Kamis, 27 Agustus 2009

Perjalanan panjang dan melelahkan mencapai puncak gunung Kerinci.

Sabtu 16 Mei 2009
05.15 setelah Sholat Subuh.
Kustater mobil katana tua ku yang selalu menemani dan mengantarku beraktifitas, pagi ini jam tujuh tepat, aku sudah harus di basecamp Jejak Outdoor Activity untuk memulai perjalanan panjang menuju puncak gunung Kerinci di Sumatra.
05.30. Bismillahirrohmaanirrokhiim
Bertiga dengan Adikku, aku menyibak pagi menyongsong bias bias sinar matahari pagi, kusemangati lagi jiwaku untuk membayar pendakian kali ini.
Kumulai perjalanan panjang memelahkan mencapai puncak gunung kerinci.

06.15 Base Camp Jejak Outdoor Activity.
Sebagian peserta sudak berkumpul dan sibuk mempacking, terlihat disana sini carier yang penuh berisi, terasa berat kelihatannya.
Kumasuki ruang regrestrasi sembari menyalami seluruh peserta yang kulewati, kutemukan kelompok ku, Cahyo si rambut Gimbal yang menjadi ketua Team kami, Pasangan muda Daniel dan Lisa, juga pengantin baru si Novie yang masih imut.
Akupun bergabung dengan kesibukan packing .
Ruangan dan Halaman Basecamp Jejak Outdoor Activity, dipenuhi wajah wajah keoptimisan untuk pendakian Puncak Gunung Kerinci di ketinggian 3805 Mdpl, dengan perjalanan panjang overland 10 hari,….
Welehhh,.
Welleh,,.. belum berangkat juga, rasa rasa sudah terbayangkan capenya, tapi keoptimisan dan semangat mengalahkan bayangan yang melelahkan itu.

06.45 Base Camp
Peserta sudah mulai menyandang carier yang rata rata besar dan tingginya melewati kepala masings, aku pun melakukan yang sama carrier Eiger Dyno 70+5 ltr, dengan berat mencapai 25 Kg ku sandang dipunggung ditambah gelendotan day pack didada depanku,… Wuihhhh,.. serunya,.
Menunggu waktu pemberangkatan, aku sempatkan untuk berbincang dan mengobrol dengan pendaki sepuh Mbah No yang saat ini berumur 81 tahun, Pendaki tertua di Indonesia yang di usulkan oleh Muri certifikat.
Sejenak terasa betapa mudanya aku dibanding beliau, berharap semoga jika disaat usiaku nanti mencapai seperti beliau, semoga aku pun masih sanggup melaksanakan pendakian,..
07.30 Bus Pariwisata Safari
Bergerak meninggalkan Jln. KR Rajiman Klender Kearah Pulogadung tersendat sedikit dan memasuki Jalan Toll Kota, Dingin nya AC di bus ini.
Akupun terlelap,.
Pulas,..
11.15 Pintu Gerbang Pelabuhan Merak.
Terlihat Truck yang berjajar didepan Bus kami, aku pun ngulet, sembari membayangkan perjalanan,.
Minggu kemarin aku juga disini, pelabuhan Merak, lampung, pulang pergi untuk bezuk Boss kantorku yang kena musibah kecelakaan, ketemu temanku dengan semburat lelahnya. Moga hari ini kalian tetap sehat dan semangat seperti semangatku melangkahkan kakiku untuk pendakian ini.

11.30 Kapal Ferry Tanah Jawa – Sumatra.
Kucoba melebur ke seluruh peserta, dengan ngobrol sana sini, sepertinya semua masih sama sama canggung, kecuali beberapa team yang sudah sering melakukan perjalan bersama,
Kucoba memperbendaharai otakku dengan mengenal nama masings peserta , kuikuti sejenak irama muda mereka,.
Lambannya dan panas cuaca penyeberangan ini, membuat sebagian peserta jenuh, lesu duduk di bangku tunggu,.
Kucoba pompa juga semangatku yang sudah mulai jenuh, dengan mengambil air Wudhu dan melaksanakan Sholat Jama’ Qoshor. Rebahan sebentar di Musholla, kembali jenuh, mendekati bapak tua yang kelihatannya punya semangat ngobrol dan bercerita,..
Lumayan lebih dari setengah jam di certain kondisi Sumatra dan Gunung Kerinci Khususnya.
Terima kasih pak, Informasi yang begitu bermanfaat kurasakan setelah pendakian itu selesai.

13.10
Kulihat kembali Gapura selamat datang LAMPUNG diatas bukit, baru kusadari betapa gagahnya jika ini terlihat gamblang ,berbeda saat kemarin aku lihat hanya lampu dengan pijarnya membentuk kata LAMPUNG sementara disekitarnya begitu pekat.
Alhamdulillah, telah kusebrangi selat sunda, kutapaki kembali tanah sebrang, Pulau Sumatra.
Kunikmati kembali perjalanan kemarin menyusuri jalanan Lampung dengan terkantuk dan tertidur sebentar,.. sebentar,..

19.30
Rehat sebentar Untuk Sholat dan Makan di RM Siang Malam, aku pesan ikan asem pade, nambah,..
………………..
………….
……………………
Tea manis pendorong Ikan asem pade tak berfungsi banyak, rupanya karena tiupan AC bus yang lumayan menggigit dan gelap yang selalu dilewati menjadikan kantuk tetap selalu menyerang rombongan
Zzzzzzzzzzzzzz,,………..

Minggu 17 Mei 2009
Terbangun saat subuh, gak tau dimana,.
Yang kelihatan Cuma hutan dan rumah rumah panggung transmigran,.
Liku liku jalanan
Terlewat lahat, bukit tinggi,..
Masih aja pemandangan tentang rimbun nya hutan dan jalan yang berliku,..
Itu lagi
Itu lagi,..
Lelap,..
Pules,..
Kebangun,…
Lelap lagi,..
Kebangun lagi,..
Ech ada pemandangan yang mengassyikkan ditengah hutan,.
Ada Rel kereta api yang memanjang dan berliku,.
Aku paksakan mata ngantuk dan tubuh lesuku mengikuti panjangnya rel kereta api yang membentang disepankang kiri jalan raya,.
Sempetterbayang dan terangankan untuk menyusuri rel kereta api tersebut sampai diujungnya,… naik kereta api tentunya,.. tapi di mana stasiun awalnya dan dimana aku harus berhenti yha,...
Melamun,…
Ach nikmatnya naik kereta api ditengah hutan,..
Terilusi kereta api yunion express yang dinaiki para hippies di western sana,….
Lelap lagi dech,..
14.15 Sampailah di Bangko ( gat au kota apa kecamatan ), yang pasti disini rehat buat Ishoma, makan nasi padang lagi,… pedes lagi…. yach lumayan buat penyemangat. Mata yang ngantuk dan badan yang dah lesu.

15.00
Rombongan berangkat kembali, kali ini tidak mengikuti jalan utama, tapi masuk ke kiri melalui jalan alternatip , langsung dihadapkan hutan yang lumayan lebat dan rumah khas penduduk Bangko,. Panggung beratap rumbia dan berjarak.
Jalanan cukup mulus meski sempit dan tetap aja berliku,.
Dengan panorama hutan yang rimbun dan kotor tak terjamah,..
Terlintas sejenak film Apocalypto,………….
………. Terlintas lagi……. film Anaconda
serapat itukah hutan dalamnya,……
Sampai terlintas angan dan niat untuk penelusuran hutan di Kalimantan,.
Kapan yha,.
Insya Alloh, semoga masih ada sisa waktu dan semangat,….

Wach ada pemandangan yang mengasyikkan,..
Di sisi kiriku di tengah jurang yang dalam dan Rimbun hutan, ada sungai yang yang mengalir,…
Jernih,…
Sesekali terlihat Riak putihnya terpecah bebatuan,..
Sepi,..
Sendiri,..
Begitu nyaman dan damainya kurasakan kehijauannya.
Terbayang binatang binatang degan nyamannya menundukkkan kepala, mendecapkan lidahnya untuk meminum sumber kehidupan ini,..
………..
………………….
Begitu lama, dan begitu panjang kunikmati angan dan lamunan tentang kedamaian kehidupan disekitar Sungai itu, ….

Stoppppp,…
Aku agak kaget.
Rupanya serombongan Monyet menyebarangi jalan,.. kulihat seekor yang paling besar menyeringai, terlihat taring yang begitu runcing dan runcing,.
Kulihat lagi seekor induk yang mengendong anaknya diantara puluhan ekor yang menyeberang jalan,.
Si Jantan itu terus menyeringai, sampai kami lewati rombongan nya yang terus menonton kami.
Jalanan masih sama, menembus hutan sampai langit berubah menjadi keabu abu an, dan Sungai itu masih tetap berkelok di bawahku, akupun masih menyatu dengan angan angan kesunyian disitu,..
………..
………………….
“ Woiiii ada pelangi
Lihat bidadari Sumatra sedang turun mandi “ Seseorang didepan berteriak,.
Subhanalloh, indahnya warna pelangi yang muncul dan berakhir di kerimbunan hijaunya Rimba.,…
Aku pandangi sejauh jauhnya, pelangi tersebut, sampai langit berubah menjadi abu abu gelap dan pekat kembali,..
……..
………..
“ Bangun,.. Bangun,… Sampai,…Sampai,….” Teriakan Panitia membangunkan peserta yang masih pules.
Wach Sampai dimana pikirku,..
Yang ada cuma ladang teh dikegelapan yang kelihatan rapi sejauh mata memandang,..

21.15 waktu di QQ ku
Bus parkir ditengah perkebunan teh, sebagian langsung turun, aku masih agak malas sebetulnya, kaki dan pantatku masih lumayan panas dan pegel,.
“ Turun,.. Turun,.., perlengkapan turun semua,. “
Dengan malas aku turun juga,
Sssrrrrrrttttrrrr,….
Angin malam langsung menyapa tubuhku,..
Weeerrrrr, dinginnya,.. lebih dingin dari bus ac rupanya,..
“ lihat,.. lihat,.. “
Aku pun mengikuti arah petunjuk seseorang yang berteriak diujung,..
Subhanalloh,..
Segugus Gunung yang begitu besar, tegar didepanku, begitu perkasanya,. begitu misterinya di liputi langit yang pekat ke hitaman,..
AllohhuAkbar,..
Warna merah tiba tiba menerangi puncaknya,
Ada lagi,…
Rupanya Gunung Kerinciku sedang mengeluarkan hembusan awan panas dan muntahan batu material disana,..

22.15 Home Stay Paiman Kresik Tuo
Sebagian peserta dan panitia, masih melakukan koordinasi beberapa kemungkinan, melihat gelagat yang kurang bersahabat pada pendakian ini,..
Gunung Kerinci 3805 mdpl, masih batuk dan menjadi, bahkan dua hari kemarin hujan abunya sampai di lereng, dan hujan batu pada radius tiga ratus meter.
Keputusan didapat,..
Besok pagi sebagian akan melihat kronologis dan evaluasi di BMG,.
Siapa tau, ticket pendakian masih bisa dipakai,..
Peserta Bubar,..
Aku masih sempatkan keluar,..
Memandang di kejauhan,.
Memandang dikegelapan,..
Memandang Gunung yang sedang bergolak berkali mengeluarkan warna jingga menyala,..
……..

Dingin yang menusuk,..
Sepi yang kian menghantui, memaksa aku masuk ke kamar untuk merenung sejenak,.
Berdo'a memohon kekuatan dan kemudahan langkahku mencapai puncak Kerinci, satu angan angan yang tertunda di waktu muda ku dulu,...

Tidak ada komentar: