diatas jalan masuk perumahan,.. lurus,..
Aku temukan lagi tanda tanda longmarch, aku ikuti,..
Rupanya penunjuk jalur ini hanya memutari area Gua Lawa melewati
Jalan setapak,..
Becek,..
Semak semak basah,.
Gerimis dan Angin semakin aku rasakan, rupanya aku salah ambil posisi,
Aku berada di bukit sedang sebelah kananku lereng dengan keluasannnya, sehinga angin dari arah purbalingga menerpaku jacket tipis ku semakin basah,…
Sekian waktu aku susuri area wisata ini dengan kesendirianku dan kenyamanan ku menikmati rekreasi dadakan ini,..

Berjalan,..
Berlari,..
Bernyanyi,,..
Begitu asyiknya, sampai aku tak tau diposisi mana saat ini aku berpijak,..
Sejenak bingung,..
Aku ada di pertigaan jalan yang sepertinya belum aku lewati,..
Tengak tengok sebentar,,. Di depan agak jauh terlihat ada Pak Hajji yang memperhatikanku, mungkin dari tadi mendengar langkah lari dan teriakan2 ku,..
Rupanya aku berada di pertigaan jalan Mobil menuju Gua Lawa atau dibelakang gedung Pos karcis ke dua,.
Sedikit malu,. Aku sapa beliau,..
Aku salamin beliau dengan jacket dan tangan basahku,.
Basa basi sebentar, akhirnya beliau tinggalkan aku di pintu gerbang loket ini,.
Gerimis masih lumayan banyak, kabut pun masih belum mau beranjak,..
Aku berteduh disini ditemani sepasang ayam kampoeng yang asyik mandi debu kemudian bercumbu didepanku,..
Hmm,..

Jam 07.45 Kabut masih melingkupi area wisata ini sampai habis aku minum teh dan makan pop mie hangat ,..
Karena suasana facum, aku beranjak meningalkan warung tentu saja setelah aku bayar semua,..
Aku langkahkan kakiku dibawah kabut yang masih begitu tebal, mulanya hanya iseng ikuti dua orang anak kecil berseragam putih merah hendak berangkat kesekolah, dengan sepatu hitamnya yang dibungkus plastik berjacket dan satunya berpayung yang tidak muat untuk berdua.

Sebentar berjalan, ketemu jalan utama,..
Kedua anak belok kanan, aku dipersimpangan,..
Hendak kemana aku yha,..

Inget jalan kemarin, aku langkahkan kakiku kearah kiri,..
Sasaranku perkebunan / hutan dammar yang dimaksud mas wanto semalam,.

Begitu asyiknya pagi ini,.
Sendiri aku ditengah jalan yang masih sepi, dengan kabut tebal dan jarak pandang yang hanya beberapa meter kedepan, hanya sesekali motor dan angkot yang menyalakan lampu tanpa kelihatan sinar tajamnya melewatiku,..
Aku masih berjalan menyusuri jalan tanjakan ini,..
Aku lihat beberapa orang penduduk bersiap siap menuju perkebunan dengan caping nya yang khas menunggu jemputan,.
Kusapa santun mereka,..
Mereka membalasnya,..
……..
……………..
Suasana yang aku lalui pagi ini agak monoton,..
Cuma Kabut,..

Jalan lengang,..
Jalan Panjang dengan pepohonan besar dikiri kananku,.
Dengan kejenuhan, aku ambil jalur ke kanan menerobos sedikit semak ditengah pohon damar besar perkebunan,.

Suasana jadi agak seru,..
Tanah becek,.
Semak belukar,..
Dedaunan kering yang menutupi lubang lubang tanah,..
Sambil sesekali melompat mencari jalan berputar ke jalan raya,..
Berkali aku hanya ambil jalan zigzag kiri – kanan jalan utama untuk melepas kejenuhan suasana disini,..
Disebelah kiri medan agak beragam,..
Jalan setapak naik turun ( mungkin menuju perkampungan ), semak belukar lebih tinggi dan lebih gelap karena tebalnya kabut,..

Aku tetap berjalan dan bergerak menyusuri jalan utama keatas
Jalanan yang masih sepi padahal arloji ditanganku menunjuk pada angka delapan dan sebelas,..

Aku masih bergerak saat aku dengan suara mesin kendaraan yang agak aneh di kuping ku,..kasar sekali terdengar seperti suara genset di tengah kesunyian ini,.. aku kembali ke Jalan utama, aku tunggu suara itu,..
Woow,.
Rupanya mobil perkebunan yang khas ,. terbuka tanpa body penutup,.Suara diesel yang keras seperti tanpa pelicin,..
Dengan penumpang yang kelihatan masih kedinginan dari terpaan angina pagi,.
Meringkuk kedalam sarung,..
Aku senyum aku abadikan mereka,..
Mereka senyum juga melihat ku,..
( entah apa yang mereka piirkan saat itu tentangku, cuaca begini main ditengah perkebunan, tapi terima kasih juga atas senyumnya dipagi ini ditengah kabut ),.., Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
suara mesin itu menjauhiku,.
Tak lama terdengar lagi,..
Akhirnya kelihatan juga, persis seperti tadi,. Kali ini Cuma berpenumpang dua orang, dengan keberanianku aku isyaratkan tanganku ke dadaku menunjuk ke mobilnya dan menunjuk keatas, berisyarat apakah aku boleh ikut mereka,..

Yang sebelah kiri mengacungkan jempol, menunjuk kebelakang, mempersilahkan aku naik,..
Dengan senang hati aku bonceng mobil itu, aku lompat naik dibelakang,..
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkk… gggrrrrekkkkk
Sebentar aku rasakan nikmatnya naik di kendaraan itu kemudian aku turun lompat dari mobil yang berjalan lebih lambat dari kayuhan sepeda,..
“ matur nuwun, mau turun, lihat perkebunan lagi pak,..” ucapku
“ atos atos pak,.. “ katanya pula …..klotak… klotak… gggrrrrekkkkk….

Mobil itu menjauhiku tanpa merasakan adanya pengurangan beban yang baru turun ,..

Jam 09.10 aku berhenti dipinggir jalan dengan posisi lebih tinggi,
istirahat sejenak sambil menikmati rimbunnya hutan dammar yang masih di selimuti kabut,…
rupanya aku sudah hamper sampai puncak perkebunan ini,.
Pepohonan semakin besar semak belukar tambah tinggi,..
terbaca papan yang dipaku di pohon agak jauh dari aku berdiri dengan tulisan
RPH : SERANG
PETAK : 41d
LUAS : 17.1 HA
JENIS TAN : DAMAR
TH TANAM : 1988
Wach sudah lama juga rupanya perkebunan ini ditanami, kumasuki sedikit kedalamnyamelewati jalan setapak yang putus putus, setelah kulewati beberapa tanjakan kecil,langkahku tertahan jurang yang tertutup kabut,..
Aku berhenti disitu, menajamkan mataku menembus kabut untuk melihat keseberang sana, tapi mataku tak mampu,..

Kucoba lebih mendekati bibir jurang itu, jurang dengan kedalaman sekitar lima belas meteran.
Terlihat sedikit, sepertinya itu adalah Jurang sungai yang mengering, terlihat juga disitu beberapa bongkahan bebatuan,..
Kucoba melempar batu keseberang jurang untuk menembus kabut,..
Wach rupanya aku masih sendiri,..

Jam 09.30 kuputuskan untuk keluar dari perkebunan kejalan utama, tunggu angkot kebawah, balik ke Gua Lawa dimana perlengkapan ku tinggal.

Zzzzzzzzzzzzzzzz…………. ( sebentar )

Jam 12.10 Setelah Sholat Dzuhur, aku tinggalkan Penginapan Cemara dengan bekal Mizone dan dua bungkus permen Froze dari ibu penjaja minuman untuk kembali ke Purwokerto.
Dipintu keluar sempat kulihat lambaian tangan bersahabat dari penjaga karcis, aku balas anggukan dan tersenyum,..

Jalan Utama sudah tampak terang tanpa kabut, aku belok kan mobilku kekanan,..
Terlihat jalan turunan yang panjang dan lenggang sejauh didepan sana,..
Bersih,..
Rapi,..
Aku jalankan mobil dengan hanya bermodalkan rem, tanpa gigi,..
Santai,.
Nyaman,…
Aku manjakan mataku memandang jauh bebukitan sekeliling jalan ini,..
Begitu santainya karena waktu luang ku disini masih lumayan banyak,..

Perjalanan sampai pertigaan Purbalingga - Pemalang, aku belokkan kekiri arah Purbalingga, kondisi jalan masih sama,…
Sejauh mata memandang berbatas bebukitan yang menjulang,..
Mobil masih aku jalankan tanpa ketergesaan,..
Bergerak laju perlahan kedepan,..
Tanpa kepenatan perjalanan, aku susur kembali jalan utama,..
Sampai terlihat penunjuk arah OWABONG, 2 KM,..
Rasa penasaran bangkit lagi,.

Lampu sign kanan aku nyalakan,..
Aku susuri jalan desa wisata Karang Banjar,.. Tak begitu jauh terlihat Menara OWABONG, ,… tapi aku masih berpikir Tempat wisata apa sich disini,..
Aku masuki lapangan parkir, berhenti sebentar,..
Banyak sekali pengunjung disini,..
Kulihat deretan Bus wisata, mobil pribadi yang berjejer,..
Motor dan pejalan kaki,..
Tadinya aku ingin berhenti untuk mencicipi masakan khas apa disini,..
Tapi urung karena parkiran yang tersisa berada ditempat yang lumayan panas,..
Mobil aku jalankan keluar,.. tadinya mau arah kembali tapi aku tengok kiri terpampang jelas ditengah jalan gapura bertuliskan
SELAMAT DATANG
WELCOME
DIDESA WISATA KARANG BANJAR,..
( eech,.. ada wisata apa lagi disana )
Mobil memasuki gapura itu,..
Jalanan menyempit dengan hotmix yang masih baru,..
Aku susur kedalam,..
Masih belum jelas aku mau temukan apa disini namun aku tetap menyusur ke dalamnya,..
Terbaca penunjuk jalan
Bumi Perkemahan Munjuluhur,..
Purbalingga Reptil & insect Park, aku ikuti penunjuk itu,..
Tak lama disebelah kanan , terlihat megah gedung baru ditengah persawahan dengan tempat parkir yang lumayan luas,..

Aku arahkan kesitu,..
Ditempat parkiran yang lumayan luas, mobilku masih bebas mencari tempat berteduh sendiri,..

Kuparkir mobil ku di depan loket karcis, disebelah patung King Cobra,,.. Beli ticket masuk
berapa orang pak “ Tanya penjaga karcis
“ satu saja,..”
“ satu..? “ Tanya nya heran,.
“ Iyha masih survey nich “,. Jawabku.
Pintu Gerbang Aku masuki terlihat aula dengan deretan Aquarium berisi ular sedangkan hiasan temboknya penuh dengan pigura yang berisi serangga,..
Deretan Awal pintu masuk, terlihat Ular Kuning sedang melingkar dengan santainya,..
Sedangkan di tembok nya beberapa Kaljengking Hitam yang sudah diawetkan tersusun rapi dalam pigura,.
Aku susuri gang gang tersebut sambil melihat lihat sepintas,..
Bermacam Ular,.. Bermacam serangga,.. Kalajengking,..
Belalang,..
Kupu kupu, bagus sekali warna dan penempatannya,..
Sempat terpikir
Dimana didapatnya,..
Berapa lama mengumpulkannnya,..

dan sempat terpikir juga berapa Binatang yang di bunuh dan di awetkan untuk kemegahan ini ? begitu melihat dalam pigura besar, satu tatanan melingkar ke titik pusat dari beberapa kumbang.
Tanpa kunikmati lebih jauh, aku ikuti jalan keluar,…
Disitu ada rombongan yang sedang berfoto dengan Ular dan Iguana,..
Aku ikut bergabung,..
Berfoto sejenak dengan penghuni yang ramah,..
Ngobrol dengan sang pawang,..
Rupanya Purbalingga Reptil & Insect park ini, satu paket dengan OWABONG,..
( obyek wisata air bojong sari ), tempat rekreasi keluarga mirip mirip dengan Watterboom Cikarang, Jungle di Bogor, atau yang dekat dekat dengan rumahku di Kota Kembang Depok,..
Lebih Asyiknya karena disini di lokasi pegunungan, udara yang dingin ditambah tiruan pantai yang bebas tsunami dan area hotsport bagi yang mau ber internetan sembari nongrong di Bale Bengong,.. ( tapi itu hanya informasi yang kudapat dari CD Promosi hasil ngobrol dari sang pawang , Terima kasih mas,.. mohon maaf aku lupa namanya,.. )

Tapi bAgaimanapun juga aku memorikan banyak sekali perjalan saat mengisi kesendirianku di Purwokerto, dan aku pun berharap, Insya Alloh aku masih bisa menyusur dan menikmati kembali semua perjalanan ini dengan segala anganku nanti