Minggu, 23 Oktober 2016

Wisata Baru Watu Sumong dan Curug Sido Asri

07.47 Pintu Gerbang Wisata Watu Sumong,.
Sudah sekian menit aku nikmati teh hangat dari termos, sembari menunggu nunggu mungkin ada pengunjung lain sepagi ini yang datang,.
aku duduk disebrang pintu masuk Lokasi Wisata Watu Sumong,.
namun tak seorang pun lewat bahkan mauk ke Lokasi Wisata Watu Sumong ini.
Sempat senyum  memandang lama  di pintu masuk lokasi wisata.
Lokasi Wisata Baru, yang kabar kabari nya sudah merambah jauh lewat medsos, pintu masuknya hanya selembar sepanduk yang di ikatkan pada pepohonan bambu melintang di jalan masuk lokasi ditambah dua lembar Tulisan Printer yang dibungkus plastik di tempel di batangan bambu,.

Hhemmm,..
Benar benar wisata Alam yang alami.


tapi yha lumayan lah masih bisa mewakili penanda inilah lokasi wisatanya.

Sedikit udara kantuk mulai menyapa ku, aku pun bangkit bergegas, memasuki Pintu Gerbang,.
" Bismillah,.. Assalamualaikum  - Wa'alaikumsalam ".
 Masuk dengan menyusuri samping aliran sungai irigasi disebelah kanan dan diatas perengan tebing disisi kiriku,.

Belum jauh  masuk lokasi,.
Auw Aoww,.
ada sepasang kekasih sedang santai,menikmati kehangatan mentari pagi,.
wah siapa tuannya nich,.
penunggu hutan
atau penunggu pintu gerbang lokasi,.

yachhh,..
akhirnya aku yang harus
menunggu,...

" ajeng ningali Watu Sumong " akhirnya
" Injjih pak,."
" nggo sareng kulo " 
" niku, pak."
" mboten nopo nopo "

 Aku ga jelas pake isyarat apa bapak itu berkomunikasi dengan sepasang kekasih tadi , dengan pandangan kepatuhan  sepasang kekasih yang sedang berjemur di atas batu, singgasananya itu, bergeser  dan bergerak kebawah.


" sepeda sukakke mriki mawon "
" teng mriki,.. titipanipun pak"
" dereng wonten,  kulo mben ndinten ngarit nggih di tinggal mriki, mboten nopo nopo, aman teng mriki "
" lho pun celak nopo pak "
" nggih mriku teeng ngandap.."
" sepeda mboten saget di betho pak "
" lha nggih mboten, wong mergine taksih bade di damel "

Yha akhirnya sepeda aku selipkan di sela sela pepohonan bambu, disamping sepeda motor bapak itu,.
" duuuh kenapa, aku ga bawa kunci rantai sepeda, semoga aman aman saja " terpikir sesaat,.
  "koq kadosipun sepen njiih pak, minggu menopo rame pak "
" nggih kados niki mawon, wong namine nggih alas , rame tiang ngarit,mawon,. nggih kadang kadang onten sing ningali, rombongan  lare nem nem an, karang wisata enggal, taksih nembe dipun resmi aken "



Kami berjalan beriringan,.
sambil ngobrol dan berkenalan basa basi,
Kisaran lima puluh meteran jalan setapak utama kemudian berbelok kekiri,.
turun  mengikuti undakan tanah yang memang baru dibikin,.
becek dan licin banget pastinya setelah atau saat hujan.
terus ikuti undakan tanah yang lumayan banyak








Akhirnya kami berpisah di simpangan jalan utama setapak tanah. mungkin becek kalau hujan  , bapak itu lurus menuju hutan untuk "ngarit " aku kearah turun,.

"matur nuwun,njih Pak "







hemmmm,.
hhemmm,..
sendiri lagi,..

oochh ada curug kecil kecil,.
padahal kata bapak itu, sebelah sana tadi ada curug yang pemandangannya lebih bagus dari Watu Sumong,.

Nanti lahhhhh,...





inilah WATU SUMONG
Bongkahan batu cadas  alam tanpa bentuk yang  berdiri tegak dan megah di kelilingi bukit dan hutan yang menghijau,






lhoooo ada  rombongan anak anak kecil dari SD SALAM
sama siapa mereka,..




Wach rupanya mereka kelompok yang ngibritt duluan, meninggalkan rombongan dan Guru pemandu tentunya,.










































Indah kampungku
disisi selatan,.
dilihat dari atas Watu Sumong















Bukit dan hutan desa yang aku susuri tadi pagi,.
sendiri...



















merayap naik ke atas Watu Sumong setinggi pohon kelapa lebih lagi,.
Lumayan lama aku bersama anak anak terpisah dari rombongan ini,.
inget masa masa moeda dulu
sering momong dan mengawal generasi yang baru numbuh begini,.
extra hati hati dan waspada,.
masih " ngglidik " sok pengin tahu dan sok berani

Akhirnya kutemani mereka, sampai rombongan yang lain tiba,.
Dan kuserahkan kepada Pak Guru pemandunya,.






Aku balik kanan nuju Curug Sido Asri disisi sana ..





Jalan menuju Curug Sido Asri tetap jalan setapak tanah, melewati beberapa bongkahan batu batu yang lumayan besar.















Ngabisin Teh anget diatas bebatuan mbari memandang kehijauan dan rapatnya hutan diatas bukit desa nglumut yang tadi kusuri,.
A d e m
disirami gerimis cipratan curug Sido Asri
ditengah kehijauan dan siualan burung burung,..
ditengah suara gemercak air jatuh di bebatuan,.
Dan aku masih tetap sendiri...


Kurilik Arlojiku di 09.15
Wah sudah saatnya beres beres perbekalan,.
kutanggalkan barang barang di badanku dan packing barang barang riskan air,.

turun ke air terjun....

Bismillahirrohmaanirrohiim,..
Ku basuh telapak tanganku,.
Kukumuri kedalaman mulutku,
Ku seka kedalaman hidungku,
Ku basuh mukaku, lenganku,.
kuusap dan kubasahi rambut kepalaku, telingaku..
tak lupa ku basahi kedua kakiku,.
Alhamdulillah .......

S e g a r...................

09.30 Kutinggalkan Wisata Curug Sido Asri dengan kesegaran.......
kembali sendiri dalam arahan emosi pribadi...

Semoga kapan lagi, bisa lebih lama menikmati
keramahan dan keindahan alam ini.

InsyaAlloh,..





Kamis, 20 Oktober 2016

>>... lagi... << NYASAR nuju WISATA WATU SUMONG

05.30 Rumahku Paduroso
Kayaknya persiapan dan perbekalan untuk nyusur jalanan nyasar kemarin nuju lokasi wisata baru Watu Sumong dan Curug Asri di desa Sidoleren, udah cukup.

Lengkap pakaian serba panjang,..
kaos dan strech panjang, buat menangkal sergapan rombongan nyamuk hutan sepanjang jalan menuju lokasi,.
yha hari ini kubayangkan, aku harus melewati beberapa hutan desa yang cukup rimbun pepohonannya, minim sinar matahari,. terasa lembab...   kupersiapkan waktu pagi pagi,..  walaupun nyamuk blom pada tidur lagi, masih pada kluyuran dan siap menyergap bau darah baru yang lewat.

Kucek ulang isi tas punggungku
> Perlengkapan keamanan sepeda,.Pompa tangan, Lem Fox, Amplas, Tambalan Ban, Congkelan, Kunci L, Obeng -/+, Kunci Pas, Tang Buaya, Plastik Pembungkus,.. Siiip.
> Sarung dan baju ganti.
>Termos isi Teh Manis.
>Kamera dan HP Jadul.
>Dompet... Pastinya meski isinya Minim

Bu Berangkat yha nerusin jalanan nyasar kemarin, ke wisata baru Watu Sumong di desa Sidoleren.
" Assalamu'alaikum "
" Waalaikumsalam wr wb , ati ati pak "

Sepeda kupancal kedepan,.
Wach ketemu tetangga sebelah rumah udah duduk santai diteras nich,.
"  Nang ndi maning "
" Penasaran,.. neruske dalanan nyasar wingi,.. arah deso Sidoleren,. Wisata Watu Sumong ,.. Melu yho "
"  Emoh,.. Sayah... " sembari mesem

Keluar Paduroso, tempat tinggal baruku, belok kiri keluar ke jalan Raya Mranti.
Belok kanan , mampir dulu di Warung Ibu Endang, buat beli perbekalan, Aqua dua botol dan Roti sobek L e n g k a p. 

Laju dengan speed lumayan arah Pondok AnNawawi, Belok Kanan  lurus,.. ketemu SDN  2 Gintungan, belok kiri,...



Waauuuwww,... dah kelihatan pemandangan indahnya nuju Watu Sumong,..
Tuuuch,..
diatas bukit sana,...
Lumayang tinggi dan jauuuuh, batinku


 Dah sekali foto aja,..
Ngejar waktu,..
Ngibriiittt lagi,.
Ketemu pertigaan jalan Perintis Kemerdekaan, belok kanan,.. melewati desa Ngrendeng Tempat kelahiran Pahlawan Nasional Jendral Ahmad Yani,..
Jalanan masih sepi,..
Kucoba Speed laju sekalian test kondisi sepeda,.. Aman.
Loss tang,.. Nyaman,..
Sesekali kulewati rombongan sepeda anak anak sekolah, bercanda ceria berombong rombongan,..

Terlihat rumah yang kemarin aku tanya, arah wisata Watu Sumong,. Kulihat bapaknya sedang duduk di bangku panjang bambu trotol mbari nyuapi putranya... dia melihatku,.. aku ngangguk, dia juga,.. makasih pak,.

Sepeda masih ku pacu dengan lumayan laju,..
sampai pertigaan sebelum pasar, belok kanan... lewat jembatan... lanjut gapura Desa Pakem,.. perempatannya menuju desa Salam,.. aku sengaja ambil jalan lurus Lanjut jalanan nyasar kemarin,.

M a j u
Ketemu pertigaan, wach rupanya,"  slender " mesin penghalus jalan sudah nggak ada , kayaknya dah bergeser ke arah kanan,.
" kearah mana tuch jalan,.. tembus dimana yha,.. penasaran gak yhaaa,.. "

Gear ku oper ke posisi low,.
Low lagi,..
Low banget,.
Low n Low,.
Nyantai beeeeebb,.. ( padahal ngos ngosan ).

Ketemu bapak dan Ibu yang kemarin kutanya juga,.
aku ngangguk ,.
"  nderek langkung ",..
dia ngliatin " Blom capek juga tuch bapak naik sepeda ke hutan , udah dibilangin susah jalannya ". begitu mungkin pikirnya.
Satu tantangan tanjakan kulewati,..
datar dikit,.. nanjak maning
Phhhhfffuuufffff,...
Phhuuuffff,...
cukup sampai disini nggowesnya
Nafas tua ku dah ga kuat untuk kupaksakan,.


Turun dari pedal,..
ambil nafas,..
duduk nyantai di tengah jalanan hutan mbari minum teh anget seteguk dua ditambah air mineral berteguk teguk,..
Ngaso mbari ngedinginin badan, ga lupa kirim sms istriku dirumah,.
" Bu udah di setengah bukit, jalanan nyasar kemarin,... nich lagi ngaso bentar  mbari minum teh "



Lanjut ,.masih tetap terseok dan terengah mengikuti jalanan nyasar kemarin,.
Suasana lebih sepi dari hari lalu,.mungkin karena masih pagi dan bukan hari pasaran ..
jadi yha tetap menikmati kesendirian dari pergi sampai saat ini, 
bahkan dari masuk " alas pakem " gak Ketemu orang, babar blasss
n y e n y e t h,.......
h e n i n g,....
damai di sapa serangga liar dan ocehan burung yang aktif bergerak
 d a n ,.
Sergapan serombongan nyamuk hutan,. ( gpp, udah safety,.. weee ).. 








Masuk pertigaan arah desa Lumut, kutoleh rumah yang kemarin kutanya lokasi wisata baru Watu Sumong






" jalan trabasnya yha lewat sini kalau ke desa Sidoleren,.. memang masuk hutan tapi bisa dilewati motor, nanti kisaran 3 km, ketemu sekolahan, sepeda bisa nitip disitu, terus turun, soalnya Watu Sumong nya ada di bawah bukit Desa Lumut,.. atau lewat lurus terus, nanti pulangnya lewat Tlogosono atau arah Kepil atau ke Desa Salam "

" K e p i l,.. Tlogosono,... Jauuuh amat "
Pikirku
 Informasi itulah yang aku akhirnya menyiapkan persiapan dan perbekalan lumayan nberat menggantung di punggungku,....

Bismillahirrohmaanirrohiiim
Yha Robbana aku mohon kepada MU ,.kebaikan desa dan wilayah ini,. mohon kebaikan didalamnya mohon kebaikan penduduknya
Dan aku hanya berlindung kepada ENGKAU,.. kejahatan desa dan wilayah ini jika ada,.. Kejahatan didalam nya dan kejahatan penduduknya,. 

M a s u k...
Dan tetap mohon perlindungan,.
Entah berapa kali ayat Kursi, Al Fatehah, Al Ihlas , Dzikir dan Doa sebisanya Kulantunkan dalam hutan ini,..
dalam kesendirian ditempat yang hanya suara angin dan dengus nafasku,..
S e n d i r i,..
ditempat yang  belum pernah aku ketahui bahkan informasinya,..
S e n d i r i ,..
Mengejar jawaban perjalanan Nyasar kemarin ,...
S e n d i r i
merintang waktu yang cukup lama dengan berbagai emosi pribadi,
menembus hutan yang cukup rimbun dan alami,..

Down Mentalku ?,..
m u n g k i n,..

Tapi aku harus tetap Yakin, akan perlindungan ALLOH SWT yang Maha Segalanya,..
Memasuki hutan bambu yang semakin rapat,... gelap,.. licin, kotor,...


Emosi pribadi dan dag dig dug tambah kuat bermain di otakku,.
Ingin rasanya aku berteriak sekuatnya, untuk menghilangkan keresahan dan ke lengangan ini,..
namun tak ada yang kuasa aku lakukan  selain
m a j u .....
Berdoa dan berdzikir..

Hutan Bambu yang menyita emosi pribadi demikian kuat bertengger di otakku,
akhirnya kulewati,..
 N a m u n,.
wooouuuwwww,...
Tambah sunyi,..
tambah ga berani aku lintaskan macam macam pikiran " mblayang " diotakku

Yha sepanjang perjalanan penuh Permohan Perlindungan hanya dari ALLOH SWT,..


mendadak,..
Cccuuuittt...
Gubrack,...
sempat Kaget,.
sempat Bingung,..
sempat bengong ga percaya,..
Tapi nyatanya,..
Aku jatuh,..

Astaghfirullohaladziim,..
t e r p e l e s e t k a h,.. ?

Kuatur lagi nafas dan emosiku,.
kupancal lagi pedal sepeda Scott YZ2,. ditopang Ban Downhill -Scwalbe - Sport Albert - 26 X 2.25,
m a j u,..
tanpa laju meniti sekian waktu,..
................
.....

Memasuki Hutan / Desa Lumut
hutannya tambah bersemak,.
sekeliling jalan setapak ditumbuhi pohon melinjo yang rapat, hingga cahaya matahari hanya beberapa yang sanggup menembus sampai tanah,..
 banyak banget bertebaran buah merah, melinjo matang, di sepanjang jalan tanah padat berlumut ini.
beberapa pepohonan besar juga di tumbuhi lumut,..
benar benar lokalan lumut daerah ini,.. bahkan serasa tidak ada warna lain selain hijau dan hijau tua,..

jalan setapknya benar benar licin, hingga harus tetap bisa menjaga agar posisi ditengah jalan setapak,.di tanah yang sering dilewati,.
selain jalanan yang di hiasi lumut, kiri kanan jalan setapak banyak lubang yang mengangga,.
kalau ga extra waspada dan hati hati, bisa oleng terpeleset dan
mungkin Gubrack,.....

Hutan desa Lumut, ada di atas bukit di sisi timur jalan utama Gebang - Tlogosono sepertinya, katrena sesekali bisa terlihat hamparan luas udara kosong,.

Agak lama juga meniti hutan lumut ini.
Hutan sebagai jalan trabasan menuju Desa Sidoleren dari desa Pakem,.
hingga akhirnya dikejauhan lamat lamat terdengar suara deru motor ,.
kedepan lagi,.. ada suara canda anak anak,..
" semoga sebentar lagi , ketemu pemukiman" doa ku
tapi koq , suara dari arah kiri, dari arah lembah yang dalam, padahal jalanku menuju serong arah kanan,.
oo rupanya jalanku,  mencari tanah landai,. kekanan kemudian berbalik memutar kekiri,..
ketemu jalan turun, sedikit,.
Suara anakm anak makin terdengar riuh,..
Alhamdulillah,.
ketemu beberapa anak sekolah sedang bekerja bakti membersihkan jalan setapak disamping gedung,..
dan aku yakin ini gedung sekolahan,..
tapi koq,.. ?

O rupanya aku masuk dari arah belakang gedung sekolahan ini
Pantes elek,.


Kusapa mereka,.. kutanyakan arah lokasi wisata Watu Sumong,..
" lurus saja, tinggal turun koq, sudah dekat,." kata pak Gurunya, mbari menyalamiku

Masih menyusuri jalan setapak samping gedung ini menuju ke gerbang depan sekolahan yanng lumayan luas,.

Wach ini tho wajah Sekolah SD nya,.
diatas bukit,.
ditengah hutan jauh dari pemukiman,..
Megahnya kesunyian untuk konsentrasi menimba Ilmu,.






lihat Semangat mereka,..
lihat ceria mereka,..
lihat kepolosan mereka,..
lihat keramahan mereka,..
lihat keikhlasan mereka,...

aku Bangga,.....
terlintas keharuan,..
terucap doa buat mereka,..





" belajar biar pintar yha,.. semoga Alloh memudahkan kalian untuk meraih Sukses,.
jadilah orang yang tetap bersahaja, ingat tanah kelahiran kalian saat kalian dipuncak kesuksesan kalian "

 Kudekap semangat mereka di hatiku,..
Kulambaikan tangan,...
"Assalamu'alaikum "
' Wa'alaikumsalam wr wb " jawab mereka kompak,..

Aku tersenyum,..
Aku bangga pada mereka,.

Dan jalan cor beton licin, berlumut didepanku, adalah akhir dari jalan trabasan hutan lumut yang kususuri beberapa waktu kebelakang,.



bukit dan hutan dibelakang jauh itu yang tadi kususuri,...
sendiri dengan sedikit nyali,.

..................................................................................
........................................
................
........................................
Akhirnya,...
Alhamdulillah,..
terpampang di pertigaan jalanku,..


Selamat Datang
DI WISATA BATU SUMONG
Desa Sidoleren. Kec. Gebang. Kab. Purworejo.

Ngaso meneruskan minum teh anget dan roti sobek.
...............................................
...................

saking adem dan lelah,.
penginnya,.
ZZZZZzzzzzzzz,..
Zzzzzz
tapi takut keterusan dan ga ada yang bangunin,.
bergegas,..
masuk kelokasinya,..
......................





,..


Sabtu, 08 Oktober 2016

GEGER MENJANGAN bukit dan hutannya

Jalan masuk bisa dari gerbang Kolam Renang Artha Tirta nya , Sebelah kanan  Pertigaan lampu merah sisi utara Purworejo, dari arah Magelang ,.. Selatan arah Kota Purworejo dan Barat masuk jalan lingkar utara ,.
Lurus melewati Taman Kota Geger Menjangan, bisa ngaso disini mbari nyantai,..
udara masih sejuk dan segar apalagi pagi hari,.
terasa nyaman banget,.
Terus kebelakang, di Belokan ujung sudah tersedia lahjan parkir sepeda motor dan Mobil.




07.05 aku dah sampai pintu loket  tapi masih tutup,..
yha lanjut aja,.
wong tak pikir Gratis,..







menyusur jalan cor beton perkampungan , petunjuk routenya  jelas banget koq,.

Setelah petunjuk ini ketemu rumah tua disi kiri, ikuti terus undak undakan mendaki di tengah perkebunan dan tanaman pohon kayu.
Untung istriku selalu bawa Minyak Kayu putih, lumayan berguna untuk menahan serangan nyamuk yang lumayan banyak
jalannya terus menanjak dan tetap sunyi
 Jalanan cornblok terus menanjak 
tuch dah kelihatan liku liku kali Bogowonto dan jembatan Liwung nya


SubhanAlloh,..
View nya,...

Lanjut mendaki dan ke puncak meski ada kesan ( serem ) saat mendaki bukit Geger Menjangan ini

 Pemandangan yang mempesona dan menyejukkan jiwa ini , ketika sampai di gardu pandang dan memeanjakan mata memandang kejauhan,..
waaaachhhh
untung ngluyurnya pagi pagi jadi gak kepanasan,.. gardu pandangnya,.. dah rusak dan katanya lagi di perbaiki,..
bolong atasnya ga ada gentengnya tuch ga bisa buat neduh,..
hutannya lebat banget, rapet,..  kaya lokasi film jurasik park,..
agak jipeer juga nich hati, takut ada sisa binatang buas yang kelaparan,. padahal cuma berdua, ga ketemu dan kesusul orang dari bawah tadi,..
disisi utara timurlautnya,. 
wooouuuwww,..



dan disi selatannya






oooch rupanya aku diatas kota purworejo,..

ujung dunia ada di sana,.
tak kujlihat dengan mata tuaku,..






ada kokok nyaring ayam hutan disisi sini






















 Jalur utama menuju gardu pandang,..
kalau ga sembrono,.
InsyaAlloh ga salah jalan dan  bisa menikmati panorama  seputaran kota purworejo