Jumat, 03 April 2009

test Nafas di DIEng

Rabu : 16.00 Setelah Sholat Ashar. Gd OPMC
Rencana Keberangkatan untuk warming up menuju Gn Sindoro Jawa tengah, tertunda dengan tebal gelapnya mendung, kencangnya tiupan angin dan derasnya hujan di sekitaran Cibinong.
Aku coba menghubungi temans lapangan yang ada di sekitaran jalurkyu, ternyata Hujan deras juga menguyur sepanjang jalurku.
Rencana berangkatku yang tadinya Setelah Sholat ashar, sudah molor lebih dari tiga puluh menitan, untung ada temanku yang baik hati, mau mengantarku menembus pekatnya mendung dan derasnya hujan.
Tadinya aku ga tega, namun karena dia bersikukuh dengan ketulusan ingin mengantarku, akhirnya aku terima juga.
“ Gak apa apa paling ini terakhir aku anterin kamu,..” dan bahkan aku dianterin sampai Pintu Toll Citeureup, padahal tadinya aku Cuma pengin diantar sampai jalan raya tempat angkot menginggat waktu yang sudah sore, dan waktu persiapan pulang untuk temans kantorku. Terima kasih Sahabat, semoga ketulusan mu mendapat balasan dari Alloh SWT.


Akupun langsung naik Bus jurusan bekasi dan Turun di halte UKI, kemudian menyambung mikrolet 06 A menuju St Jatinegara.
Angkutan ini terpilih, karena aku mengajak seseorang, yang ingin sekali merasakan naik kereta ke Jawa.
Apa yang aku takutkan terbukti, di kaca loket terbaca “ TEMPAT DUDUK HABIS “Sedangkan aku ga tega, menjamu teman yang ingin merasakan kereta api, tapi harus ngglongsor di bawah bangku diantara pulas nya oranges yang lelap.
Tanpa malu malu, aku samperin satpam stasiun, aku minta dua tempat duduk,..
“ Baca tuch di loket aja “ jawabnya ketus.
“ Pak tolong dong pak,..
sambari aku keluarkan dua lembaran uang kertas merah ratusan “ Tunggu sini yha,..” sembari menerima uangku dan berjalan kearah pintu masuk.

Jam18.15 St Jatinegara.
Setelah Melaksanakan Sholat Magrib dan Isya dijama’, aku bergeser ke peron untuk menunggu Kereta Api Sawunggalih Jurusan Purworejo, Tujuan pertamaku untuk bersilaturahmi dengan orang tuaku dan kakak ku,.
Disini aku temukan satu team, dengan enam orang yang mau mengadakan perjalanan ke bandung sepertinya Cuma ingin menghabiskan waktu liburan,
Aku sempat ajak bersama untuk mendaki Gn sindoro, tapi mereka menolak,.
Yha lah ati ati kawan, semoga sehat selamat sampai tujuan dan kembali di tengah keluarga masings.

Jam 19.20 Kereta Api Sawnggalih, datang.
Kami bergegas menaiki dan mencari tempat duduk, di Kereta tujuh nomor sepuluh,..
Alhamdulillah, dapat duduk juga meski dengan anggaran tambahan dan kontradiksi di hatiku. Keretapun melaju meningalakan St Jatinegara menuju kearah timur tujuan Kutoarjo.



Jam 04.10 St Kutoarjo
Peluit Panjang kereta memaksa kami untuk keluar dari kereta, padahal mata masih sembab karena hanya bisa tidur ayam ayam.
Kami lansung menuju ke Mushola , untuk menunggu waktu Sholat Subuh.

Jam 05.20 Ds Tegal Gondho
Rupanya Pintu belum terbuka karena masih lumayan gelap, dan aku pun juga males untuk ketuk ketuk pintu, padahal aku yakin di ruangan belakang sudah ada kegiatan.
Akhirnya setelah meletakkan barang barang bawaanku, aku berkeliling halaman untuk melihat lihat Susana pagi ini,
Kebetulan tetangga samping rumah, sudah ada yang diluar, jadi aku bisa ngobrol dengan beliau,.

Jam 05.40
“ lhoo,.. ada sapa yha,.. omm,.. omm,.. omm koko yha,.. dimana yha omm,.. “ terdengar teriakan kakak iparku, yang mencariku.
Karena dia yakin, Cuma aku yang punya kebiasaan membawa carrier besar, meletakkannya kemudian berjalan jalan ke sekeliling.
Akupun memasuki rumah orang tua ku, Ibu mertua embah dari anak anakku,. Wanita yang sudah sepuh berumur lebih dari delapan puluh tahun, masih tegar dan kuat meski memorinya sudah banyak yang hilang,..
Ku rengkuh tangannnya, kusalami dan kucium tangannya,..
Agak kaget menatapku yang datang tiba tiba,..
Aku pun haru menatap di mata sepuhnya yang mulai berkaca kaca,.
………………
……………………….


Jam. 20.20
Aku stater motor kakakku untuk melihat suasana malam, berdua kami bergerak kearah timur menuju Purworejo, ke rumah kakakku juga,..
Lanjut melihat situasi malam di alun alun Purworejo, mencicipi hangatnya Bebek Goreng dan Rica Rica Entog,…
Balik dech,..

Jam 08.30..
Setelah berpamitan dengan orang tua ku dan pembantu yang setia menemaninya,.. aku bergerak ke Kledung, basecamp pendakian Sindoro.
Perjalanan dari Purworejo menuju kea rah wonosobo, lumayan mengasyikkan,..
Penumpang yang berjubel,…
Jalan yang berliku,..
Tanjakan,..
Lumayan komplitlah buat penyemangat pendakian,..




Jam 12.15
Turun di Kretek dan nyambung lagi kearah magelang untuk menuju basecamp pendakian Gn Sindoro di Kledung.

Jam12.30 kami turun di basecamp, istirahat sebentar untuk melihat panorama siang ini,
Dihadapan terhampar jelas Gn sumbing tertutup kabut dan mendung yang lumayan tebal.

Akhirnya setelah melaksanakan Sholat Dzuhur, bergerak menuju basecamp grasindo rupanya ada regu lain yg sudah ada disitu, ada delapan orang pendaki yang baru turun dari Puncak Sindoro.

Bersalam salam dan bercerita sebentar sembari menghabiskan makan siang ditengah kelelahan mereka

Menunggu waktu yang dijanjikan potter untuk mulai pendakian di kisaran jam lima, kami habiskan waktu untuk mencari perlengkapan di kota Parakan.

Jam 16.45 Kledung
Mendung tebal dan angin yang kencang, meragukan langkah ini untuk melakukan pendakian .
Setelah berbincang sebentar dengan sang porter yang juga meragukan mengingat cuaca yang kurang mendukung, ambil inisiatip untuk rubah jalur , Rekreasi ke Dieng ,..
Kejar Bus, basah basahan menembus hujan yang lumayan lebat ,..

Nyatanya,..
Seperempat jam lebih menunggu di emperan kios, angkutan jurusan dieng belum tak ada yang muncul,..
Tanya sana tanya sini,.
“ udah ngga ada mas,.. hujan gini, bukan malem libur, tadi terakhir sampe jam lima an “..
Nasib,..
Gagal nanjak,.. terbayang masak indomie di kedinginan dieng malam ini, kandas,.. “

Terdampar juga di Wonosobo akhirnya,..
Lumayan dapet kamar kosong dan nasi babat goreng di rumah kakak

Jam 06.45. Tanpa mandi bergegas merapikan carrier, cabut ke Dieng,.

Jam 07.30 napak di dieng, cari penginapan buat basecamp, naruh carrier,..
Nyusur jalan arah selatan ke telaga warna , melewai Brigade hijau BKPH Wonosobo, Nanjak satu bukit mengikuti para petani yang memikul pupuk , buat nikmati telaga warna dari bukit sebelah kiri,.
Dari ketinggian ini terlihat disisi timur, adalah bebukitan ladang kentang yang menhijau siiap panen dan di lembah nya terlihat meliuk liuk jalan raya wonosobo menuju dieng
Disisi utara deretan bukit yang menghijau dibentengi gn pangamun amun dengan menera tower dipuncaknya, teringat sejenak lima belas tahun yang lalu aku pernah menuju taget itu untuk melihat padang edelwis dan gua yang dipenuhi bekas tapak tapak macan.
Agak kebarat, terpampang panorama dengan Masjid Jami warna putih ditengah rumah penduduk yang bertatap seng, dan di kejauhannnya terlihat kepulan asap putih yang membubung.
Brgeser sedikit kekiri terlihat kecil kecil sekumpulan candi ditengah hamparan kehijaun,.
Dan disini,.
Subhanalloh,..
Mata ini tak puasnya memandang hamparan dua buah danau dengan aneka warna,.. hijau,.. biru,.. coklat keputihan,.. berbaur warna warni pantulan dari hutan dan bukit diatasnya,.
Sementara puluhan burung seriti ukuran besar berputar putar sambil sesekali berteriak nyaring, memancing burung burung yang lain ikut bersuara,.
Dingin,..
Tenang,..
Nyaman sekali,..
Ditengah ladang bunga sawi sawi an yang merekah kuning,..
Tak terasa hati ini berguman memuji MU yha Robbana,.
Engkaulah yang Maha Menciptakan segala karunia ini,.
Yhaa,..
Nikmat mana lagi yang patut kami dustakan melihat sebagian kecil keindahan ini,..

Arloji QQ ku menunjukan jam 09.10,..
Day Pack dibuka beberapa perlengkan dan perbekalan nanjak sindoro yang tertunda
Kompor lapangan, paraffin, rantang, cangkir stainless kenangan temanku, Indomie, Daging kalengan, Siap.
Parafin dinyalakan,.
Bau harum Indomie rasa ayam campur daging kalengan mengalahkan harumnya kembang edelweiss dan bunga sawi kuning,,..
Dua Bungkus tersantap habis,..
Istirahat sejenak.......

Lebih satu jam kami memanjakan mata memandangi kejahuan dan kehijauan dari atas bukit , akhirnya kami turun memasuki area wisata telaga Warna dieng, berputar putar sejenak sembari mengintip beberapa burung belibis berenang tenang, keluar ambil arah ke kiri menuju Dieng Plateu Theatre,.. lurus sampai perkampungan menuju Telaga Cebong,.. Namun langkah tertahan, gerimis mulai turun awan mulai gelap, padahal jam baru menunjukkan 10.47, bergegas balik kanan ambil jalur arah Kawah Sikidang,.. hujan besar menguyur meski sebentar, dingin menginggil kan tubuh tubuh kami, untung tak lama terlihat warung warung di area kawah,.. bersegera merapat ke tungku yang sedang dinyalakan, duduk manis pesan jahe hangat dan kentang goreng,..
Hmmmm,..
Lumayan nikmat di badan yang kedinginan ini,.

Perjalanan berlajut menuju titik sasaran Telaga Sikidang, dari warung masih berjjalan kira kira satu setengah kilometermelawati jalan setapak bebatuan cadas belerang yang kering terbakar panas , juga terdapat kawah kawah kecil belerang yang masih aktif dan menimbulkan bunyi bunyian aneh ,..
Kawah Sikidang sendiri, ada antara lembah dan berada di paling atas kawah kawah kecil. bentuknya seperti sumur berdiameter lebih kurang 10 -1 5 meteran, terisi air panas mendidih yang menggelegak dan berwarna hitam, sementaraaku berdiri di dua meteran dari bibir masih terasa sekali semburan uap panasnya, inilah yang menyebabkan asap putih membubung dilihat dari kejauhan,.
Narsis sebentar disitu, kami kembali ke penginapan numpang Ojeg mengingat waktu Ishoma dan Adzan yang sebentar lagi berkumandang.
Lepas Sholat Dzuhur, hujan kembali menguyur di lokalan Wisata Dieng lumayan Lama.

Jam 14.00 Hotel Asri Dieng
Semangat test fisik untuk membayar pendakian Sindoro yang gagal meyemangati kami untuk menembus gerimis dank abut tipis yang masih turun dilingkupi mendung putih abu abu Kami bergerak kearah utara area Wisata Dieng, masuk perkampungan tembus jalan setapak menuju bebukitan gunung pangamun amun, Jalan setapak ,..Becek, licin tanah liat ,..gerimis,.. Angin dingin,.. hmm luamayan seru akhirnya,.
Bergegas dan menanjak menyita fisik tua ku,. Di tiga tanjakan bukit akhirnya kami mencari rumah rumahan petani buat menyimpan pupuk, istirahat sejenak disitu mengeluarkan perbekalan, Roti Sobek rasa coklat dan meramu hemaviton Jreng rasa anggur merah,..
Seggaaaarrr,..
Bersandar sembari memandang bebukitan dibawah ladang, kentang terhampar dan bertumpuk di perengan bebukitan yang sudah mulai kelihatan menghijau ditinggalkan kabut dan gerimis.
Kami berbetah betah lama disitu, menikmati kesendirian dan kesunyian, mengasah ke pekaan hati dan jiwa kami menyatu dengan desah lembut desiran alam,..

Menjelang Magrib kami sampai di Area Wisata Dieng kembali, tercium bau khas wangi daging kambing dibakar, kami pun mencarinya,..
Duduk bersama beberapa orang yang sudah duluan, kami pesan teh manis hangat,.. tongseng dan sedikit sate,..
Maaf nich ga bisa ungkapin bagaimana nikmatnya, makan tongseng dan nasi pulen hangat, di kelelahan badan dan dingin yang mengungkung....
“ nambah dong, nasinya pak,.
pemandangan bagusnya ada di




1 komentar:

Anonim mengatakan...

kereeeeenn,
kapan lagi nyusur ke sana yha