Sabtu, 27 September 2008

Perjalanan ( Purwokerto – Gua Lawa Purbalingga )

Rabu_09.00 WIB. Hotel Mulia_Room 10 Purwokerto.
Hari hari ini aku lagi ambil cuti lima hari di kantorku karna ada tugas nganter anakku yang hari selasa kemarin harus ikuti kegiatan Technical Meeting di Unsoed Untuk OspeK Mahasiswa baru. Perasaan Jenuhku mulai bangkit setelah dua hari ini aku hanya puter puter di seputaran Purwokerto, Temanku satu community yang biasanya ada di sini, eechhh lagi ada di Jakarta,.. Padahal rencana semula aku mo lajut ke jogja ketemu teman ku yang baik hati disana dan dengan segala rencana untuk nyusur bersama ke ketep, pantai selatan sampai grojogan sewu, tapi urung ga jadi masalahnya temanku beralih acara dengan keluarga jalan jalan lebih jauh dari jogja. Akhirnya aku sendiri di kamar ini sampai pagi ini, hanya temanku yang baik hati selalu temani aku lewat sms nya , meski dia juga cape baru pulang jalan jalan, makasih ney temanku yang baik hati,…


Berangkat dari Depok hari Minggu jam 00.30 ber tiga ( kakak ku yang nantinya langsung lanjut ke Purworejo, Anakku lebih memilih bersibuk sibuk dengan tugas ospek di kamar kost nya yang baru dengan teman teman barunya juga. ) Senin pagi sampai saat ini, aku Cuma males malesan di HOTEL MULIA yang lumayan murah dan fasilitas Air Panas plus AC dengan kamar yang lumayan luas tambah sarapan, ditengah kota / jalan utama Cuma Rp 135 K, ditambah dua buah single bed.Hmmm nyaman juga sebetulnya jika tidak sendiri.Aneka makanan yang jarang aku rasakan juga sudah aku nikmati, dari sate kambing muda DUA BERSUADARA yang memang nikmat disantap dengan daging nya yang empuk dan GEDE GEDE lagii,… MIE NYEMEK BU TRIMO, Lumayan Khas rasanya enak dan murah buat anget anget badan di malam hari,… Nongkrong di alun alun makan AYAM KAMPUNG BAKAR dgn TEMPE PENYET nya,… SATE KELINCI di Baturaden,..Setelah sarapan Lontong Sayur dan tea anget dan mandi pagi tentunya,.. Mobil Kecilku yang selama ini selalu menemani perjalanan aku arahkan ke rumah seseorang bapak penjaga kost yang pernah aku kenal beberapa waktu yang lalu di daerah BEJI,,..
nyatanya sampai disitu

“ Wach pun wangsul enjing wau pak jam wolu aan,.. “,..
Kemana lagi yha,...



Lanjut aku ke kanan, SPN,.. Belok Kiri arah UNSOED,.. Balik Lagi Ke jalan Utama,.. belok kiri Ketemu Hotel,.. Lurus,…Ketemu rambu rambu arah PURBALINGGA,.. Ingat di sana ada tempat wisata yang menurut informasi nggak begitu jauh,… OWABONG dan GUA LAWA perkiraan ngak sampai sore aku udah ke Purwokerto kembali,.. Lanjut Nyusur jalan yang lumayan sepi, dengan segala kesederhanaannya mobil aku jalankan dengan santainya sambil menikmati panorama dan udara yang masih sejuk Tanpa AC ,.. Jalan Lurus dengan Aspal halusnya kususur sambil sesekali tangan kanan mengabadikan Panorama perjalanan dengan CamDig Casio 8.1MP ku. Diperjalanan 20 menit an, ketemu pertigaan dengan penunjuk GUA LAWA 29 KM,… Aku belokkan kekiri mobilku menyusuri jalanan yang sudah tak lagi sehalus Jalan PADAMARA… Masih dengan kesantaian dan kesendirian ditemani musik country Franky n Jane dari tape ku, dua pertigaan Jalan aku lewati hingga keraguanku memaksaku berhenti,..
turun bertanya
“ Pak Nyuwun sewu, menawi Gua Lawa teng pundi pak,.. “,..
“ Teras mawon, tasih tebiihhh, mangke kantor polisi karang reja belok kiri, mriku pun celak ,. Jawab Pak Tukang Becak penunggu langganan.

Akhirnya aku temui petunjuk Owabong, 2 km,.. Owabong 1 Km,…. Lhoooo,… kayaknya udah lebih dari 2 Km,… Koq nga ketemu dimana Owabong,… Tanggung, aku lanjutkan perjalanan sasaran Gua Lawa,.. Jalan Mulai Berliku dan panorama yang semakin bagus dengan ladang tebu dikiri kanan jalan dengan background Bebukitan batu yang garang, gagah pada bebatuan cadas nya,.. Tak terasa jalan mulai menanjak berliku liku melewati hutan hutan pinus,.. Sesekali Mini Bus dari arah pemalang ketemu dengan semprotan solarnya,… dan beberapa kali kususul truck pengangkut tebu yang terseok seok berjalan didepanku,… Jalanan tetap menanjak dan kelihatan tambah menanjak didepanku , ketika aku masuki keramaian yang aku pikir ini tempatnya,.. namun karena situasi di kiri kanan jalan ramai penunjuk jalan tak terbaca diimana aku harus belok kiri, nggak jelas. Akhirnya aku langsungkan mobilku sampai melewati Pos Polisi Karang Reja,.. tadinya sedikit kepenasaran sekalian aku mau lanjutkan sampai titik turun jalan tanjakan ini, namun dari kasir Alfa Mart, dia bilang masih jauh banget puncaknya deket deket GUCI,..

Nach lo,..
Kepikiran aku harus kembali lagi ke sore ini penasaran aku tinggalkan, aku balikkan mobil kearah tujuan semula GUA LAWA , setelah belok kanan dari arah Alfamart , aku temui beberapa angkot warna biru muda berjejer menunggu penumpang, terbaca GUA LAWA 4 KM,..

Sedikit lega, perjalanan aku lanjutkan dengan santainya,..Memasuki pertigaan ini mata tambah dimanjakan dengan panorama yang begitu bagusnya, Jalan aspal halus lurus kelihatan menanjak sejauh mata memandang, dengan bebukitan kasar di kiri jalan dan keluasan langit biru disebelah kanan,.. Empat Kilometer kurasakan kenikmatan perjalanan. Seperti di Bawah saat berada di jalan utama Karang Reja mata minusku masih memandang jauh jalan tanjakan didepanku, sampai akhirnya petujuk jalan masuk GOA LAWA disebelah kanan menyadarkan tujuannku,… Arloji di tangan ku menunjukkan 11.30 Saat aku masuki pintu gerbang wisata gua lawa,…

Sepi,….

kosong,....

Bahkan penjaga ticket pintu masuk, ragu ragu memintaku untuk membeli karcis,..

kalau aku nggak bilang, “ Mau ke Gua Lawa pak,.. “
“ Sendirii To Mas , empat ribu saja “
" Inggih Pak “ Jawabku

Jam 11.35 Aku masih cari parkirkan di dekat pintu masuk lokasi dengan sedikit keraguan karena sendiri dan sepinya lokasi wisata ini, namun keraguan tertepiskan dengan keramahan dan keceriaan ibu ibu penjaja minuman dan makanan yang menyambutku.

Jam 11.44 Ada sedikit penyesalan,.. kenapa aku sudah beli minum dan snack dari bawah, padahal disini juga banyak dijajakan oleh ibu ibu yang mengharapkan pembeli.Setelah ngobrol basa basi dengan ibu ibu penjaja dan penjaga parkir akhirnya dengan ditemani PAK SUYONO, yang berseragam T shirt Lengan panjang bertuliskan CEMARA di pundak nya bersamanya aku masuki pintu gerbang ke dua.Sejenak bengong,.. Tempat sebagus ini koq sepi sekali yha,. Atau mungkin karena bukan waktu rekreasi,…Aku susuri jalan yang begitu rapi dan bersihnya menuju ke mulut gua lawa,Jalan yang begitu teduhnya dengan barisan pohon pinus,Terkesan mewah dan tertata juga apik lokasi ini dengan bangunan bangunan berbentuk bulat bulat, yang tadinya aku pikir untuk tempat istirahat ternyata itu adalah ventilasi dan tempat keluarnya lawa ( kelelawar ),. Aku masih susuri jalan yang rapi ini, sambil tak bosan bosan nya, ambil foto untuk dokumen pamer ke teman2ku nantinya,..Terlihat panggung seni gua lawa, yang cukup megah di tengah tengan hutan pinus yang tertata apik,.. Jalan terus melewati area bermain anak anak disebelah kiri, dan disebelah kananku ada patung BADAK,..terlintas di benakku, Koq ada Badak sich kan jauh banget dari ujung kulon, rupanya ada cerita sendiri kenapa ada patung badak ( Warak ) disitu,..
Jam 11.47 Pintu Gerbang ke tiga didepanku, terlihat patung lawa yang sedang mengepakkan sayap menyeringai…..
Mistis,….
Bercampur keraguan kulewati pintu gerbang dibawah kepak kelelawar menuju mulut gua yang sebelumnya sempat berfoto dan mengirimkan mms pada temanku, untuk menjaga hal2 yang kuragukan,.. Memasuki gerbang ini harus menyusurui beberapa anak tangga menuju mulut gua, tangga lumayan banyak namun jangan khawatir,.. tangga ini menurun jadi nggak ngos ngosan,.. Sebelum memasuki gua utama, kami melewati GUA ANGIN,,… Gua ini mengeluarkan BAU yang khas ( penasaran, sore hari aku kembali lagi kesini, pada waktunya kelelawar mau keluar ada hembusan bau bau yang menyengat keluar dari lubang Gua ini ). Setelah menyusuri anak anak tangga menurun, terlihat didepan GUA LAWA UTAMA dengan tiga lubang yang besar dan bertumpuk dan kelihatan gelap,…..

Jam 12.03 Sebelum memasuki mulut utama terbaca dengan jelas :

GUA INI MASIH SAKRALMOHON PENGUNJUNG TIDAK BICARA DAN BERBUAT JOROK.
Mulut gua aku masuki rupanya di dalam sudah ada penerangan listrik, lumayan jadi masih sanggup menikmati panorama di dalam gua ( soalnya ga kepikiran bawa senter ). Berjalan kemulut gua di sini kita akan menjumpai batu Semar yaitu batu yang mirip tokoh wayang Kyai Semar. Setelah itu kita akan melihat relief seperti pohon beringin putih sehingga disebut Waringin Seto. Dari sini kita berbelok kekanan akan menjumpai gua Istana Lawa dahulu pusat sarang kelelawar (Lawa). Mengesankan sekali berjalan menikmati panorama bawah tanah dengan dipandu Pak Suyono yang tak henti hentinya bercerita tentang asal usul kisah gua ini sambil sesekali foto bergantian ( tapi tentu saja, aku yang banyakan dong,…. ) Berjalan sejenak belok ke kanan menuju Gua Dada Lawa, gua yang mirip dadanya kelelawar yang sedang membentangkan sayapnya, maka disebut Gua Dada Lawa. Keluar dari Gua Dada Lawa belok ke kanan kita akan melalui Pancuran Slamet dan Sendang Derajat, berupa cekukan mata air dari pancuran slamet yang dipercaya seandanya cuci muka disini maka akan awet muda,..
Hmm ,..
“ Boleh hanya cuci muka tanpa keyakinan begitu pak“ tanyaku
“ yha silahkan saja “, jawabnya

Aku pun ambil gayung yang tersedia, menyendok air dari sendang / danau kecil tersebut,..Kubasuh Tangan, muka dan kakiku, serasa berwudhu. Alhamdulillah ada kesegaran setelah terbasuh disapu air dingin ini. Setelah itu kita akan memasuki Gua Gangsiran Bupati Guntur Daryono, karena pada waktu peresmian yang menggangsir pertama kali Bapak Guntur Daryono. Kemudian naik sampailah di Batu Keris, dan setelah dari Batu Keris kita menuju Gua Langgar karena ada tempat Pengimaman yang menghadap kearah kiblat. Disini ada jembatan yang berada di atas danau.dibuat untuk melanjutkan penelusuran gua lawa kearah sana,.. Setelah melewati jembatan besi yang aman, Namun disini kelihatan gelap sekali Melalui lorong sempit menuju kearah jembatan terus keluar.
Lorong demi lorong tetap kami susuri meski Cuma berdua,. Suasana benar benar mengasyikkan,,..

Gelap,..

Lembab,..

Senyap,..

Ditambah cerita cerita yang sedikit mistis dari pak suyono,..Tempat Sholat berjamaah didalam Gua,..Tempat Bertapa yang masih aktif dengan lorong berdiameter kurang lebih 1.5 nya,.. Kelelawar Putih yang kadang kadang mengintip,…


Jam 12.40 Di depan pintu keluar Gua Utama yang terlihat menganga siap menyedot pengunjung kedalamnya, kami duduk beristirahat, Bekal di tas Punggung aku keluarkan Kami nikmati mizone berdua sambil menikmati udara sejuk, karena berada ditengah dua bukit, Sesekali menatap dan membayangkan rupa bentuk mulut gua dan semaknya yang menjalar kebawah seperti mulut ular dengan gigi taringnya,.. Setelah menenggak habis mizone kami lanjutkan memasuki Gua Cepet, Tadinya aku pikir ( cepet = cepat ), rupanya salah duga ternyata cepet adalah mahluk halus penggangu manusia, dan mempunyai rupa yang berbeda beda,.. dan sampai kemarin katanya masih suka ada yang tersesat masuk gua ini,.. Cuma muter muter aja ( karena Gelap kale yha ) ( wach terima kasih pak penjaga parkir yang baru aku sadari sekarang, kenapa aku gak boleh masuk ke gua sendiri ) ,……


Jam 13.01 Rupanya Gua Cepet, adalah gua terakhir dalam paket penelusuran di Area Gua Lawa,..Kami keluar dengan perasaan yang masih ingin berlama lama di gua itu, ada satu rencana untuk kembali bersama temans kesini nantinya, dengan berbekal senter pastinya, karena Pak Suyono Guide ku dengan senang hati akan mengantarkan sampai ke titik titik tergelap di dalam gua.

Masih ingin merasakan sejuk dan sepinya area ini, aku menawarkan diri untuk ditinggal disini meski sendiri, tentunya setelah menanyakan daerah mana yang boleh dikunjungi dengan kesendirian. ( agak was was juga sich ). Setelah minta ijin untuk diperbolehkan foto foto dan muter muter di area, aku mempersilahkan Guide ku untuk meninggalkan aku sendiri di area yang luas dan sepi sendiri ini. Dengan kebebasan di kesendirian, aku arahkan kaki untuk menikmati rumah rumah ventilasi jalan keluar lawa di malam hari dan menikmati sekeliling area wisata gua lawa. Diperjalanan turun aku ketemu lagi dengan Pak Suyono Guide ku yang mau menyusul dua orang pengunjung yang sudah ke atas, kesempatan ini aku tanyakan apakah ada penginapan disini demi kepenasaranku ingin melihat banyaknya lawa-lawa yang keluar.Penyusuran area ini aku lanjutkan, aku kembali ke sisi kiri, keluar dari area wisata,.. Jika kita ada disisi kiri dan cuaca lagi cerah, seperti aku bilang tadi, kota Purbalingga terlihat jelas, apalagi malam hari, lampu lampu berbaris rapi kelihatan dari sini, aku teruskan jalan kebawah menyusuri jalan setapak diluar pagar melewati kebun jagung yang masih hijau baru tumbuh subur , ladang tomat dan ladang cabe hijau dengan buahnya yang rimbun bergelantungan menunggu panen,..

Jam 14.10 Aku masih duduk2 ditengah jalan pintas sembari ngunyah beng beng, dibawah rindangnya pohon pinus ketika Pak Suyono menghampiriku , mengajak aku melihat penginapan untuk bermalam,..

Aku diantar ke penginapan CEMARA, pondok wisata yang sederhana, fasilitas tempat tidur double bed, kamar mandi, TV sepadan dengan tarifnya Rp 60 K, dapat welcome drink teh manis lagi,…Lumayanlah untuk beristirahat melepas lelah sejenak,…

Sholat,…

Rebahan,…

Pulas sebentar,..

Jam 17.10. Setelah bersegar segar dengan dinginnya air di bak mandi yang tersedia penuh, aku lanjutkan kepenasaran ingin melihat banyaknya lawa keluar, aku kembali ke Gua Lawa siang tadi. Suasana Tambah Sepi, hanya ada si Yadi penjaga parkir yang masih duduk sendiri di warung mie yang sudah tutup sembari merasakan nikmatnya rokok kretek,…Aku hampiri dia, aku utarakan maksudku untuk kedalam area wisata,..

“ yha masuk aja, tapi pak Yono lagi ngurusin warga, nanti nyusul katanya, mau bawa mobil, biar parkir didepan Pintu masuk,… “

“ Nggak usahlah, biarin aku jalan aja kedalam,..”“ udah pada keluar belum kelelawarnya, gini hari ,..”

“ sebentar lagi,.. setelah Magrib,..”

“ masih lama dooong,. yha lah aku jalan jalan dulu ke hutan nya, gak papa kan,..”“ iyha, silahkan saja “..


Jam 17.18 Aku masuki lagi pintu gerbang ke 2 area Gua lawa, aku lewati jalan pintas dari sisi kanan tembus di belakang gua, melihat panorama belakang,…Aku masih asyik berfoto foto sendiri di area belakang gua, saat kesadaran muncul Kabut datang begitu cepat merubah warna ceria menjadi abu abu,… Lampu Penerangan jalan hanya terlihat redup, tak sanggup menembus pandang kabut sore ini aku bergegas menuju ke depan Gua.

Jam 17.35 masih dalam kesendirianku, aku nikmati kabut yang semakin tebal di bawah patung kelelawar yang menyeringai, mistis Sembari membayangkan kelelawar yang beterbangan keluar dari lubang lubang mulut gua,..

Jam 17.40,. Nyaliku ciut juga dengan suasana sore menjelang magrib ini,,..

Kabut,...

Sendiri,,....

Angin dingin,..

Suara suara serangga aneh,..

Warna Gua yang semakin abu abu dan menghitam,..Ditambah sayup sayup terdengar pujian pujian menyambut Adzan Magrib di kejauhan sana,..Aku turun dengan kepenasaran yang masih menggoda,.. Belum jauh aku berlari lari kecil, aku lihat samar samar ada orang berjalan kearahku,..( yakin waktu itu, aku dag dig dug ),..Ternyata Pak Suyono dan Yadi Penjaga Parkir menyusulku,..“ Wah nyusul yha pak,.. maaf udah ngrepotin,… baru ke Gua pak, tapi belum ada yang keluar, entah karena gelap kabut, lumayan takut pak "..“ Mari kita lihat lagi “ jawabnya kasihan aku yang sudah demikian penasarannya,..
Jam 17.45 Gelap kabut sudah merata hanya beberapa meter jarak pandang , kami masuki kembali patung kelelawar lanjut turun kebawah, di dataran pertama anak tangga, kami menunggu,.. Suasana bertambah pekat,. Suara Adzan Magrib sudah terdengar sayup sayup dari arah jauh disana, Kami duduk bertiga, menunggu,..Tiba tiba BAU yang sangat menyengat berhembus, aku sedikit kaget, sepintas terpikirkan yang aneh aneh,..“ kita ada di depan gua angin, bau tadi biasanya diiringi keluarnya lawa lawa” Kata Pak Suyono Aku terdiam, tambah konsentrasi kedepan menajamkan mata minusku mencoba menembus kegelapan kabut sore ini.Beberapa kelelawar terbang keluar lewat gua angin , berputar putar di mulut gua, kemudian terbang menjauh,.Keluar lagi,..Keluar lagi,..Sampai akhirnya kegelapan tak bisa lagi aku tembusi dengan mataku minusku,..Aku ajak mereka berdua turun, perjalanan melewati rumah rumahan ventilasi, disini kami masih sempat melihat lawa lawa yang besar beterbangan berputar putar, sayang sekali lampu blitz camdig ku tak bisa menembus kabut, padahal informasi pak Suyono, biasanya ada kelelawar putih yang ikut berterbangan berputar putar sejenak,..Kabut semakin tebal,.. Kami tapaki kembali jalanan wisata untuk turun ke penginapan,..

Jam 18.11 Kami keluar dari Area Wisata Gua Lawa, Sore hari namun suasana sudah demikian gelapnya oleh kabut yang turun,..Dipertigaan kami berpisah,..Aku kembali kepenginapan, Pak Suyono dan Yadi penjaga parkir kembali kerumah nya untuk meneruskan kegiatannya,….


Dan aku tetap sendiri…..menikmati pekatnya kabut malam,..menikmati suara serak kodok kodok bangkong dan teriakan nyaring serangga malam,..menikmati segelas teh manis dan makan malam di warung lawa indah,.. ( Terima Kasih Pak Suyono yang telah menyusul dan mengkhawatirkan aku dalam suasana magrib di tengah kesendirianku,.. )


Jumat, 26 September 2008

MENGISI WAKTU LUANG KESENDIRIAN ( GUA LAWA PURBALINGGA - PURWOKERTO )

Gua Lawa Purbalingga Rabu 27 Sept 08 Selepas Sholat Isya.Kesendirianku kali ini aku manfaatin buat istirahat, rebahan nylonjor di Penginapan Cemara yang lumayan dingin tanpa AC ditemani snack dan beng beng sisa tadi siang,…
Tanganku masih mengkutakkutik Camdig Exilim Ex Z 880 nikmati foto foto perjalanku sesiang tadi dari Purwokerto sampai di penginapan ini, padahal perutku sudah berkluyut kluyut minta diisi, tapi karena informasi Rumah Makan Gua Lawa Indah buka sampe jam jam 23 an, makanya aku masih asyik liat liat pemandangan didalam gua yang aku abadikan di camdig ku.
Jam 20.15 Sembari terkantuk kantuk aku turun dari ranjang berniat keluar penginapan turun kebawah untuk makan malamku,..
Pintu Kubuka, angin dingin meyergapku,. Kabut tebal menghadang pandangku ke bawah, jarak pandang Cuma beberapa meter malam ini, aku langkahkan kaki ke kantin penginapan, ooch rupanya hanya tersedia menu mie goreng saja,..


Setelah berbasa basi dengan penjaga penginapan aku turun kebawah dengan sasaran OPOR AYAM KAMPUNG tadi siang,.. Rasa khas Jawa tengah Manis, Kentel dan Gurih ditambah nasi hangat ambil sendiri dari magicjar
Hmmm,..

Sesampai dibawah nyatanya,..
Warung Makan TUTUP.....

Sirna sudah selera yang aku bayangkan sepintas tadi,..
Di kebingungungan menu makan malamku, diterangi lampu jalanan yang sinarnya tertutup kabut tebal aku duduk di jembatan pintu masuk Gua Lawa,…
Sendiri,..
Nglangut
Namun di kesendirian kesunyian dan dingin kabut ini, aku betah berlama lama menikmati susana ini,...
Nyanyian pekak kodok kodok bangkong di aliran sungai bawahku,.
Teriak lengking nyaring serangga malam yang menyakitkan gendang telinga
sesekali sorot lampu motor lewat yang tak sangup menembus kegelapan kabut,..
Susana malam yang tak pernah kutemui di tempat asalku dan tinggalku,.
( tak lupa aku pamer temanku ney lewat hpku suasana dan suara suara disini ).

Aku masih duduk sendiri, saat Mas Wanto penjaga penginapan menghampiriku, menemaniku, duduk disamping berbasa basi, memberi informasi area dan wilayah ini sampai menyanggupi untuk mengantarku untuk menyusur jalan tembus dari perkebunan atas tembus Pancuran Tujuh Baturaden,.. Woow,. ( Insyaalloh, semoga ada waktu luangku nanti untuk menyusur kesana ).Pengenalan medannya mendorongku untuk betah ngobrol berlama lama,,..
" Kalau kita terus keatas, sekitar empat kiloan lagi disana ada kebun strawberry yang kalau hari raya atau liburan pasti penuh,.. atau naik sedikit kira kira dua kiloan, disitu ada perkebunan,.. jalannya nanjak dan berliku liku seperti di Karng Reja juga, tapi setelah perkebunan, jalannnya datar koq,.. kalau mau nimbus ke pancuruan tujuh Baturaden,.. kita potong jalan, selisih jarak dua puluh kiloan,…cepet banget,.. jalannya enak koq,.. hmmm,.. nanti lewat Bambangan Pos I Pendakian Gunung Slamet kalau mau,…
Spontan tepikirkan dibenakku,,.. Wooow ,.. disini aja kabutnya begini, senter gak nembus lima meter,.. “ gimana diatas mas, “…selaku
Yha memang harus extra hati hati dan perlengkapan yang memadai untuk mendaki pak” jawabnya,,.
“ Agustusan kemarin, Rame diatas,.. kan terang bulan purnama “ pancingku
“ Lumayan rame, soalnya pos penjaga sekarang tertib banget, aman banget buat mendaki, datanya selalu dipantau dari bawah, bahkan Team SAR akan nyari ke atas jika waktu yang sudah ditentukan, terlewati,..
( punya minat dan niatan untuk mndaki Gn Slamet, Mungkin mas wanto bisa mencrikan potter ),.
Jam 21.15 Saat aku di tinggal dilapangan sendiri, akhirnya aku arahkan ke rumah makan ujung yang masih kelihatan lampunya menyala redup tertutup kabut,..
Alhamdulillah, masih ada nasi hangat, Opor paha ayam kampung dan sambal kacang, untuk kunikmati,..
Jam 22. an, aku sudah rebahkan badanku untuk beristirahat,..

Kamis 28 Agt 2008 Jam 05.00 Alarm ku berdering,.. dengan ke malasan dan sedikit kepenatan aku bangun, ke kamar mandi, Wudhu dan Sholat Subuh,…
Setelah Istirahat dalam ketenangan di Sholat Subuhku,…
Seperti biasa aku ingin langkahkan kakiku untuk berputar melihat lihat medan,..
Tirai jendela aku sibak,…
Kabut Masih kelihatan tebal ditambah gerimis kecil yang banyak,…
Aku urungkan niatku untuk keluar, akhirnya aku merapikan perlengklapan ku untuk di packing ke dalam tas punggungku,.

Jam 05.45 Aku tak tahan untuk tidak keluar,..
Kabut yang masih lumayan tebal dan gerimis kecil tak mengalahkan niatku untuk berjalan kaki menyusur area Wisata Gua Lawa ini, aku susuri jalan perkampungan di sebelah kanan jalan, aku susuri perkebunan cabai hijau yang begitu luasnya dan sepertinya siap untuk di panen,,..
Dengan keyakinan dan sedikit keberanianku aku ikuti bekas jalan petunjuk Longmarch, tertulis 5 Km,..

kuikuti jalur itu,..
Melewati pematang kebun Cabai,..
Sedikit semak semak,…
Ladang Bambu,..
Lembah pertanian,..

Jembatan Bambu, diatas selokan yang cukup dalam.........
terus,..

akhirnya ketemu jalan perkebunan kembali,..
Aku masih ikut penunjuk ini ( soalnya kemarin aku lihat Petunjuk Start/Finisnya ada di Gua Lawa, makanya aka berani ikuti ).Aku terus melangkah ke arah belakang Gua Lawadibawah kabut dan gerimis pagi yang membasahkan jacketku( yang katanya disana ada perkampungan ) ..
Jalanan semakin gelap tertutup rimbunya Pohon Pinus yang tertata rapi disebelah kiri jalan, dan pepohonan besar di sebelah kanan,..
Aku masih melangkah , sendiri,.. dan gerimis semakin banyak,..

Ujung pagar kawat berduri Gua Lawa, aku lewati, aku masuki perkebunan pohon dammar yang sudah lumayan besar, jalanan kelihatan tambah menanjak,..
Aku balik kanan, Belok ke kanan diatas jalan masuk perumahan,.. lurus,..
Aku temukan lagi tanda tanda longmarch, aku ikuti,..
Rupanya penunjuk jalur ini hanya memutari area Gua Lawa melewati
Jalan setapak,..
Becek,..
Semak semak basah,.
Gerimis dan Angin semakin aku rasakan, rupanya aku salah ambil posisi,
Aku berada di bukit sedang sebelah kananku lereng dengan keluasannnya, sehinga angin dari arah purbalingga menerpaku jacket tipis ku semakin basah,…
Sekian waktu aku susuri area wisata ini dengan kesendirianku dan kenyamanan ku menikmati rekreasi dadakan ini,..

Berjalan,..
Berlari,..
Bernyanyi,,..
Begitu asyiknya, sampai aku tak tau diposisi mana saat ini aku berpijak,..
Sejenak bingung,..
Aku ada di pertigaan jalan yang sepertinya belum aku lewati,..
Tengak tengok sebentar,,. Di depan agak jauh terlihat ada Pak Hajji yang memperhatikanku, mungkin dari tadi mendengar langkah lari dan teriakan2 ku,..
Rupanya aku berada di pertigaan jalan Mobil menuju Gua Lawa atau dibelakang gedung Pos karcis ke dua,.
Sedikit malu,. Aku sapa beliau,..
Aku salamin beliau dengan jacket dan tangan basahku,.
Basa basi sebentar, akhirnya beliau tinggalkan aku di pintu gerbang loket ini,.
Gerimis masih lumayan banyak, kabut pun masih belum mau beranjak,..
Aku berteduh disini ditemani sepasang ayam kampoeng yang asyik mandi debu kemudian bercumbu didepanku,..
Hmm,..

Jam 07.45 Kabut masih melingkupi area wisata ini sampai habis aku minum teh dan makan pop mie hangat ,..
Karena suasana facum, aku beranjak meningalkan warung tentu saja setelah aku bayar semua,..
Aku langkahkan kakiku dibawah kabut yang masih begitu tebal, mulanya hanya iseng ikuti dua orang anak kecil berseragam putih merah hendak berangkat kesekolah, dengan sepatu hitamnya yang dibungkus plastik berjacket dan satunya berpayung yang tidak muat untuk berdua.

Sebentar berjalan, ketemu jalan utama,..
Kedua anak belok kanan, aku dipersimpangan,..
Hendak kemana aku yha,..

Inget jalan kemarin, aku langkahkan kakiku kearah kiri,..
Sasaranku perkebunan / hutan dammar yang dimaksud mas wanto semalam,.

Begitu asyiknya pagi ini,.
Sendiri aku ditengah jalan yang masih sepi, dengan kabut tebal dan jarak pandang yang hanya beberapa meter kedepan, hanya sesekali motor dan angkot yang menyalakan lampu tanpa kelihatan sinar tajamnya melewatiku,..
Aku masih berjalan menyusuri jalan tanjakan ini,..
Aku lihat beberapa orang penduduk bersiap siap menuju perkebunan dengan caping nya yang khas menunggu jemputan,.
Kusapa santun mereka,..
Mereka membalasnya,..
……..
……………..
Suasana yang aku lalui pagi ini agak monoton,..
Cuma Kabut,..

Jalan lengang,..
Jalan Panjang dengan pepohonan besar dikiri kananku,.
Dengan kejenuhan, aku ambil jalur ke kanan menerobos sedikit semak ditengah pohon damar besar perkebunan,.

Suasana jadi agak seru,..
Tanah becek,.
Semak belukar,..
Dedaunan kering yang menutupi lubang lubang tanah,..
Sambil sesekali melompat mencari jalan berputar ke jalan raya,..
Berkali aku hanya ambil jalan zigzag kiri – kanan jalan utama untuk melepas kejenuhan suasana disini,..
Disebelah kiri medan agak beragam,..
Jalan setapak naik turun ( mungkin menuju perkampungan ), semak belukar lebih tinggi dan lebih gelap karena tebalnya kabut,..

Aku tetap berjalan dan bergerak menyusuri jalan utama keatas
Jalanan yang masih sepi padahal arloji ditanganku menunjuk pada angka delapan dan sebelas,..

Aku masih bergerak saat aku dengan suara mesin kendaraan yang agak aneh di kuping ku,..kasar sekali terdengar seperti suara genset di tengah kesunyian ini,.. aku kembali ke Jalan utama, aku tunggu suara itu,..
Woow,.
Rupanya mobil perkebunan yang khas ,. terbuka tanpa body penutup,.Suara diesel yang keras seperti tanpa pelicin,..
Dengan penumpang yang kelihatan masih kedinginan dari terpaan angina pagi,.
Meringkuk kedalam sarung,..
Aku senyum aku abadikan mereka,..
Mereka senyum juga melihat ku,..
( entah apa yang mereka piirkan saat itu tentangku, cuaca begini main ditengah perkebunan, tapi terima kasih juga atas senyumnya dipagi ini ditengah kabut ),.., Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
suara mesin itu menjauhiku,.
Tak lama terdengar lagi,..
Akhirnya kelihatan juga, persis seperti tadi,. Kali ini Cuma berpenumpang dua orang, dengan keberanianku aku isyaratkan tanganku ke dadaku menunjuk ke mobilnya dan menunjuk keatas, berisyarat apakah aku boleh ikut mereka,..

Yang sebelah kiri mengacungkan jempol, menunjuk kebelakang, mempersilahkan aku naik,..
Dengan senang hati aku bonceng mobil itu, aku lompat naik dibelakang,..
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkkk… gggrrrrekkkkk
Gggrrrrekkkkk .klotakkk… klotakkkk… gggrrrrekkkkk
Sebentar aku rasakan nikmatnya naik di kendaraan itu kemudian aku turun lompat dari mobil yang berjalan lebih lambat dari kayuhan sepeda,..
“ matur nuwun, mau turun, lihat perkebunan lagi pak,..” ucapku
“ atos atos pak,.. “ katanya pula …..klotak… klotak… gggrrrrekkkkk….

Mobil itu menjauhiku tanpa merasakan adanya pengurangan beban yang baru turun ,..

Jam 09.10 aku berhenti dipinggir jalan dengan posisi lebih tinggi,
istirahat sejenak sambil menikmati rimbunnya hutan dammar yang masih di selimuti kabut,…
rupanya aku sudah hamper sampai puncak perkebunan ini,.
Pepohonan semakin besar semak belukar tambah tinggi,..
terbaca papan yang dipaku di pohon agak jauh dari aku berdiri dengan tulisan
RPH : SERANG
PETAK : 41d
LUAS : 17.1 HA
JENIS TAN : DAMAR
TH TANAM : 1988
Wach sudah lama juga rupanya perkebunan ini ditanami, kumasuki sedikit kedalamnyamelewati jalan setapak yang putus putus, setelah kulewati beberapa tanjakan kecil,langkahku tertahan jurang yang tertutup kabut,..
Aku berhenti disitu, menajamkan mataku menembus kabut untuk melihat keseberang sana, tapi mataku tak mampu,..

Kucoba lebih mendekati bibir jurang itu, jurang dengan kedalaman sekitar lima belas meteran.
Terlihat sedikit, sepertinya itu adalah Jurang sungai yang mengering, terlihat juga disitu beberapa bongkahan bebatuan,..
Kucoba melempar batu keseberang jurang untuk menembus kabut,..
Wach rupanya aku masih sendiri,..

Jam 09.30 kuputuskan untuk keluar dari perkebunan kejalan utama, tunggu angkot kebawah, balik ke Gua Lawa dimana perlengkapan ku tinggal.

Zzzzzzzzzzzzzzzz…………. ( sebentar )

Jam 12.10 Setelah Sholat Dzuhur, aku tinggalkan Penginapan Cemara dengan bekal Mizone dan dua bungkus permen Froze dari ibu penjaja minuman untuk kembali ke Purwokerto.
Dipintu keluar sempat kulihat lambaian tangan bersahabat dari penjaga karcis, aku balas anggukan dan tersenyum,..

Jalan Utama sudah tampak terang tanpa kabut, aku belok kan mobilku kekanan,..
Terlihat jalan turunan yang panjang dan lenggang sejauh didepan sana,..
Bersih,..
Rapi,..
Aku jalankan mobil dengan hanya bermodalkan rem, tanpa gigi,..
Santai,.
Nyaman,…
Aku manjakan mataku memandang jauh bebukitan sekeliling jalan ini,..
Begitu santainya karena waktu luang ku disini masih lumayan banyak,..

Perjalanan sampai pertigaan Purbalingga - Pemalang, aku belokkan kekiri arah Purbalingga, kondisi jalan masih sama,…
Sejauh mata memandang berbatas bebukitan yang menjulang,..
Mobil masih aku jalankan tanpa ketergesaan,..
Bergerak laju perlahan kedepan,..
Tanpa kepenatan perjalanan, aku susur kembali jalan utama,..
Sampai terlihat penunjuk arah OWABONG, 2 KM,..
Rasa penasaran bangkit lagi,.

Lampu sign kanan aku nyalakan,..
Aku susuri jalan desa wisata Karang Banjar,.. Tak begitu jauh terlihat Menara OWABONG, ,… tapi aku masih berpikir Tempat wisata apa sich disini,..
Aku masuki lapangan parkir, berhenti sebentar,..
Banyak sekali pengunjung disini,..
Kulihat deretan Bus wisata, mobil pribadi yang berjejer,..
Motor dan pejalan kaki,..
Tadinya aku ingin berhenti untuk mencicipi masakan khas apa disini,..
Tapi urung karena parkiran yang tersisa berada ditempat yang lumayan panas,..
Mobil aku jalankan keluar,.. tadinya mau arah kembali tapi aku tengok kiri terpampang jelas ditengah jalan gapura bertuliskan
SELAMAT DATANG
WELCOME
DIDESA WISATA KARANG BANJAR,..
( eech,.. ada wisata apa lagi disana )
Mobil memasuki gapura itu,..
Jalanan menyempit dengan hotmix yang masih baru,..
Aku susur kedalam,..
Masih belum jelas aku mau temukan apa disini namun aku tetap menyusur ke dalamnya,..
Terbaca penunjuk jalan
Bumi Perkemahan Munjuluhur,..
Purbalingga Reptil & insect Park, aku ikuti penunjuk itu,..
Tak lama disebelah kanan , terlihat megah gedung baru ditengah persawahan dengan tempat parkir yang lumayan luas,..

Aku arahkan kesitu,..
Ditempat parkiran yang lumayan luas, mobilku masih bebas mencari tempat berteduh sendiri,..

Kuparkir mobil ku di depan loket karcis, disebelah patung King Cobra,,.. Beli ticket masuk
berapa orang pak “ Tanya penjaga karcis
“ satu saja,..”
“ satu..? “ Tanya nya heran,.
“ Iyha masih survey nich “,. Jawabku.
Pintu Gerbang Aku masuki terlihat aula dengan deretan Aquarium berisi ular sedangkan hiasan temboknya penuh dengan pigura yang berisi serangga,..
Deretan Awal pintu masuk, terlihat Ular Kuning sedang melingkar dengan santainya,..
Sedangkan di tembok nya beberapa Kaljengking Hitam yang sudah diawetkan tersusun rapi dalam pigura,.
Aku susuri gang gang tersebut sambil melihat lihat sepintas,..
Bermacam Ular,.. Bermacam serangga,.. Kalajengking,..
Belalang,..
Kupu kupu, bagus sekali warna dan penempatannya,..
Sempat terpikir
Dimana didapatnya,..
Berapa lama mengumpulkannnya,..

dan sempat terpikir juga berapa Binatang yang di bunuh dan di awetkan untuk kemegahan ini ? begitu melihat dalam pigura besar, satu tatanan melingkar ke titik pusat dari beberapa kumbang.
Tanpa kunikmati lebih jauh, aku ikuti jalan keluar,…
Disitu ada rombongan yang sedang berfoto dengan Ular dan Iguana,..
Aku ikut bergabung,..
Berfoto sejenak dengan penghuni yang ramah,..
Ngobrol dengan sang pawang,..
Rupanya Purbalingga Reptil & Insect park ini, satu paket dengan OWABONG,..
( obyek wisata air bojong sari ), tempat rekreasi keluarga mirip mirip dengan Watterboom Cikarang, Jungle di Bogor, atau yang dekat dekat dengan rumahku di Kota Kembang Depok,..
Lebih Asyiknya karena disini di lokasi pegunungan, udara yang dingin ditambah tiruan pantai yang bebas tsunami dan area hotsport bagi yang mau ber internetan sembari nongrong di Bale Bengong,.. ( tapi itu hanya informasi yang kudapat dari CD Promosi hasil ngobrol dari sang pawang , Terima kasih mas,.. mohon maaf aku lupa namanya,.. )

Tapi bAgaimanapun juga aku memorikan banyak sekali perjalan saat mengisi kesendirianku di Purwokerto, dan aku pun berharap, Insya Alloh aku masih bisa menyusur dan menikmati kembali semua perjalanan ini dengan segala anganku nanti